Showing posts with label InTips. Show all posts
Showing posts with label InTips. Show all posts

Tuesday, 9 March 2021

Supaya Rambut Panjang Anak Tidak Kusut

Hallo Mam, rambut adalah pelindung kepala yang sering disebut sebagai mahkota. Anak-anak memiliki jenis rambut dan tipe yang berbeda-beda. Ada anak dengan rambut lurus dan bergelombang. Ada anak yang memiliki rambut berwarna hitam dan berwarna lain. Ada juga anak yang memilih rambutnya pendek atau memanjangkan rambutnya.

Supaya Rambut Panjang Anak Tidak Kusut

Mam, anak yang memiliki rambut panjang tetapi tidak  kusut adalah dambaan semua orang tua ya. Bagaimanapun jika anak masih berusia balita dan lebih suka memanjangkan rambut, PR terbesar ya ada di tangan orang tua, supaya rambut anaknya tidak kusut. Anak saya, Fira berusia 6 tahun, Mam. Anak ini memilih untuk memanjangkan rambutnya.

Friday, 9 February 2018

Tips Menyimpan Mainan Anak-Anak Supaya Mudah Ditemukan dan Tetap Bersih


[Tips] [Ide]  : Wadah Penyimpanan Mainan Anak-Anak

Hallo Faiz dan Fira, apa kabar kalian? sehat dan bahagia selalu ya, Nak. Teman-teman juga ya, sehat selalu. Cuaca sedang kurang bersahabat nich. Alhamdulillah tadi pagi, matahari memberi kehangatan walau sebentar saja. Saat kakak pulang sekolah, awan hitam, kembali menutupi cerahnya sinar matahari.

Itu artinya, Faiz dan Fira masuk ke dalam rumah. Boleh mengambil mainan, boleh berantakin mainan di lantai, tapi inget hanya satu macam mainan saja yang boleh dimainkan. Maksudnya gini loh, misalnya, Kakak Faiz mainan mobil hotwheels. Ambil kotak tempat penyimpanan mainan hotwheels saja. Setelah bosan bermain hotwheels, ingin berganti mainan bongkar pasang, hotwheelsnya dimasukkan kembali ke dalam kotaknya. Gitu, 😏.

membereskan mainan anak supaya bersih dan aman


Ummi kok banyak aturannya? enggak bisa gitu, semua mainan dimainkan dalam waktu bersamaan? Pernah kan, semua mainan ditumpahkan jadi satu di lantai. Setelah itu, buru-buru memasukan ke berbagai wadah. Saat kakak Faiz mau mencari mainan hotwheels yang berwarna biru sulit untuk menemukannya. Kenapa? karena semua macam mainan dijadikan satu tempat. And see? saat akan memainkan mainan yang sejenis, repot sekali mencarinya.

Wednesday, 7 February 2018

Ingat Lima Perkara Sebelum Datang Lima Perkara


[Keuangan] [Parenting]

Hallo, apa kabar Faiz dan Fira? hallo juga teman-teman Faiz dan Fira, selalu sehat dan semangat ya. Kalau pertanyaan Fira setiap pagi, ke ummi, "Are you happy, mommy?". Jelas dong, ummi jawab, "I'm sure, I always happy, Fira. And how about you? are you happy, too?".

Alhamdulillah ya, anak perempuan ummi ini (3, 5 years) ini selalu memberikan aura positif dengan berbicara. Berbeda dengan kakak Faiz yang lebih memilih menunjukan rasa sayang, dengan tindakan. Makasih ya, Nak, semalam ummi diselimutin. 😌

mengenalkan kepada anak pentingnya keuangan keluarga
Menanamkan Akhlak dan Sopan Santun Kepada Orang Tua


Okay, kali ini ummi ingin menceritakan tentang nasehat akung yang sering sekali ummi sampaikan kepada kalian. Nasehat yang selalu ummi ingat dan selalu ummi sampaikan kepada kalian, saat kalian merengek, merajuk dan ngambek minta diberikan uang oleh ummi. 

