Wednesday 18 October 2017

Persiapan Liburan Menuju Dataran Tinggi Dieng

Akhir tahun sudah semakin dekat, kalimat itu beberapa kali ummi dengar di televisi dan akhirnya si presenter membagikan beberapa video destinasi wisata. Akhir tahun identik dengan liburan, liburan identik dengan destinasi yang ingin dikunjungi, baik liburan di tempat wisata dalam negeri maupun di luar negeri.

Banyak orang menyibukan diri untuk berdiskusi rencana liburan akhir tahun. Sepertinya ummi dan abi juga telah melakukannya, meskipun dalam pembicaraan yang santai dan banyak angan-angannya. Merencanakan liburan itu ada banyak hal yang harus dipikirkan, loh. Bukan sekedar, memiliki uang, memiliki waktu luang kemudian pergi berlibur ke daerah wisata yang dituju. Gak segampang itu kan?.

Saat memutuskan satu tujuan wisata untuk liburan akhir tahun, ada saja hal-hal yang membuat ini kan sudah pernah, tapi enggak tuntas mengelilingi tempat wisata. Daerah ini kan belum dan sepertinya asyik loh, tapi jauh dari mana-mana, inginnya liburan sekalian mampir rumah Uti dan Akung. Dan banyak lagi drama-drama yang mewarnai diskusi keluarga untuk merencanakan liburan akhir tahun esok, Insya Allah.

Berikut ini adalah hal-hal yang penting untuk diperhatikan saat memutuskan untuk liburan akhir tahun.

1| Tetapkan Daerah Tujuan Wisata


Setelah mengingat, menimbang dan akhirnya diputuskan Dieng sebagai destinasi wisata liburan akhir tahun. Why Dieng?

Dieng merupakan dataran tinggi yang pasti sangat sejuk sekali. Berbeda sekali dengan tempat tinggal saat ini, Tangerang yang panasnya ampun. Dieng terletak di daerah Jawa Tengah yang tidak hanya sejuk namun menyuguhkan pesona keindahan alam yang begitu memesona.

Dieng memiliki banyak suguhan pemandangan alam yang sangat menarik. Selain bentangan pegunungan yang memesona, Dieng juga menawarkan wisata candi yang telah berusia ratusan tahun, ada juga telaga yang cantik, dan kawah yang memiliki kepulan asap yang menakjubkan.

Saat kakak Faiz berusia 1 tahun, ummi dan abi pernah mengajak jalan-jalan ke Dieng. Sayangnya, waktu itu, hanya melintasi dan duduk-duduk sebentar saja di pinggiran jalan Dieng. Jadi, salah satu alasan menetapkan Dieng sebagai daerah wisata untuk liburan akhir tahun adalah ingin menjelajah lebih banyak kawasan Dieng.

2| Tetapkan Transportasi dan Hotel di Dieng


Langkah ke dua setelah menentukan Dieng sebagai destinasi liburan akhir tahun. Ummi meminta abi untuk mencari transportasi yang nyaman untuk menuju Dieng. Selain itu, pikirkan juga hotel atau penginapan selama di Dieng. 

Hotel atau penginapan itu penting sekali, tidak mungkin menyelesaikan liburan di Dieng hanya 1 hari saja. Meksipun 1 hari, butuh penginapan juga untuk menikmati tawaran wisata yang lebih memesona. Salah satunya adalah melihat sunset dan sunrise di pegunungan Dieng. Tidak ingin melewatkannya, kan? Jadi, hotel atau penginapan juga harus dicari setelah transportasi dari Jakarta menuju Dieng.

3| Pilih Paket Tiket Hotel Traveloka untuk Menghemat Dana


Transportasi yang rencananya digunakan adalah Kereta Api dari Jakarta menuju Yogyakarta. Setelah itu, ummi akan menghubungi teman ummi Mbak Idah yang akan membawa ummi ke Dieng. Mbak Idah ini adalah warga Banjarnegara yang memiliki hobby traveling ke pegunungan. Ummi sangat beruntung berteman dengan Mbak Idah, karena sudah hafal daerah Dieng dan sekitarnya. Yaah, hitung-hitung guide gratis gitu. Hehehe, terima kasih banyak ya, sudah berkenan direpoti untuk menemani liburan akhir tahun di Dieng.  

Terpesona Keindahan Dieng


Abi menyerahkan hasil browsing dan searching tiket Kereta Api dan hotel. Ummi pun penasaran dong, segitu besarnya biaya transportasi dan hotel. Di tengah-tengah searching di internet, ummi menemukan harga paket untuk trasportasi dan hotel di Traveloka. Wowm kebetulan sekali kan, ummi dan abi sering sekali booking hotel via Traveloka. Tapi baru mengetahui adanya harga paket untuk trasportasi dan hotel. Setelah ummi melakukan pengisian data, waktu keberangkatan dan waktu pulang, jumlah penumpang dan berapa lama akan bermalam di hotel, harganya jauh berbeda dengan yang Abi cari.

Kalau begini ceritanya, dana yang lebih tadi, bisa dipergunakan untuk membeli oleh-oleh lebih banyak, dong. Abi saja enggak percaya kalau ummi bisa mendapatkan harga yang jauh lebih hemat dibandingkan membeli tiket pesawat/ kereta api dan hotel secara terpisah. 

Selain itu, melakukan booking sistem paket ini tidak membuang-buang waktu. Caranya juga sangat mudah, bukan? lihat dech gambar yang menunjukan isian yang diperlukan untuk booking paket tersebut. Beruntung ummi menemukan cara memesan tiket dan hotel dalam 1 paket, jadi ummi lebih mudah memesan dan lebih menghemat waktu. Tidak perlu lagi mencari secara terpisah.



3| Ketahui Cara Pembayaran Paket Wisata (Tiket dan Hotel)


Hal yang ingin dimudahkan saat membayar suatu keperluan dalam hal ini adalah paket tiket hotel adalah cara pembayarannya. Ummi sudah mengenal Traveloka sangat lama dan sering menggunakan. Cara pembayaran yang memiliki banyak pilihan, tentu lebih memudahkan. 

Tugas untuk bayar membayar adalah tugas Abi. Ummi hanya mengetahui dan terkadang berada di sisi abi untuk mengetahui bagaimana cara pembayaran paket wisata Traveloka. Kebetulan terdapat bank yang dimiliki oleh Abi dan ummi. Jadi, sangat mudah dech, bisa membayar dari mana saja dan menggunakan apapun.

4| Mengumpulkan Banyak Data Wisata di Dieng


Tidak penting tapi sangat penting. Meskipun ada Mbak Idah yang dengan senang hati menunjukan banyak tempat menarik di Dieng, tidak ada salahnya dong, ummi juga mengumpulkan informasi tentang Dieng.

Informasi tersebut terdiri dari; tempat makan enak di Dieng, toko oleh-oleh yang lengkap dan murah di Dieng, kerajinan tangan apa yang dapat dibeli di Dieng, spot menarik untuk foto di Dieng, tempat-tempat penunjang lainnya, seperti pasar tradisional dan rumah sakit, sangat perlu karena liburan membawa balita harus selalu waspada, bukan begitu?

5| Persiapan Fisik dan Finansial Sebelum Liburan 


Liburan adalah kegiatan yang menyenangkan dan pastinya menguras banyak energi dan dana. Hahahaa, enggak nutup kemungkinan apabila tidak direncakan matang-matang, pulang liburan dana yang dipergunakan malah membengkak.

Ummi memiliki tips sebelum liburan nich;
  1. Pisahkan dana liburan dan dan operasional harian sebelum dan sesudah liburan. Lebih baik gunakan post dana khusus untuk liburan, jadi tidak mengganggu kesehatan dana yang dimiliki.
  2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi sebelum liburan. Makanan bergizi dan sehat tidak harus mahal kan? Lebih baik sehat daripada harus menyantap makanan yang membuat badan pegal-pegal, gak asyik kan liburan malah badan pegal-pegal.
  3. Istirahat secukupnya, tidak perlu mengambil liburan kecil di setiap minggu menjelang liburan akhir tahun. Lebih baik, banyak beristirahat di rumah saja sembari membaca-baca paduan ke Dieng
  4. Pantau terus kondisi Dieng dan sekitarnya menjelang liburan.
Bagaimana tips yang ummi berikan, em mungkin harus ditambahkan lebih banyak lagi ya? silahkan tambahkan ya, ummi akan sangat berterima kasih. Teman-teman semuanya sudah merencanakan liburan akhir tahun? atau akan liburan di akhir pekan ini dan pergi ke luar kota? Coba dech, teman-teman mencoba memesan paket tiket dan hotel seperti yang ummi sudah coba. Selamat merencanakan liburan dan pilih yang mudah dan praktis, kenapa tidak?

