Sunday 15 October 2017

Peringkat Kelas bukan Segala-galanya

Hai hallo semua, 

Alhamdulillah kakak Faiz sudah menyelesaikan ujian tengah semesternya. Hasilnya juga langsung dibagikan. Ummi anggap, hasil ujian kakak Faiz dapat dikatakan sempurna. Sempurna untuk anak kelas 2 MI yang belajarnya hanya 2 jam.

Soal peringkat di kelas, ummi tidak begitu mengharuskan kakak Faiz masuk ke berapa besar atau menjadi peringkat pertama. Terpenting adalah, kakak Faiz paham dan mampu menjawan soal yang ditanyakan di ujian tersebut.

Tentang hadiah? ummi dan abi tidak pernah memberikan pernyataan secara langsung bahwa akan memberikan hadiah, apabila mendapat nilai sekian. Alasannya apa? enggak ada alasan, hanya, kewajiban anak sekolah ya belajar. Kewajiban anak sekolah ya mengikuti ujian dan bersungguh-sungguh mengerjakan soal yang diberikan.

Rutin datang ke sekolah untuk melihat perkembangan belajar kakak Faiz di sekolah
 

Ibu mana yang tidak mengharapkan anaknya menjadi peringkat pertama atau masuk ke sekian besar. Bohong, kalau orang tua tidak menginginkan anaknya memiliki nilai akademik yang bagus dan menduduki peringkat yang banyak diinginkan oleh banyak orang tua tersebut.

Melihat Kemampuan Anak


Menurut ummi, semuanya tergantung dengan kemampuan anak dan orang tuanya. Bagaimana kemampuan akademik si anak. Bagaimana si anak menerima materi-materi pelajarannya setiap harinya. Apakah si anak dikatakan mampu mengikuti pelajaran di sekolahnya? Apakah orang tua memiliki kemampuan untuk mensupport anaknya mendapatkan nilai akademik si anak?

Ummi selalu bertanya kepada guru kelas kakak Faiz. Ummi mengusahakan setiap minggu ada komunkasi, baik secara langsung maupun via handphone. Ummi hanya menanyakan, bagaimana perkembangan kakak Faiz di kelas. Ummi juga menanyakan kepada gurunya, apakah kakak Faiz mampu mengikuti materi pelajarannya?

Selain itu, ummi juga selalu mengecek buku pelajaran, yang terdiri dari buku paket, lks dan buku tulis. Setiap hari, selalu ada latihan di buku-buku tersebut. Dari rajin mengecek buku-buku tersebut, ummi jadi mengetahui kemampuan kakak Faiz menerima materi pelajaran di sekolah, seperti apa.

Nah, setelah mengetahui kemampuan tersebut, jadi ummi dapat mengestimasi kemampuan saat kakak Faiz ujian.  Tentunya, apabila kurang, ummi akan lebih fokus mendampingi kakak Faiz belajar menghadapi ujian. Apabila cukup, tetep dong berusaha supaya mempertahankan kemampuannya, supaya nilai ujiannya bagus.

Peringkat Kelas vs Nilai Rata-Rata


Satu lagi, peringkat dan masuk ke berapa besar itu bukan segala-galanya. Ummi selalu menanamkan kepada kakak Faiz, peringkat itu cuma angka yang menandakan kakak berada di posisi mana, di kelas tersebut. Saat melihat pembagian buku rapot, selalu melihat ke nilai rata-rata. Bisa jadi, dengan nilai rata-rata yang sama, peringkatnya berbeda dengan kelas sebelah atau bahkan di sekolah lain.

Seperti saat kakak Faiz menerima buku rapot saat kenaikan kelas, ummi cukup takjub dengan nilai rata-rata kakak Faiz yang tinggi tapi tidak berada di 10 besar. Saat bertanya ke kelas sebelah, dengan nilai rata-rata terpaut 1, anak tersebut menduduki peringkat 3 besar. Ummi sengaja mengajak Faiz saat melihat nlai rata-rata tersebut, berharap semoga Faiz tidak kecil hati.  

#ODOPOKT14
 

5 comments:

  1. Tetap memberikan support pada anak jauh lebih penting ya, mbak. Peringkat bukan segalanya :)

    ReplyDelete
  2. setuju mbak, peringkat bukan segalanya.. yang penting gimana anak mencintai belajar, punya jiwa berupaya yang tinggi.. pembelajar sejati yang selalu memperbaiki diri.. orangtua adalah pendukung terbaik anak.. all the best for ur family

    ReplyDelete
  3. Saat mengambil rapot, saya tak pernah menanyakan peringkat anak..Yang saya tanyakan kemajuan pembelajaran dia di sekolah. Kadang ada guru yang langsung kasih tahu. Tapi, saya tak pernah nanya lebih dulu. Nah, ternyata waktu lulusan SD dia malah UN nya bagus..saya benar-benar nggak nyangka...Karena saya cuma kasih semangat saja, nggak mengharuskan target tertentu.

    ReplyDelete
  4. Semangat terus ya kakak Faiz. Peringkat kelas bukan jaminan hidup sukses. Yang penting paham dengan yang dipelajari di sekolah, berakhlak mulia dan taat ibu ayah dan guru😊

    ReplyDelete
  5. Jadi anak tak perlu diiming2 hadiah agar rajin belajar, yah. Kan itu sudah tugasnya. Penanaman konsep ini sedari dini sangat bagus, mbak

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^