Bukan ummi tidak sayang kepada kalian. Bukan ummi jahat kepada kalian, Bukan ummi tidak peduli dengan permintaan kalian untuk dibelikan jajan atau mainan. Bukan ummi terlalu mencintai uang, sampai ummi terlalu "kencang" memegang uang.

Friday, 13 October 2017

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3 Tahun dan Cara Menstimulasinya

Hai hallo apa kabar semua?

Alhamdulillah perkerjaan hari ini lancar dan semoga berkah, aamin.

Fira berusia 3 tahun Agustus kemarin, ummi belum membuka-buka lagi artikel yang menjelaskan apa saja milestone untuk anak usia 3 tahun. Usaha ummi selain berkonsultasi dengan dsa adalah membaca-baca artikel parenting yang memberitahukan milestone sesuai dengan tahapan usianya.

Kemarin malam, saat ummi sedang santai, menemani kakak Faiz belajar matematika ummi melirik kegiatan Fira. Fira sibuk sekali tuh bersama kertas dan spidol. Awalnya, ummi melihat hal biasa karena, Fira memang menyukai ke-dua buah benda tersebut. Malahan, kadang tembok, baju, sprei, papan tempat tidur juga menjadi media coret-mencoretnya.


Ummi tertarik memperhatikan tangan Fira yang memegang spidol yang menurut ummi sudah sempurna. Gerakan tangannya saat membuat goresan juga sangat tegas, tidak mengambang dan juga tidak terlalu ditekan. Hasilnya? jangan ditanya. Untuk Fira yang tidak pernah menerima instruksi membuat gambar dalam bentuk-bentuk yang ummi perintahkan, Fira well done.

Ummi kemudian berpikir nih, genggaman tangan memegang spidol dan lekukan aktifitas coret-mencoret ini adalah salah satu indikator seorang anak memiliki gerakan motorik halus, kan ya? Udah dech, paginya ummi buru-buru mencari informasi lagi mengenai perkembangan motorik halus dan kasar untuk anak usia 3 tahun.

Abi adalah oang yang paling cerewet memperhatikan tumbuh dan kembang anak-anak. Ummi agak nyante, kalau secara kasar telah melewati milestone dasar. Misalnya sudah bisa menyambung beberapa kata untuk usia 2 tahun sudah bagus. Mampu memegang wadah makanan berisi tanpa menumpahkan, itu sudah bagus untuk anak usia 3 tahun. 

Fira di usinya yang ke 1 tahun 8 bulan memegang pena


Motorik Kasar dan Motorik Halus


Pagi tadi, ummi iseng nich membaca artikel parenting lagi mengenai kemampuan motorik halus. Menjadi seorang ibu bukan berhenti belajar kan, menjadi seorang ibu, harus lebih banyak membaca dan mencari pengetahuan seluas-luasnya, apalagi untuk tumbuh dan kembang anak-anak.

Gerakan motorik itu ada 2, motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan otot-otot besar baik sebagian maupun seluruh anggota badan sesuai dengan kemampuan si anak. Contohnya nih, kemampuan anak berguling, duduk, berlari, berdiri satu kaki dan lain sebagainya.

Sedangkan kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang melibatkan otot-otot halus dari sebagian anggota tubuh. Contohnya nih, kemampuan tangan untuk memegang benda, kemampuan tangan memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, gerakan coret-mencoret , memasukan benda ke dalam lubang, kemampuan menyusun puzzel dan lain sebagainya.

Kemampuan Motorik Halus Fira dan Cara Menstimulasinya


Berikut ini beberapa kemampuan motorik yang secara sadar dan tidak sadar sudah dilakukan oleh Fira, ada sich beberapa yang ummi melibatkan Fira.

1| Menggunakan dan Melepaskan Pakaian Sendiri. 


Menggunakan dan Melepas Pakaian. Fira sudah berinisiatif menggunakan dan melepas pakain sendiri. Awalnya ummi memang tidak sabar, tapi ternyata hal tersebut sangat penting loh, untuk mengetahui perkembangan motorik anak dan juga bagaimana cara anak usia 3 tahun merawat dirinya sendiri. Jadi, moms, biarkan anak mencoba untuk mengenakan dan melepas pakaian sendiri, meskipun sangat lama dan ada yang salah atau tidak pada tempatnya.