Tuesday 17 October 2017

Bermain Lego dapat Mengasah Kecerdasan Majemuk

Hai hallo apa kabar semua?

Alhamdulillah siang hari ini, udara cukup panas terik, biasanya sore hari akan turun hujan. Hari ini ummi ndak masak apapun, cuma masak nasi. Ummi memesan ayam serundeng dan soto ayam ke ibu teman Faiz. Untuk ummi dan abi, ummi membeli sayur dan lauk di ibu penjual lauk dan sayur matang. 

Beberapa hari ini, kakak Faiz sedang asyik bermain dengan legonya. Hasil lego yang selesai dibentuk menyerupai karakter pesawat atau yang kakak Faiz biasa namakan adalah dragon warior, ndak boleh dibongkar lagi. Jadi, ummi akan berhati-hati, saat memindahkan dragon warior dari lego ke tempat yang lebih aman. Jadi, sewaktu ummi sedang beberes rumah, lego tersebut tidak tersenggol dan kakak Faiz ndak kesel.

Lego yang dimiliki kakak Faiz ada 2 macam. Lego yang benar-benar lego bentuknya kecil-kecil, rumit sekali untuk membentuknya dan terakhir lego yang sejak jaman ummi kecil, dinamakan bongkar pasang. Ummi memilih mainan lego ini, pada saat kakak Faiz berusia 3 tahun. Pada waktu itu, ummi ingin membelikan mainan yang edukatif dan mengaktifkan anggota badan dan pikirannya. Legotersebut, ummi beli di Pasar Asemka di Jakarta Barat. Tahun ini, ummi kembali membelikan lego lagi, karena yang lama sudah banyak yang rusak dan hilang.

↪Ramainya Pasar Asemka


Dengan bermain lego, kakak Faiz dapat membentuk bermacam-macam bentuk sesuai dengan imajinasinya. Bentuk-bentuk yang dibuat kakak Faiz tidak jauh dari apa yang dilihatnya setiap hari. Beberapa hari yang lalu, ummi membuka kembali folder di laptop yang berisi album-album foto jaman dulu. Beberapa ada hasil karya kakak Faiz membentuk lego dan ummi memperlihatkan kepada Fira dan kakak Faiz. Heeey itu Monas, itu pesawat, itu tembakan dan lain sebagainya.

Bermain lego itu selain menyalurkan imajinasi kakak Faiz dalam sebuah bentuk, ternyata juga melatih banyak hal loh. Salah satu manfaat membentuk lego adalah mengasah beberapa kecerdasan majemuknya. Bagaimana kerjasama dari tangan, mata, dan otak sehingga membentuk lego menjadi bentuk yang dipikirkannya.

↪Manfaat Bermain untuk Mengasah Kecerdasan Majemuk


Terakhir ummi mengikuti seminar parentin yang nara sumbernya adalah Bunda Romi, ada 9 kecerdasan Majemuk jaman now. Mau disebutin nih satu-satu?
  1. Kecerdasan Linguistik
  2. Kecerdasan Logika Matematika
  3. Kecerdasan Visual Spasial
  4. Kecerdasan Kinestetik
  5. Kecerdasan Musikal
  6. Kecerdasan Interpersonal
  7. Kecerdasan Intrapersonal
  8. Kecerdasan Naturalis
  9. Kecerdasan Moral
Kecerdasan majemuk apa saja yang akan diasah dengan bermain lego?

1| Kecerdasan Visual Spasial


Sebelum bermain lego, kakak Faiz tentunya sudah memiliki ide akan membuat apa dari legi tersebut. Bagaimana cara menyusun dan membentuk lego-lego tersebut, sehingga menjadi apa yang dipikirkan.

Ummi memisahkan lego-lego kakak Faiz ke dalam satu kantong plastik yang kuat. Kakak Faiz akan menyerakkan semuanya di atas lantai. Pertama-tama, kakak Faiz akan memisahkan ke dalam kelompok bentuk. Lego-lego tersebut ada beberapa warna, kadang dibutuhkan juga untuk mengelompokan ke dalam kelompok warna.

Tugu Monas dari lego (3 tahun)


Lego hasil karya kakak Faiz (4 tahun)


Aktifitas mengelompokan warna, bentuk dan ukuran merupakan salah satu kegiatan yang dihasilkan dari visual dan spasial. Mata kakak Faiz akan melihat mana saja lego yang memiliki warna, bentuk dan ukuran yang sama. Di mana (spasial) yang cocok untuk menempatkan lego yang sudah dipilihnya.


Di atas adalah video Fira saat memisahkan warna untuk lego-legonya.

Pada usia 2 tahun, seorang anak seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk memisahkan lego dalam kelompok warna dan bentuk. Fira sudah pernah memisahkan lego-lego tersebut ke dalam kelompok warna yang sama. Pada saat itu, ummi tidak mencontohkan, hanya memberikan wadah yang diminta Fira. Ternyata Fira mencontoh dari video yang ditontonnya. 

2| Kecerdasan Logika Matematika

A post shared by Astin Astanti (@astin_astanti) on


Tahap aktifitas selanjutnya adalah membentuk lego yang telah dipisah sesuai dengan kelompoknya. Aktifitas ini mengandalkan logika matematika, bagaimana sebuah benda yang dipikirkannya dapat terbentuk hampir menyerupai benda tersebut.

Beberapa kali ummi memperhatikan kakak Faiz pada saat membentuk lego, jarang sekali menemui kendala. Pernah beberapa kali, mengeluh susah sekali membuat ini, gimana sih bentuk ini dan bentuk itu. Tapi, tidak membutuhkan waktu lama, kakak Faiz sudah memiliki karya dari legonya.

Apabila diulang lagi, bentuk tersebut masih sama dalam hitungan yang sama juga. Jadi, saat membentuk lego dibutuhkan kesabaran, dibutuhkan logika bagaimana bentuk yang dipikirkan bisa terbetuk dari lego-lego tersebut.

Hitungan matematika secara tidak langsung terasah juga saat membentuk lego menjadi sebuah benda. Bagaimana bentukan lego tersebut komposisinya sama dan seimbang, kan perlu perhitungan? iya kan?. Ummi saja diminta membentuk lego menjadi sebuah benda, bingung dech. Paling yang dapat ummi bentuk adalah dinding rumah dan lantainya, serta sebuah atap di atasnya. Selain itu, ummi kurang kreatif.

3| Kecerdasan Kinestetik


Gerakan-gerakan tangan kakak Faiz saat mengambil lego, membentuk dan merangkainya dengan baik dapat mengasah kecerdasan kinestetik. Aktifitas yang menekankan anggota tubuh untuk dapat melakukan sesuatu dan mengekspresikan diri merupakan kecerdasan kinestetik.

Tidak banyak loh anak-anak yang dapat dengan tenang membentuk lego menjadi sebuah bentuk yang diinginkan. Kadang ada gerakan tangan yang belibet, jangankan membentuk lego, untuk menekan supaya lego tersebut dapat tertata dengan baik, masih ada beberapa yang kurang lancar. Contohnya ummi, Nak. 

Dengan bermain lego, membentuk menjadi benda-benda yang ada di pikiran kakak Faiz, dapat mengasah kecerdasan kinestetik kakak Faiz. Bagaimanapun juga membentuk lego membutuhkan perjuangan besar. Itulah sebabnya, kakak Faiz selalu meminta untuk tidak menyentuh lego yang sudah dibentuknya. Sampai-sampai, kakak Faiz menyimpan lego yang sudah dibentuk tersebut, di bawah sepeda yang jarang dipakai. 

Sampai hari ini, kakak Faiz masih memainkan legonya dan membentuk menjadi bentuk yang ummi lihat sangat bagus. Sayangnya, kalau sudah bermain lego, adiknya tidak boleh ikutan. Kalaupun ikutan, hanya diberi lego satu bentuk dan satu warna. Kakak Faiz juga masih agak mudah disuruh oleh teman-temannya. Lego yang dibentuk menjadi tembakan atau istana misalnya, dimainkan dengan cara dibom-boman, dirusak gitu. Dan kalau sudah begitu, terkadang ummi menjadi dilema. Antara tidak boleh bermain seperti itu, atau kakak Faiz jarang bermain bersama teman-temannya. Uhuy, bingung iy.