Cara untuk menstimulasinya  sederhana, biarkan anak memilih pakaian gantinya, kemudian minta si anak untuk mengenakan atau melepas pakaiannya sendiri. Sama halnya dengan bagaimana cara anak memegang sisir dan menyisir rambutnya sendiri, merapikan rambutnya. Menggunakan sepatu dan melepasnya sendiri juga bisa menjadi cara menstimulasi kemampuan motorik halus, bagaimana dia merawat dirinya sendiri. 


So far, Fira sudah dapat mengerjakan semua kegiatan di atas. Apalagi kalau mengenakan sepatunya, Fira bakal suka berkali-kali mencobanya. 

2| Keterampilan Menggunakan Stationery


Keterampilan menggunakan stationery.  Keterampilan ini berkaitan dengan cara memegang dan menggunakan alat-alat tulis, memegang pensil dan melakukan aktifitas mencoret-coret. Memegang gunting dan menggunting kertas, tentunya dengan pengawasan orang tua. Menggunakan lem dan menempel kertas yang telah diberi lem pada bidang kertas lainnya.  

Coretan Fira (3 tahun) di dinding rumah


Cara untuk menstimulasi adalah dengan melatih kegiatan tersebut, libatkan anak saat membuat prakarya yang menggunakan gunting, lem dan kertas. Berikan anak pensil warna, spidol dan kertas untuk kegiatan coret-mencoret. 

3| Mengambil, Memindahkan dan Meletakan Benda


Mengambil, memindahkan dan meletakan benda mulai dari yang kecil, sedang sampai besar. Fira pernah mengangkat benda yang agak berat, komentarnya adalah berat mi. Hihihi, lagian ummi juga tidak menyuruh, Fira penasaran jadi ummi biarkan saja.  

Cara untuk menstimulasinya, biarkan anak-anak membawa mainannya sendiri, membereskan mainannya dan mengambil apa yang diinginkannya. Tentu semua ini ada di bawah pengawasan orang tua. 

4| Menyusun Balok dan Puzzel 


Menyusun balok, menyusun ring donat, menyelesaikan puzzel dan lain sebagainya. Mainan-mainan edukatif seharusnya menjadi pilihan yang diberikan untuk anak-anak. Ada banyak permainan edukatif yang sederhana yang dijual di toko-toko mainan. Faiz dan Fira saat balita dibelikan mainan ring donat yang bentuknya menyerupai piramid. Anak akan bejalar menyusun ring donat secara benar sesuai dengan ukurannya.


Menyusun balok/ lego juga dapat menjadi pilihan mainan edukatif anak-anak. Faiz dan Fira juga dibelikan lego yang besar-besar serupa dengan duplo atau sejenisnya. Anak-anak dapat menyusun lego-lego tersebut sesuai bentuk yang mereka inginkan. Selain itu, Fira juga pernah menggunakan lego yang berwarna-warni ini untuk memisahkan warna. Fira berinisiatif sendiri memisahkan lego warna hijau, warna kuning dan lain-lain.

Cara untuk menstimulasi adalah dengan cara memfasilitasi mainan anak-anak dengan mainan edukatif. Berikan contoh terlebih dulu untuk memainkan mainan tersebut. Selanjutnya biarkan anak-anak bermain sesuai dengan imajinasi anak-anak. Saat bermain, tidak ada salah ataupun benar, orang tua bertugas untuk memberikan pendampingan dan menjelaskan apabila ada hal-hal yang ditanyakan oleh si anak. Sesuaikan juga ukuran mainan si anak, jangan berikan lego yang terlalu kecil untuk anak di bawah usia 6 tahun.



Faiz menyusun lego menjadi bentuk yang diimajinasikan (4 tahun)


Kemampuan motorik halus bermanfaat untuk aktifitas anak-anak dalam kesehariannya. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang lebih besar dan memiliki banyak hal yang akan dikerjakan. Orang tua sebaiknya memberikan kesempatan untuk anak-anak mengembangkan dan menstimulasi supaya kemampuan mootorik halus si anak dapat berkembang. 