#ODOPOKT16

Monday 16 October 2017

Melalui Tayangan Video ChuChuTv Fira Belajar Bahasa Inggris

Alhamdulillah cuaca hari ini panas menyengat, jadi jemuran pakaian bisa langsung disetrika. Ummi juga sudah membuatkan puding buah naga. Kesukaan anak-anak adalah buah, salah satunya buah naga. Ummi berharap anak-anak suka puding buah naga ini.

Kebetulan, saat ummi berada di dapur untuk membuat puding buah naga, Fira sedang asyik di kamar. Sebelum memasak, ummi menyalakan televisi dan menyambungkan dengan aplikasi YouTube dan mencarikan lagu-lagu dari ChuChu Tv. 



Dari dapur, ummi dapat mendengar Fira ketawa, bernyanyi, loncat-loncat di tempat tidur sembari bernyanyi. Sejak kecil, Chu Chu Tv adalah salah satu channel yang sering ummi putar untuk menemani bayi Fira. Jadi, tidak heran beberapa waktu yang lalu, petugas klinik membuka pembicaraan;

PT : Petugas Klinik
U : Ummi

PT : "Anaknya berapa tahun?"
U : "3 tahun, bu..." sembari tersenyum ngelu karena ummi sedang menahan gigi yang sakit
PT :" Kursus bahasa Inggris di mana?, ngomong bahasa Inggrisnya pinter sekali?"

Ummi kaget, ternyata petugas klinik memperhatikan Fira yang berlari-lari dengan sesekali ngobrol dengan teman imajinasinya menggunakan bahasa Inggris tak lengkapnya. Iya, kadang bahasa Inggris dicampur bahasa Indonesia, kadang kedua bahasa tersebut dicampur bahasa bayi dan bahasa lainnya, qiqii.

U : "Enggak, kursus bu, belum sekolah juga"
PT : "Berarti di rumah ngobrolnya pakai bahasa Inggris?"
U : "Enggak juga, saya malah enggak pinter bahasa Inggris..."
PT : "Waah, trus kok bisa bahasa Inggris?"
U : "Iya, di rumah saya sering kasih lihat video lagu yang berbahasa Inggris. Lagu-lagunya bagus, gambarnya juga bagus untuk anak-anak"

Kemampuan menangkap bahasa Inggris sudah sejak usia Fira kurang dari 2 tahun. Umur Fira 2 tahun sudah bisa bernyanyi "Jhony Jhony Yes Papa", selalu menunjuk gula dan merengek minta sugar. Awalnya adalah "banana", saat sedang melintas di depan toko buah, Fira berkata banana dalam bahasa anak usia 2 tahun kurang, ummi bingung. Em, banana? Abi yang peka, itu loh ada toko buah, banyak pisang yang digantung.

Abi meminta kepada ummi untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris Fira. Yaaa, untuk menyebut satu persatu benda sederhana ummi kemungkinan bisa, conversation sederhana, ummi Insya Allah juga bisa. Tapi, kalau harus mengajarkan lebih lanjut, atulah, ummi masih harus ikut kursus juga niy.

Lagu-lagu dari video Chu Chu Tv banyak sekali manfaatnya untuk mendapatkan banyak vocabularry. Bagaimana Fira menunjuk hewan di Zoo dengan bahasa Inggris, buah-buahan, warna-warna, dan sebagianya. Lucu juga sih, komunikasi Fira menjadi campur-campur antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tapi, masih lebih banyak bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia adalah bahasa ibu yang wajib diperkenalkan lebih dulu kepada Fira. 

Sayangnya kemampuan Fira berbahasa Inggris ini selalu dipertanyakan oleh kakak Faiz. Why? kenapa Fira bisa bahasa Inggris, Mi? atau "Fir, jangan pakai bahasa Inggris!", "Ummi bilangin Fira, jangan pakai bahasa Inggris!"



Em, kakak Faiz agak kesulitas dalam hal berbahasa. Meskipun di sekolah mendapatkan pelajaran bahsa Inggris dan saat bermain Minecraft ada beberapa kosakata bahasa Inggris, kakak Faiz belum tertarik untuk menekuninya. Yah, setiap anak memang berbeda-beda kemampuan yang dimilikinya. Ke depan, kakak Faiz juga pasti mampu dan mau belajar bahasa Inggris.

Ummi tetap mensupport supaya kakak Faiz juga tidak terlalu ketinggalan sekali bahasa Inggrisnya. Menjelang ujian bahasa Inggris kemarin, ummi menemani kakak belajar. Mengulang apa yang belum dikuasai. Materi belajarnya adalah membuat kalimat dalam bahasa Inggris (sentence), duh ini mah ummi belajarnya di kelas 2 SMP, kakak Faiz belajar di kelas 2 Madrasah. Menakjubkan perkembangan anak-anak jaman sekarang.

Meski kakak Faiz sering melarang Fira berbicara dan menyanyi bahasa Inggris, diam-diam, kakak Faiz juga mengumpulkan kosa kata dalam bahasa Inggrisnya. Hanya memang berbeda fokusnya. Fira mengumpulkan kosa kata dari lagu-lagu ChuChu Tv, sedangkan kakak Faiz, mengumpulkan saat bermain game Minecraft. Fira sudah tahu teacher, kakak Faiz tahu stone. Fira menyebut Fireman, kakak Faiz menyebut crafting. 

Setiap kakak Faiz protes supaya Fira tidak menggunakan bahasa Inggris, ummi hanya mesem-mesem ketawa saja. Sama seperti Mbak Isti'adzah Rohyati dengan dua anaknya, Mas I'am dan Mbak Shaki. Mereka berdua lama tinggal di Suly. Mas I'am malah yang masih aktif berbahasa Inggris, sedangkan Mbak Shaki sudah banyak menggunakan bahasa Indonesia. Sepertinya terbukti ya, sebagian besar perempuan memiliki kemampuan berbahasa yang baik.  

#ODOPOKT15

"Postingan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"






Sunday 15 October 2017

Peringkat Kelas bukan Segala-galanya

Hai hallo semua, 

Alhamdulillah kakak Faiz sudah menyelesaikan ujian tengah semesternya. Hasilnya juga langsung dibagikan. Ummi anggap, hasil ujian kakak Faiz dapat dikatakan sempurna. Sempurna untuk anak kelas 2 MI yang belajarnya hanya 2 jam.

Soal peringkat di kelas, ummi tidak begitu mengharuskan kakak Faiz masuk ke berapa besar atau menjadi peringkat pertama. Terpenting adalah, kakak Faiz paham dan mampu menjawan soal yang ditanyakan di ujian tersebut.

Tentang hadiah? ummi dan abi tidak pernah memberikan pernyataan secara langsung bahwa akan memberikan hadiah, apabila mendapat nilai sekian. Alasannya apa? enggak ada alasan, hanya, kewajiban anak sekolah ya belajar. Kewajiban anak sekolah ya mengikuti ujian dan bersungguh-sungguh mengerjakan soal yang diberikan.

Rutin datang ke sekolah untuk melihat perkembangan belajar kakak Faiz di sekolah
 

Ibu mana yang tidak mengharapkan anaknya menjadi peringkat pertama atau masuk ke sekian besar. Bohong, kalau orang tua tidak menginginkan anaknya memiliki nilai akademik yang bagus dan menduduki peringkat yang banyak diinginkan oleh banyak orang tua tersebut.

Melihat Kemampuan Anak


Menurut ummi, semuanya tergantung dengan kemampuan anak dan orang tuanya. Bagaimana kemampuan akademik si anak. Bagaimana si anak menerima materi-materi pelajarannya setiap harinya. Apakah si anak dikatakan mampu mengikuti pelajaran di sekolahnya? Apakah orang tua memiliki kemampuan untuk mensupport anaknya mendapatkan nilai akademik si anak?

Ummi selalu bertanya kepada guru kelas kakak Faiz. Ummi mengusahakan setiap minggu ada komunkasi, baik secara langsung maupun via handphone. Ummi hanya menanyakan, bagaimana perkembangan kakak Faiz di kelas. Ummi juga menanyakan kepada gurunya, apakah kakak Faiz mampu mengikuti materi pelajarannya?