#ODOPOKT12

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Monday, 9 October 2017

Mengevaluasi Toilet Training

Hai hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? sehat semua kan?

Alhamdulillah hari ini semua berjalan dengan baik. Seperti toilet training Fira yang baik-baik saja, kecuali ummi kecolongan. Loh, kok bisa kecolongan? hiks, iya ummi harus mengevaluasi toilet training Fira nich.

Fira sudah lama lepas dari diapers dan setiap hari buang air kecil dan besar di kamar mandi. Fira sudah mampu menyapaikan keinginan untuk buang air kecil sendiri. "Mi, mau pipis", dan kadang Fira membuka celananya sendiri, baru ummi tanya dan dijawab iya, mau pipis.



Nah, kalau buang air besar nih yang bikin geregetan, kadang. Idealnya, ummi ingin Fira menyampaikan sendiri keinginan untuk buang air besar. Tapi lebih sering, ummi yang akhirnya menanyakan ke Fira setelah melihat mimik mukanya yang agak cute-cute aneh. Baru dech, Fira bilang iya, mau poop.

So, Far, ke dua hal tersebut semuanya dilakukan di kamar mandi. Alhamdulillah ya, ummi tidak perlu lagi mencuci pakaian Fira yang basah dan kotor, atau mengepel setiap bekas buang kecil atau buang air besarnya. Itu adalah salah satu efek dari suksesnya toilet training selain menghilangkan budget belanja diapers. Ach leganya.

Toilet Training Saat Bepergian


 
Fira lulus toilet training sebelum bulan Ramadan tahun ini. Oiya, ummi belum cerita nich. Setelah terbiasa lepas atau tanpa diapers, Fira sama sekali tidak mau mengenakan diapers. Bener-bener enggak mau, tapi sebelum berangkat mudik, ummi pakaian diapers, karena saat mau berangkat, Fira masih terlelap tidur. Jadi no protes.

Perjalanan mudik, Alhamdulillah lumayan lancar, meski beberapa titik sempat berhenti dan berjalan agak pelan. Ummi khawatir sekali, deg-degan euy, kalau tiba-tiba Fira minta pipis dan maunya di kamar mandi. Gimana ceritanya coba, jalur mudik kami melewati jalan tol. 


Akhirnya ummi dan abi sepakat untuk berbelok ke rest area apabila memungkinkan. Yup, beberapa kali pintu masuk rest area ditutup karena penuh. Duh, deg-degan banget kan, takut tiba-tiba Fira maunya pipis di kamar mandi.

Alhamdulillah ada rest area yang pintunya tidak ditutup. Ummi minta abi langsung mencari kamar mandi. Fira sudah minta pipis di kamar mandi, sudah dirayu untuk pipis di diapers, anaknya gak mau. Hik hiks hiks. Nah, kebetulan sekali, ummi melihat ada tulisan toilet di sebuah minimarket, tidak jauh dari bagian depan rest area.

Alhamdulillah, kamar mandi terbuka dan enggak antre. Duh, sudah kebayang saja kalau harus di kamar mandi umum dan mengantre panjang. Ummi buka nich diapers Fira, loh kok masih kering? jadi dari Tangerang sampai toll Cipali, Fira enggak pipis? padahal minum susunya juga banyak. Ummi minta Fira segera masuk dan ternyata pooop, teman. 

Kekhawatiran ummi hilang sudah. Jadi, setiap akan melewati rest area ummi minta abi berbelok dan berhenti. Sekedar istirahat dan menunggu Faiz dan Fira apabila ingin ke toilet. Alhamdulillah, sampai di kampung halaman ummi, toilet training Fira berjalan dengan baik, baik banget malah. 

Mengevaluasi Toilet Training


Hampir 6 bulan toilet traning Fira berjalan dengan baik saat siang hari dan saat bepergian. Apa kabar saat malam hari?

Sebelum tidur malam, ummi meminta Fira untuk pipis dulu di kamar mandi. Awal-awal Fira rajin dan siap selalu ke kamar mandi setelah ummi minta. Tapi, lama kelamaan, Fira malah asyik bermain dulu sebelum tidur. Kadang, bermain loncat-loncatan dan lelari-larian. Saat tidur? ngompol dech.

Hari-hari selanjutnya. Fira tetap keukeuh enggak mau pipis dulu sebelum tidur. Ummi minta pakai diapers lagi, Fira enggak mau. Hasilnya? tiap dini hari, ummi mengganti baju Fira yang basah karena ngompol.

Malam-malam selanjutnya, ummi perhatikan setiap dini hari, kurang lebih di antara pukul 2-3 pagi adalah saat Fira pipis. Ummi bangunkan dan ummi gendong ke kamar mandi, pipis dech. Tapi, kalau ummi sedang rajin tidur dan enggak bangun, hello apa kabar kasur? diompolin lagi. Hm, jadi ummi memang harus bangun di antara pukul 2-3 pagi itu.

Supaya tidak mau repot bangun dini hari, Fira harus pipis dulu sebelum tidur dan tidak boleh main lari-larian. Yaah, namanya anak-anak ya, maunya main lari-larian dan maunya apa yang sedang dilakukan ya enggak mau distop. Sebagai orang tua, ummi harus wasapada nich, supaya tidak bolak balik menjemur kasur.

Oiya, tips mengajak anak yang baru sukses toilet training, cara ummi adalah sebagai berikut :
  1. Malam hari, sebaiknya gunakan diapers. Apabila anak sudah tidak mau, pakaian saat anak sudah tidur. Itu artinya emak kudu strong. Perhatikan keadaan tidur anak, kalau Fira sudah jelas, kalau pas ummi temui, tidurnya agak gusar, itu tandanya dia mau pipis.
  2. Siang hari, adalah waktu yang paling nyaman untuk anak yang baru sukses toilet training. Anak lebihs enang pipis di kamar mandi.
  3. Saat bepergian, awal-awal kenakan anak diapers, tapi setiap menemukan toilet, tanyakan apakah ingin buang air kecil dan air besar?
  4. Usahakan ajari anak melakukan toilet traning secara alami. Maksudnya, tanamkan terlebih dahulu, bahwa saat akan buang air kecil dan air besar, ya di kamar mandi. 
#ODOPOKT8

"Tulisan Ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Sunday, 8 October 2017

Mengatasi Anak Mogok Makan dengan Menu Sederhana

Haaai apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? gimana kabarnya liburanannya nih?.

Alhamdulillah Faiz dan Fira di rumah saja, seminggu ke depan, Faiz masih mengikuti ujian tengah semester. Jadi, badan ummi dan Faiz harus prima dan sehat.

Alhamdulillah nafsu makan Faiz sedang bagus-bagusnya. Malah kebagusan karena bisa makan nasi lengkap 4 kali dalam satu hari. Sehat-sehat selalu ya, Nak. Berbeda dengan adeknya yang pernah mogok makan. Em, iya mogok makan, mulutnya ditutup. Terkadang malah lari dan ngumpet. Pernah saking mogok makannya, Fira memuntahkan makanan yang sudah ummi masukan ke dalam mulutnya.

Saat mogok makan, Fira bisa menghabiskan berbotol-botol susu, buah dan camilan cokelat. Huuy, cokelat itu kenapa pada doyan sekali? ummipun mau. Akibatnya, berat badan Fira akan turun drastis. Berat badan itu kan, gampang banget ngelihatnya. Tinggal angkat saja anaknya, sudah dech, kelihatan banget beratnya nambah atau kurang. Qiqiqii, itu karena di rumah gak punya timbangan.

Ummi mencari tahu cara mengatasi anak mogok makan dari ibu lain yang sudah memiliki pengalaman, dari internet sampai membeli suplemen penambah nafsu makan. Apapun ummi cari untuk mengatasi anak mogok makan, supaya nafsu makannya kembali datang.