Selain itu, ummi juga selalu mengecek buku pelajaran, yang terdiri dari buku paket, lks dan buku tulis. Setiap hari, selalu ada latihan di buku-buku tersebut. Dari rajin mengecek buku-buku tersebut, ummi jadi mengetahui kemampuan kakak Faiz menerima materi pelajaran di sekolah, seperti apa.

Nah, setelah mengetahui kemampuan tersebut, jadi ummi dapat mengestimasi kemampuan saat kakak Faiz ujian.  Tentunya, apabila kurang, ummi akan lebih fokus mendampingi kakak Faiz belajar menghadapi ujian. Apabila cukup, tetep dong berusaha supaya mempertahankan kemampuannya, supaya nilai ujiannya bagus.

Peringkat Kelas vs Nilai Rata-Rata


Satu lagi, peringkat dan masuk ke berapa besar itu bukan segala-galanya. Ummi selalu menanamkan kepada kakak Faiz, peringkat itu cuma angka yang menandakan kakak berada di posisi mana, di kelas tersebut. Saat melihat pembagian buku rapot, selalu melihat ke nilai rata-rata. Bisa jadi, dengan nilai rata-rata yang sama, peringkatnya berbeda dengan kelas sebelah atau bahkan di sekolah lain.

Seperti saat kakak Faiz menerima buku rapot saat kenaikan kelas, ummi cukup takjub dengan nilai rata-rata kakak Faiz yang tinggi tapi tidak berada di 10 besar. Saat bertanya ke kelas sebelah, dengan nilai rata-rata terpaut 1, anak tersebut menduduki peringkat 3 besar. Ummi sengaja mengajak Faiz saat melihat nlai rata-rata tersebut, berharap semoga Faiz tidak kecil hati.  

#ODOPOKT14
 

Saturday 14 October 2017

Mengasah Motorik Kasar dengan Bermain Sepak Bola

Hai hallo apa kabar semuanya?

Alhamdulillah cuaca hari ini puanasnya minta ampun ya, cucian bisa kering dari biasanya.

Ummi sedang senang mengevaluasi kemampuan motorik anak-anak. Faiz kecil dulu, ummi paling rajin mengumpulkan artikel parenting dari internet dan kemudian mencetak serta menjilid menjadi satu. Apabila ada waktu senggang, ummi membacanya dan kemudian memperhatikan, apakah perkembangan Faiz balita sudah sesuai dengan milestone sesuai tahapan usianya.


Melatih Otot Kaki dengan Bermain Sepak Bola


Faiz kecil agak jarang berlari-lari dan kurang suka rajin bermain sepak bola. Faiz kecil lebih suka berjalan jauh, suka naik ke atas dan melompat dari satu tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Di dalam rumah, lari-lari, muter-muter, bolak-balik, tapi jarang sekali berlarian di lapangan dengan durasi waktu yang lama. Bermain bola juga hanya mengelindingkan bola dan menendang tanpa berlatih untuk memasukan ke dalam gawang atau tanda yang dibuat.


Fira usia 2 tahun bermain bola bersama kakak Faiz di lapangan

Usia TK, Faiz ikut bermain sepak bola di lapangan bersama teman-temannya. Tapi ya gitu, kadang diminta keluar dan digantikan oleh orang lain. Faiz? nurut saja dan tidak ngotot ingin ikut. Duh, seperti siapa ya, kalau sikapnya pasrahan begini 😜. Beberapa waktu yang lalu, pernah ada keinginan untuk memasukkan Faiz ke sekolah bola, tapi belum sempat terus. Em, sebetulnya ummi yang kurang setuju, 😏. Ummi lebih memberi masukan supaya Faiz mengikuti les bela diri saja, kan sama saja ada aktifitas berlarinya. Iya, Abi dan Ummi memang mengharapkan Faiz lebih aktif berlari untuk melatih otot kakinya. 


Jadi, sampai hari ini, Faiz belum masuk ke les manapun. Pikir ummi, biarlah Faiz menyesuaikan diri dulu dengan pelajaran-pelajaran di sekolahnya. Biar dia mengerti dulu, sekolah itu seperti apa? ujian itu bagaimana? bagaimana menghadapi ujian dan persiapan-persiapannya. Mungkin setelah kelas 2 baru ummi laksanakan, 😊.


Apa kabar dengan Fira? ummi paling takut saat Fira berlari. Keluar rumah untuk menuju lapangan yang terletak di sebelah rumah, larinya sudah gak terlihat. Kencangnya minta ampun dew, ummi sampai khawatir, apalagi Fira kan anak cewe.

Kekhawatiran ummi adalah karena sikap berlari Fira dengan posisi kepala menunduk, badan condong ke depan dan pikiran ummi tuh, Fira hanya melihat ke bawah, bukan ke depan. Kan ngeri kalau di depan ada yang menghadang. Nah, kalau sikap berlari kakak Faiz badannya tegap, pandangan ke depan tapi posisi kakinya ini kadang suka selip. Apalagi saat berlari hanya menggunakan sandal, sandalnya sering ketinggalan. Hm, entahlah. 

Bermain Sepak Bola untuk Mengasah Motorik Kasar


Fira suka sekali mengambil bola di lapangan. Menendang bola sampai jauh, kemudian berlari mengambil bola tersebut. Sikap menendang bolanya lumayanlah untuk anak usia di abwah 3 tahun waktu itu. Sekarang, usia Fira sudah 3 tahun, hobby-nya mencari bola di lapangan trus ditendang kalau tidak, ya dilempar. Ummi hanya menemani saja dan melihat dari pinggir lapangan. Sayangnya lapangan tersebut beralas semen. Coba kalau lapangannya lapangan hijau, ummi bisa santai sejenak kan? 

Saat bermain bola ada banyak sekali anggota tubuh yang digunakan. Mulai dari kepala, tangan, kaki, telapak tangan, telapak kaki dan badan. Ada banyak gerakan yang dilakukan saat bermain bola, yaitu mengambil bola, menendang bola, berlari, menggiring bola dan menahan bola supaya tidak bergerak. Pandangan mata juga harus awas saat bermain bola, kalau enggak, bisa-bisa kena bola, kan?.

Fira berlari sembari memegang bola


Fira yang usianya hampir 3 tahun waktu itu


Itulah alasan supaya Faiz dimasukkan ke sekolah/ les bola. Dengan bermain bola, motorik kasarnya akan terasah. Berbeda dengan Fira, anak perempuan yang malah suka sekali menendang, menangkap dan berlari mengejar bola. Yah, mumpung masih berusia 3 tahun, ummi ijinkan Fira bermain bola, toh semua anak balita juga bermain sepak bola kan? Ada saatnya, ummi mengenalkan olah raga yang lainnya setelah motorik kasarnya terlihat sudah bekerja dengan baik. Ada banyak olah raga kan, untuk anak perempuan? renang, senam atau berlari. Bela diri masih menjadi list nomer 1 untuk Faiz dan Fira.

#ODOPOKT13

"Postingan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"



 


Friday 13 October 2017

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3 Tahun dan Cara Menstimulasinya

Hai hallo apa kabar semua?

Alhamdulillah perkerjaan hari ini lancar dan semoga berkah, aamin.

Fira berusia 3 tahun Agustus kemarin, ummi belum membuka-buka lagi artikel yang menjelaskan apa saja milestone untuk anak usia 3 tahun. Usaha ummi selain berkonsultasi dengan dsa adalah membaca-baca artikel parenting yang memberitahukan milestone sesuai dengan tahapan usianya.

Kemarin malam, saat ummi sedang santai, menemani kakak Faiz belajar matematika ummi melirik kegiatan Fira. Fira sibuk sekali tuh bersama kertas dan spidol. Awalnya, ummi melihat hal biasa karena, Fira memang menyukai ke-dua buah benda tersebut. Malahan, kadang tembok, baju, sprei, papan tempat tidur juga menjadi media coret-mencoretnya.


Ummi tertarik memperhatikan tangan Fira yang memegang spidol yang menurut ummi sudah sempurna. Gerakan tangannya saat membuat goresan juga sangat tegas, tidak mengambang dan juga tidak terlalu ditekan. Hasilnya? jangan ditanya. Untuk Fira yang tidak pernah menerima instruksi membuat gambar dalam bentuk-bentuk yang ummi perintahkan, Fira well done.

Ummi kemudian berpikir nih, genggaman tangan memegang spidol dan lekukan aktifitas coret-mencoret ini adalah salah satu indikator seorang anak memiliki gerakan motorik halus, kan ya? Udah dech, paginya ummi buru-buru mencari informasi lagi mengenai perkembangan motorik halus dan kasar untuk anak usia 3 tahun.

Abi adalah oang yang paling cerewet memperhatikan tumbuh dan kembang anak-anak. Ummi agak nyante, kalau secara kasar telah melewati milestone dasar. Misalnya sudah bisa menyambung beberapa kata untuk usia 2 tahun sudah bagus. Mampu memegang wadah makanan berisi tanpa menumpahkan, itu sudah bagus untuk anak usia 3 tahun. 

Fira di usinya yang ke 1 tahun 8 bulan memegang pena


Motorik Kasar dan Motorik Halus


Pagi tadi, ummi iseng nich membaca artikel parenting lagi mengenai kemampuan motorik halus. Menjadi seorang ibu bukan berhenti belajar kan, menjadi seorang ibu, harus lebih banyak membaca dan mencari pengetahuan seluas-luasnya, apalagi untuk tumbuh dan kembang anak-anak.

Gerakan motorik itu ada 2, motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan otot-otot besar baik sebagian maupun seluruh anggota badan sesuai dengan kemampuan si anak. Contohnya nih, kemampuan anak berguling, duduk, berlari, berdiri satu kaki dan lain sebagainya.

Sedangkan kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang melibatkan otot-otot halus dari sebagian anggota tubuh. Contohnya nih, kemampuan tangan untuk memegang benda, kemampuan tangan memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, gerakan coret-mencoret , memasukan benda ke dalam lubang, kemampuan menyusun puzzel dan lain sebagainya.

Kemampuan Motorik Halus Fira dan Cara Menstimulasinya


Berikut ini beberapa kemampuan motorik yang secara sadar dan tidak sadar sudah dilakukan oleh Fira, ada sich beberapa yang ummi melibatkan Fira.

1| Menggunakan dan Melepaskan Pakaian Sendiri. 


Menggunakan dan Melepas Pakaian. Fira sudah berinisiatif menggunakan dan melepas pakain sendiri. Awalnya ummi memang tidak sabar, tapi ternyata hal tersebut sangat penting loh, untuk mengetahui perkembangan motorik anak dan juga bagaimana cara anak usia 3 tahun merawat dirinya sendiri. Jadi, moms, biarkan anak mencoba untuk mengenakan dan melepas pakaian sendiri, meskipun sangat lama dan ada yang salah atau tidak pada tempatnya.



Cara untuk menstimulasinya  sederhana, biarkan anak memilih pakaian gantinya, kemudian minta si anak untuk mengenakan atau melepas pakaiannya sendiri. Sama halnya dengan bagaimana cara anak memegang sisir dan menyisir rambutnya sendiri, merapikan rambutnya. Menggunakan sepatu dan melepasnya sendiri juga bisa menjadi cara menstimulasi kemampuan motorik halus, bagaimana dia merawat dirinya sendiri. 


So far, Fira sudah dapat mengerjakan semua kegiatan di atas. Apalagi kalau mengenakan sepatunya, Fira bakal suka berkali-kali mencobanya. 

2| Keterampilan Menggunakan Stationery


Keterampilan menggunakan stationery.  Keterampilan ini berkaitan dengan cara memegang dan menggunakan alat-alat tulis, memegang pensil dan melakukan aktifitas mencoret-coret. Memegang gunting dan menggunting kertas, tentunya dengan pengawasan orang tua. Menggunakan lem dan menempel kertas yang telah diberi lem pada bidang kertas lainnya.  

Coretan Fira (3 tahun) di dinding rumah


Cara untuk menstimulasi adalah dengan melatih kegiatan tersebut, libatkan anak saat membuat prakarya yang menggunakan gunting, lem dan kertas. Berikan anak pensil warna, spidol dan kertas untuk kegiatan coret-mencoret. 

3| Mengambil, Memindahkan dan Meletakan Benda


Mengambil, memindahkan dan meletakan benda mulai dari yang kecil, sedang sampai besar. Fira pernah mengangkat benda yang agak berat, komentarnya adalah berat mi. Hihihi, lagian ummi juga tidak menyuruh, Fira penasaran jadi ummi biarkan saja.  

Cara untuk menstimulasinya, biarkan anak-anak membawa mainannya sendiri, membereskan mainannya dan mengambil apa yang diinginkannya. Tentu semua ini ada di bawah pengawasan orang tua. 

4| Menyusun Balok dan Puzzel 


Menyusun balok, menyusun ring donat, menyelesaikan puzzel dan lain sebagainya. Mainan-mainan edukatif seharusnya menjadi pilihan yang diberikan untuk anak-anak. Ada banyak permainan edukatif yang sederhana yang dijual di toko-toko mainan. Faiz dan Fira saat balita dibelikan mainan ring donat yang bentuknya menyerupai piramid. Anak akan bejalar menyusun ring donat secara benar sesuai dengan ukurannya.


Menyusun balok/ lego juga dapat menjadi pilihan mainan edukatif anak-anak. Faiz dan Fira juga dibelikan lego yang besar-besar serupa dengan duplo atau sejenisnya. Anak-anak dapat menyusun lego-lego tersebut sesuai bentuk yang mereka inginkan. Selain itu, Fira juga pernah menggunakan lego yang berwarna-warni ini untuk memisahkan warna. Fira berinisiatif sendiri memisahkan lego warna hijau, warna kuning dan lain-lain.

Cara untuk menstimulasi adalah dengan cara memfasilitasi mainan anak-anak dengan mainan edukatif. Berikan contoh terlebih dulu untuk memainkan mainan tersebut. Selanjutnya biarkan anak-anak bermain sesuai dengan imajinasi anak-anak. Saat bermain, tidak ada salah ataupun benar, orang tua bertugas untuk memberikan pendampingan dan menjelaskan apabila ada hal-hal yang ditanyakan oleh si anak. Sesuaikan juga ukuran mainan si anak, jangan berikan lego yang terlalu kecil untuk anak di bawah usia 6 tahun.



Faiz menyusun lego menjadi bentuk yang diimajinasikan (4 tahun)


Kemampuan motorik halus bermanfaat untuk aktifitas anak-anak dalam kesehariannya. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang lebih besar dan memiliki banyak hal yang akan dikerjakan. Orang tua sebaiknya memberikan kesempatan untuk anak-anak mengembangkan dan menstimulasi supaya kemampuan mootorik halus si anak dapat berkembang. 

#ODOPOKT12

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Thursday 12 October 2017

Permainan Anak Jaman Now, Menepuk Stik Es Krim

Hai hallo apa kabar semua?

Permainan anak jaman now, buanyak saja macemnya. Semua bisa dijadikan permainan anak, apalagi oleh ibu yang kreatifnya tanpa batas. Membuat DIY (do it yourself) atau mempergunakan bahan-bahan bekas untuk mainan anaknya.

Ada banyak tujuan membuat permainan anak sendiri, salah satunya menyalurkan bakat DIY dan meneruskan hobby semasa muda. Ummi salah satu orang tua yang kurang kreatif. Kalaupun mengerjakan DIY, terkadang butuh contoh, butuh pengetahuan yang diambil dari banyak sumber, salah satunya internet. Terima kasih teknologi, bayangkan kalau internet gak ada, mati gaya dech.


Permainan Anak : Menepuk Stik Es Krim


Permainan anak jaman now, yang sedang ramai dimainkan oleh teman-teman seusia Faiz di kompleks adalah menepuk stik es krim. Sebetulnya permainan anak menepuk stik es krim sudah lama sekali dimainkan. Kurang lebih sekitar 3 bulanan. Tapi, baru kemarin ummi menawari Faiz membeli stik es krim dan anaknya mengangguk.



Permainan anak menepuk stik es krim hanya membutuhkan stik es krim yang tipis, ringan dan dibentuk sesuka anak-anak. Bentuknya ada yang menyerupai pedang, ada yang menyerupai perahu. Selain bentuknya, ada yang unik dari stik es krim yang digunakan, yaitu ada tulisan berwarna. Ada-ada saja, tulisannya, raja kodok-lah, pemenanglah atau lainnya.

Permainan anak jaman now yang sebagian besar dimainkan oleh anak laki-laki dimainkan oleh 2 orang. Kedua anak tersebut duduk berhadapan, masing-masing membawa satu kantong plastik stik es krim. Masing-masing anak, memiliki jagoan stik es krim yang digunakan untuk mengadu (duh, istilah yang ummi dengar kok mengadu, yak?). Stik es krim jagoan ini, tidak bakal diberikan kepada lawan kecuali sudah tidak sanggup melambung saat ditepuk.

Cara Bermain Menepuk Stik Es Krim 


Cara memainkan permainan menempuk stik es krim, sebagai berikut;
  1. Dua anak yang duduk berhadapan, meletakan jagoan stik es krim pada batas awal.
  2. Untuk memulai permainan, dua anak tersebut harus suit terlebih dahulu. Suit ini untuk menentukan, siapa yang lebih dahulu menepuk tangan di lantai supaya stik es krim tersebut dapat loncat/ melambung.
  3. Anak yang mulai duluan, menepuk stik es krim ke arah sasaran, yaitu jagoan stik es krim lawan.
  4. Batas awal masing-masing anak, paling jauh berjarak 30 cm. Apabila dalam sekali tepuk, stik es krim mampu bertumpu pada stik es krim lawan, berarti anak tersebut menang.
  5. Lawannya harus memberikan stik es krim kepada yang menang. Ummi perhatikan, anak yang kalah, memberikan stik es krim yang paling jelek, heheheee.
  6. Selanjutnya, permainan akan dimulai dari awal. Kecuali, anak yang mulai duluan, stik es krimnya belum bertumpu pada stik lawan. Maka giliran lawannya yang menepuk stik es krimnya supaya meloncat dan bertumpu pada stik lawannya. Begitu seterusnya.


Stik es krim yang digunakan, bisa stik es krim dari es krim langsung, tapi tidak bisa langsung digunakan. Stik es krim harus di 'amplas' terlebih dulu karena ketebalan dan terlalu berat. Stik es krim tersebut apabila dipergunakan dalam permainan anak jaman now ini, tidak dapat meloncat saat ditepuk.

Ummi beli stik di toko alat tulis dekat rumah. Stik es krim yang dijual ada yang berwarna dan ada yang biasa. Dua ikat dihargai 6000 rupiah, ummi membeli 4 ikat sekaligus. Sayangnya ummi tidak menghitung 1 ikat ada berapa stik es krim, kisarannya sekitar 50 buah stik es krim.

Ternyata stik es krim yang baru ummi beli, masih kurang ringan dan masih terlalu susah meloncat saat tangan Faiz menepuk lantai. Faiz meminjam amplas temannya dan ummi menyarankan, supaya Faiz tidak perlu bermain dengan istilah mengadu. Mainlah bohong-bohongan, tidak perlu memberi stik kepada temannya yang menang, karena stik es krimnya masih terlalu berat. 

Setelah memiliki stik es krim, Faiz sibuk memotong stik es krim sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teras depan kotor dengan irisan tajam stik es krim, duh anak lanang mainannya bikin kotor rumah nih. Tak apalah, supaya Faiz mengikuti permainan anak jaman now, yang sedang happening.


Sore harinya, Faiz masih iseng membeli stik es krim di abang penjual mainan. Satu ikat yang sudah dibentuk dan ditulis macam-macam kata-kata, dijual seharga 2000 rupiah dengan jumlah yang sedikit. Tugas ummi untuk memeriksa setiap kata-kata yang dituliskan di atas stik es krim tersebut. Ummi parno? iyalah, kadang, mereka (para penjual stik es krim mainan, asal menuliskan dan mengindahkan bahwa sasaran penjualannya adalah anak di bawah usia 11 tahun).

#ODOPOKT11

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Wednesday 11 October 2017

Proses Persalinan 48 Jam

Alhamdulillah delapan tahun usiamu, Nak.
Jadilah anak yang sholeh dan selalu menjalankan perintah-Nya.
Menunaikan sunah Nabi Muhammad, SAW.
Aamin.

 

Lorong bercahaya keabuan itu tidak mudah ditemukan pintu keluarnya. Meraba dalam temaram cahaya yang tidak gelap dan tidak terang. Kaki ini begitu berat sekali untuk melangkah. Berkali-kali, bayangan orang-orang tercinta berkelebat, muncul dan memanggil-manggil namaku. 

Di mana aku? apakah aku ingin keluar dari lorong ini? apakah aku harus berada di luar lorong tersebut? tidak...tangan yang halus mengelus-elus pergelangan tanganku. Suara-suara yang tidak kukenal berlomba-lomba memanggil namaku. Apakah aku dibutuhkan di sana? perlahan, perlahan aku menyingkap cahaya tak terang dan juga tak gelap. Mataku berkedip, mulutku terbuka entah mengeluarkan kata apa, yang aku tahu, semua orang mengucap Alhamdulillah dan menciumi kening, menciumi pipiku dan kulihat mata mereka basah.

Kalimat pertama yang kutanyakan adalah, "Di mana aku?". Perlahan seorang lelaki yang berbadan besar, bermata tajam menjelaskan bahwa aku telah berada di ruang perawatan. 1 jam lamanya aku tertidur setelah tindakan operasi sesar. Total 2 jam aku berjuang untuk bersalin. Waktu yang begitu lama aku tertidur, waktu yang begitu lama untuk bersalin.

Hari Minggu adalah hari ke-3 berada dalam bantuan medis. Hari pertama aku dibantu oleh seorang bidan. Aku diperlakukan dengan baik, perlengkapan bersalin dan baju bayiku sudah ditata di ruang bersalin dengan rapi. Sampai akhirnya, saat batas waktu melahirkan yang diestimasikan oleh bidan tak kunjung tiba. 2 x 24 jam bukaan berhenti di angka 3. Suamiku langsung meminta aku dibawa ke rumah sakit. Bidanpun mengiyakan, khawatir kondisiku drop dan lemas.

Rumah sakit menerimaku dengan beraneka keributan, karena ada jadwal bersalin yang begitu padat di ruang bersalin. Aku menempati tempat tidur, tepat di dekat pintu. Jadi, ada banyak orang lalu lalang, ada banyak kegiatan yang terjadi, aku tahu. Tapi sampai malam, aku tidak diberi tindakan apa-apa. Induksi melalui rektal, tidak bereaksi dengan bagus. Hanya awal-awal menit saja aku merasa mulas.

Aku dipindahkan ke kamar rawat yang sudah dipesan. Tiduran terus terasa tidak menyenangkan, jadi aku jalan-jalan bolak-balik melihat-lihat kondisi rumah sakit bersalin tersebut. Hening, kadang sibuk dengan orang yang lalu lalang. Suamiku terlihat kelelahan, tertidur di sofa ruang perawatan. Tengah malam, aku diminta masuk ruang bersalin lagi. Satu obar melalui rektal lagi, bereaksi sebentar setelahnya tidak menunjukan tanda pertambahnya pembukaan.

Pagi hari mulai ribut karena dokter memberikan saran untuk dilakukan tindakan. Sebelumnya aku meminta kesempatan supaya bisa melahirkan secara normal. Satu selang infus untuk memasukan induksi meremas-remas perutku. Sakit, sakit sekali. Mules, mules sekali. Itu hanya beberapa menit saja, sama seperti obat yang dimasukkan melalui rektal. 

Tanda tangan keluarga diwakili suamiku, tindakan operasi sesar. Aku bingung, aku takut, aku tidak mempersiapkan melahirkan dengan cara operasi. Aku tidak tahu harus bagaimana, aku hanya menjadi orang yang bingung. Suamiku hanya memberikan aku satu kalimat. "Untuk keselamatan ibu dan bayi, Bismillah, berdoa terus ya".

Aku tidak menangis, hanya merajuk berharap ada keluarga yang diperbolehkan menemaniku di ruang operasi. Ternyata tidak boleh.

Aku tidak menangis, hanya manja ingin ditemani sebelum aku masuk ke dalam kamar operasi.

Aku tidak menangis, hanya memohon untuk mengulur waktu operasi, tapi semua tahapan operasi sudah dilakukan dan aku harus menerimanya.

Aku tidak menangis, hanya takut melihat suamiku menitipkan aku kepada petugas anastesi. Aku tidak tahu mereka berbicara tentang apa, yang aku dengar suamiku diminta untuk selalu berdoa.

Aku tidak menangis, hanya menggigil di kamar operasi dengan orang-orang yang baru aku lihat, baru aku temui, baru aku dengar suaranya.

Aku tidak menangis sampai seseorang memperlihatkan sesuatu di mukaku. Ternyata itu bayiku, yang pertama ditunjukan adalah rambut hitamnya, iya itu kepala. Lalu mataku menelusur ke bawah, jemari kakinya, jemari tangannya dan tangisannya membuat orang tersebut membawa bayi itu menjauh dari aku. 

Aku tidak menangis sampai suamiku memberikan sebuah kamera dan memperlihatkan foto-foto bayiku yang menangis saat dimandikan, saat diberi baju dan foto-foto tenangnya tertidur dengan bantal pink. Bantal pink? bayiku laki-laki, kan?



Selamat Ulang Tahun Faiz


Sayangku, selamat ulang tahun ya, Nak. Itu adalah proses kelahiranmu. Proses dari ummi enggak ngerti apa-apa sampai ummi ngerti bahwa melahirkan itu butuh banyak hal. Butuh banyak tenaga dan butuh mengerti bahwa semua orang menyayangimu, menyayangi ummi dan selalu berharap ummi selalu berada di dekat mereka, di dekatmu.

Tertidur lama setelah diberikan anastesi, menggambarkan apa yang telah ummi lalui dan akan ummi hadapi. Selamat untuk ummi sendiri, telah berjuang atas nama cinta berani masuk ke kamar operasi supaya kamu lahir ke dunia ini. 

#ODOPOKT10

Tuesday 10 October 2017

Bayi dan Balita Main Air di Pantai

Haaai hallo apa kabar anak-anak ummi? apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? sehat semua ya.

Barusan Fira nonton Upin Ipin. Entah di scene mana, atau di iklan apa, tiba-tiba terdengar teriakan Fira dari kamar, kepingin ke pantai. Lah, ada -ada saja nich anak, kemarin minta ke Zoo setelah melihat foto-foto kakak yang pergi ke Taman Margasatwa Ragunan, dan Alhamdulillah terlaksana juga membawa Fira melihat elephant. Ummi akhirnya membuka-buka album foto di folder laptop saat liburan ke Pantai Teluk Penyu Cilacap.

Ummi tunjukan ke Fira dong, jalan-jalan tahun 2014 ada foto ummi yang sedang hamil Fira main air di pantai. Firanya senang bukan main dan bilang, Fira ada di perut ummi? yeeeey asyik, ummi main air ya?. Hehehee.



Folder tahun 2015, di album jalan-jalan, ummi juga tunjukan ke Fira, tuh siapa yang digendong? siapa yang mukanya takut-takut melihat ombak?Siapa itu? Fira, kan? berarti Fira sudah pernah ke pantai dong?. Itu Fira? kenapa mukanya ada merah-merahnya? wkwkwkk, yang dibahas bentol gigitan nyamuk. 



Ummi membuka lagi, folder tahun 2016. Coba itu siapa yang digandeng abi main di pantai? Fira, bukan?. Qiqiqii, Di tahun 2016 ini, usia Fira sudah 2 tahun, sudah turun ke pantai, enggak digendong lagi sama ummi. Ummi tugasnya mengambil gambar-gambar kalian bermain air di pantai. Fira sudah enggak takut gelombang pantai lagi, sudah mau melihat ke arah tengah pantai. Sudah main-main dengan air pantai. Asyik ya?



Selain itu ummi juga menemukan folder jalan-jalan ke Ancol, sayangnya pantainya sangat kotor, jadi gak fotoable dech. Ternyata, hampir setiap tahun Fira ke pantai ya? daaan tahun 2017 ini, Fira belum merasakan angin pantai. Wajar saja ya, Fira minta jalan-jalan ke pantai.

Okay, itu adalah manfaat menyimpan foto-foto perjalanan setiap tahun dalam folder-folder yang mudah ditemukan. Sekarang ummi ingin menceritakan sewaktu pertama membawa Faiz dan Fira di usia balita untuk main air di pantai.


Faiz dan Fira sudah ummi kenalkan semilirnya angin pantai, teriknya udara pantai dan gelinya pasir pantai semenjak usia 1 tahun. Meskipun tidak tinggal di Cilacap (lagi), setiap mudik ke Cilacap, ummi selalu sempatkan membawa Faiz dan Fira mengunjungi Pantai Teluk Penyu. Yah, walopun hanya di bibir pantai, angin pantainya sudah dapat kan?

Pro dan kontra membawa bayi dan balita main air di pantai, banyak. Ada yang pro, dengan alasan supaya bayi dan balita saat besar nanti tidak trauma atau tidak pusing melihat gelombang pantai. Kontra? takut bayi dan balitanya masuk angin, kalau terlalu dini di bawa bermain air di pantai. Semuanya memiliki pilihan dan pemikiran masing-masing.


Alhamdulillah, akung utinya Faiz dan Fira tidak melarang membawa mereka ke pantai. Hanya ada banyak sekali hal-hal yang memang harus diperhatikan. Semuanya tentu untuk kenyamanan anak dan orangtuanya. Apalagi kalau bukan unsur kesehatan dan keselamatan.

Ya kalai, ummi ijinin Faiz dan Fira masih bayi, bermain air di tengah pantai. Yaaay, ummi masih waras dan ummi masih mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan anak dong. Membawa bayi  main air di pantai, yaaa paling dibawa saja sembari digendong dan disapukan air pantai ke muka dan badannya saja. Nah, kalau sudah agak besaran, usia 2 tahunan gitu, baru dech diajak bermain air di gelombang yang kecil, sudah berani. Tentunya, dengan pengasawan ketat dari orang tua. Orang tua tidak boleh lengah dan harus memegang kencang tangan si anak.

Selain memperhatikan kesehatan dan keselamatan balita saat bermain air di pantai. Ada beberapa hal yang musti diperhatikan;
  1. Perlengkapan baju ganti, diapers, minyak angin, kaos kaki, handuk, plastik untuk baju basah, selimut dan lain-lain.
  2. Minuman dan makanan si bayi dan balita. Penting banget nich, karena minuman yang tersedia di pantai, belum tentu cocok untuk bayi dan balita. Apalagi setelah kepanasan di pantai, lalu minum air es, duh jangan sampai ya.
  3. Membawa obat-obatan dasar juga perlu loh.
  4. Mencari informasi terlebih dahulu mengenai kondisi pantai. Apakah air sedang pasang? air pantai membawa hewan berbahaya dari dasar pantai? atau kondisi lainnya lagi.
Anak-anak memang pada dasarnya itu suka bermain air. Jangankan di pantai yang airnya melimpah ruah. Diminta mandi di rumah, awalnya enggak mau. Tapi, saat permintaan orang tua diganti dengan, yuk main air, eh si anak malah semangat sekali ngajak cepat-cepat ke kamar mandi.

Jadi, tidak ada salahnya kan membawa bayi dan balita  main air di pantai? Selain mengenalkan beragam jenis tempat, bayi dan balita yang terbiasa ke pantai, kabarnya akan memiliki pernafasan yang baik. Teori dari mana ummi? dari para orangtua jaman dulu, ummi kecil kan tinggal enggak jauh dari pantai, yaaah 15 menit sampai. Jadi, kalau belum ke pantai setiap minggu, rasanya ada yang aneh. Mungkin ada yang bisa menjelaskan, mengapa sampai ada teori seperti itu?


Monday 9 October 2017

Mengevaluasi Toilet Training

Hai hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? sehat semua kan?

Alhamdulillah hari ini semua berjalan dengan baik. Seperti toilet training Fira yang baik-baik saja, kecuali ummi kecolongan. Loh, kok bisa kecolongan? hiks, iya ummi harus mengevaluasi toilet training Fira nich.

Fira sudah lama lepas dari diapers dan setiap hari buang air kecil dan besar di kamar mandi. Fira sudah mampu menyapaikan keinginan untuk buang air kecil sendiri. "Mi, mau pipis", dan kadang Fira membuka celananya sendiri, baru ummi tanya dan dijawab iya, mau pipis.



Nah, kalau buang air besar nih yang bikin geregetan, kadang. Idealnya, ummi ingin Fira menyampaikan sendiri keinginan untuk buang air besar. Tapi lebih sering, ummi yang akhirnya menanyakan ke Fira setelah melihat mimik mukanya yang agak cute-cute aneh. Baru dech, Fira bilang iya, mau poop.

So, Far, ke dua hal tersebut semuanya dilakukan di kamar mandi. Alhamdulillah ya, ummi tidak perlu lagi mencuci pakaian Fira yang basah dan kotor, atau mengepel setiap bekas buang kecil atau buang air besarnya. Itu adalah salah satu efek dari suksesnya toilet training selain menghilangkan budget belanja diapers. Ach leganya.

Toilet Training Saat Bepergian


 
Fira lulus toilet training sebelum bulan Ramadan tahun ini. Oiya, ummi belum cerita nich. Setelah terbiasa lepas atau tanpa diapers, Fira sama sekali tidak mau mengenakan diapers. Bener-bener enggak mau, tapi sebelum berangkat mudik, ummi pakaian diapers, karena saat mau berangkat, Fira masih terlelap tidur. Jadi no protes.

Perjalanan mudik, Alhamdulillah lumayan lancar, meski beberapa titik sempat berhenti dan berjalan agak pelan. Ummi khawatir sekali, deg-degan euy, kalau tiba-tiba Fira minta pipis dan maunya di kamar mandi. Gimana ceritanya coba, jalur mudik kami melewati jalan tol. 


Akhirnya ummi dan abi sepakat untuk berbelok ke rest area apabila memungkinkan. Yup, beberapa kali pintu masuk rest area ditutup karena penuh. Duh, deg-degan banget kan, takut tiba-tiba Fira maunya pipis di kamar mandi.

Alhamdulillah ada rest area yang pintunya tidak ditutup. Ummi minta abi langsung mencari kamar mandi. Fira sudah minta pipis di kamar mandi, sudah dirayu untuk pipis di diapers, anaknya gak mau. Hik hiks hiks. Nah, kebetulan sekali, ummi melihat ada tulisan toilet di sebuah minimarket, tidak jauh dari bagian depan rest area.

Alhamdulillah, kamar mandi terbuka dan enggak antre. Duh, sudah kebayang saja kalau harus di kamar mandi umum dan mengantre panjang. Ummi buka nich diapers Fira, loh kok masih kering? jadi dari Tangerang sampai toll Cipali, Fira enggak pipis? padahal minum susunya juga banyak. Ummi minta Fira segera masuk dan ternyata pooop, teman. 

Kekhawatiran ummi hilang sudah. Jadi, setiap akan melewati rest area ummi minta abi berbelok dan berhenti. Sekedar istirahat dan menunggu Faiz dan Fira apabila ingin ke toilet. Alhamdulillah, sampai di kampung halaman ummi, toilet training Fira berjalan dengan baik, baik banget malah. 

Mengevaluasi Toilet Training


Hampir 6 bulan toilet traning Fira berjalan dengan baik saat siang hari dan saat bepergian. Apa kabar saat malam hari?

Sebelum tidur malam, ummi meminta Fira untuk pipis dulu di kamar mandi. Awal-awal Fira rajin dan siap selalu ke kamar mandi setelah ummi minta. Tapi, lama kelamaan, Fira malah asyik bermain dulu sebelum tidur. Kadang, bermain loncat-loncatan dan lelari-larian. Saat tidur? ngompol dech.

Hari-hari selanjutnya. Fira tetap keukeuh enggak mau pipis dulu sebelum tidur. Ummi minta pakai diapers lagi, Fira enggak mau. Hasilnya? tiap dini hari, ummi mengganti baju Fira yang basah karena ngompol.

Malam-malam selanjutnya, ummi perhatikan setiap dini hari, kurang lebih di antara pukul 2-3 pagi adalah saat Fira pipis. Ummi bangunkan dan ummi gendong ke kamar mandi, pipis dech. Tapi, kalau ummi sedang rajin tidur dan enggak bangun, hello apa kabar kasur? diompolin lagi. Hm, jadi ummi memang harus bangun di antara pukul 2-3 pagi itu.

Supaya tidak mau repot bangun dini hari, Fira harus pipis dulu sebelum tidur dan tidak boleh main lari-larian. Yaah, namanya anak-anak ya, maunya main lari-larian dan maunya apa yang sedang dilakukan ya enggak mau distop. Sebagai orang tua, ummi harus wasapada nich, supaya tidak bolak balik menjemur kasur.

Oiya, tips mengajak anak yang baru sukses toilet training, cara ummi adalah sebagai berikut :
  1. Malam hari, sebaiknya gunakan diapers. Apabila anak sudah tidak mau, pakaian saat anak sudah tidur. Itu artinya emak kudu strong. Perhatikan keadaan tidur anak, kalau Fira sudah jelas, kalau pas ummi temui, tidurnya agak gusar, itu tandanya dia mau pipis.
  2. Siang hari, adalah waktu yang paling nyaman untuk anak yang baru sukses toilet training. Anak lebihs enang pipis di kamar mandi.
  3. Saat bepergian, awal-awal kenakan anak diapers, tapi setiap menemukan toilet, tanyakan apakah ingin buang air kecil dan air besar?
  4. Usahakan ajari anak melakukan toilet traning secara alami. Maksudnya, tanamkan terlebih dahulu, bahwa saat akan buang air kecil dan air besar, ya di kamar mandi. 
#ODOPOKT8

"Tulisan Ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Sunday 8 October 2017

Mengatasi Anak Mogok Makan dengan Menu Sederhana

Haaai apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? gimana kabarnya liburanannya nih?.

Alhamdulillah Faiz dan Fira di rumah saja, seminggu ke depan, Faiz masih mengikuti ujian tengah semester. Jadi, badan ummi dan Faiz harus prima dan sehat.

Alhamdulillah nafsu makan Faiz sedang bagus-bagusnya. Malah kebagusan karena bisa makan nasi lengkap 4 kali dalam satu hari. Sehat-sehat selalu ya, Nak. Berbeda dengan adeknya yang pernah mogok makan. Em, iya mogok makan, mulutnya ditutup. Terkadang malah lari dan ngumpet. Pernah saking mogok makannya, Fira memuntahkan makanan yang sudah ummi masukan ke dalam mulutnya.

Saat mogok makan, Fira bisa menghabiskan berbotol-botol susu, buah dan camilan cokelat. Huuy, cokelat itu kenapa pada doyan sekali? ummipun mau. Akibatnya, berat badan Fira akan turun drastis. Berat badan itu kan, gampang banget ngelihatnya. Tinggal angkat saja anaknya, sudah dech, kelihatan banget beratnya nambah atau kurang. Qiqiqii, itu karena di rumah gak punya timbangan.

Ummi mencari tahu cara mengatasi anak mogok makan dari ibu lain yang sudah memiliki pengalaman, dari internet sampai membeli suplemen penambah nafsu makan. Apapun ummi cari untuk mengatasi anak mogok makan, supaya nafsu makannya kembali datang.

Suplemen penambah nafsu makan, ummi beli beberapa dan hasilnya? susunya tambah buanyaaaak. FAIL.  Ummi mencoba membaca resep-resep di internet untuk mengatasi anak mogok makan, salah satunya membuat nasi tim, yang konon banyak disukai oleh anak-anak balita. Hasilnya? FAIL again. Fira hanya menghabiskan setengah mangkok, setelahnya enggak mau.

Cara mengatasi anak mogok makan yang terakhir adalah membuatkan menu sewaktu bayi. Menu makan Fira bayi adalah sayur labu siam yang kecil-kecil, dimasak bening hanya dengan bawang putih iris dan garam saja. Tambahannya bisa bakso, sosis atau tahu kuning. Menu tersebut adalah menu sederhana sekali, karena tidak membutuhkan minyak untuk menumis dan tidak membutuhkan bumbu-bumbu lainnya. Cara membuatnya juga sangat mudah.


Saat disajikan untuk Fira? satu porsi mangkok anak balita, dicampur nasi, Alhamdulillah habis. Ya Allah, ummi senangnya bukan main. Makan siang dan sore, Fira masih mau menghabiskan menu sederhana yang ternyata mampu mengatasi anak mogok makan tersebut.
Setelah sayur labu bening, ummi kombinasikan dengan wortel, sosis ummi ganti dengan bakso, terkadang ummi tambahkan bihun untuk mempercantik tampilan sayurnya. Jadi, intinya, Fira suka yang tanpa lemak (minyak dan lemak dari daging ayam maupun sapi).

Jadi, saat mogok makannya Fira datang, ummi segera membuatkan menu sederhana tersebut. Hm, Alhamdulillah ya, tidak perlu repot-repot, menunya juga bergizi dan sehat kan?. 

#ODOPOKT7

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"