Suplemen penambah nafsu makan, ummi beli beberapa dan hasilnya? susunya tambah buanyaaaak. FAIL.  Ummi mencoba membaca resep-resep di internet untuk mengatasi anak mogok makan, salah satunya membuat nasi tim, yang konon banyak disukai oleh anak-anak balita. Hasilnya? FAIL again. Fira hanya menghabiskan setengah mangkok, setelahnya enggak mau.

Cara mengatasi anak mogok makan yang terakhir adalah membuatkan menu sewaktu bayi. Menu makan Fira bayi adalah sayur labu siam yang kecil-kecil, dimasak bening hanya dengan bawang putih iris dan garam saja. Tambahannya bisa bakso, sosis atau tahu kuning. Menu tersebut adalah menu sederhana sekali, karena tidak membutuhkan minyak untuk menumis dan tidak membutuhkan bumbu-bumbu lainnya. Cara membuatnya juga sangat mudah.


Saat disajikan untuk Fira? satu porsi mangkok anak balita, dicampur nasi, Alhamdulillah habis. Ya Allah, ummi senangnya bukan main. Makan siang dan sore, Fira masih mau menghabiskan menu sederhana yang ternyata mampu mengatasi anak mogok makan tersebut.
Setelah sayur labu bening, ummi kombinasikan dengan wortel, sosis ummi ganti dengan bakso, terkadang ummi tambahkan bihun untuk mempercantik tampilan sayurnya. Jadi, intinya, Fira suka yang tanpa lemak (minyak dan lemak dari daging ayam maupun sapi).

Jadi, saat mogok makannya Fira datang, ummi segera membuatkan menu sederhana tersebut. Hm, Alhamdulillah ya, tidak perlu repot-repot, menunya juga bergizi dan sehat kan?. 

#ODOPOKT7

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Friday, 6 October 2017

Cara Membuat Camilan Bola-Bola Cokelat untuk Anak-Anak

Hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira?

Hari ini adalah hari pertama Faiz mengikuti UAS di sekolah. Alhamdulillah tadi malam bisa belajar dengan digangguin adek Fira. Besok pelajarannya Bahasa Arab dan IMLA, agak nyante lah, karena dua mata pelajaran tersebut selalu dipelajari setiap hari di sekolah.

Jadi, ada waktu untuk membuat camilan bola-bola cokelat nich untuk besok. Rencananya, teman-teman Faiz akan ngumpul di rumah setelah pulang sekolah. Camilan bola-bola cokelat ini, sekiranya cocok menemani mereka ngobrol. Bahan dan cara membuatnya juga tidak ribet, hanya rasanya saja yang manisnya enggak ketulungan.



Tadi pagi, ummi sudah membeli bahan-bahan yang digunakan. Sebagian sudah ada di rumah, tinggal membeli yang belum ada saja. Ummi juga tertarik untuk membeli cup untuk meletakan camilan bola-bola cokelat supaya lebih lucu. Rencananya, ummi ingin membuat yang agak besaran, karena waktu pertama membuat camilan bola-bola cokelat, agak kekecilan. Sebetulnya pas langsung masuk mulut dan pas untuk takaran orang tua yang sudah menghindari camilan manis-manis.

Berikut bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat camilan bola-bola cokelat. Anak-anak biarkan saja loh, ikut membantu menyiapkan, pasti mereka senang loh. Faiz dan Fira juga ikut bertanya-tanya, ini semuanya cokelat? heheheee. Iya, setengah bahan adalah cokelat semua.


  1. Biskuit Marrie, 2 bungkus dan dihancurkan sampai halus. Pertama membuat ummi menggunakan Marrie Regal. Nah, karena mau membuat yang agak banyakan, ummi membeli biskuit Marrie Kong Ghuan. Harganya hampir mendekati si Regal, qiqiqiqii. 
  2. Margarine secukupnya. Ummi menyiapkan Blue Band 1 sachet, tidak perlu diencerkan.
  3. Cokelat Cair yang berasal dari cokelat blok. Kebetulan ummi masih memiliki setengah cokelat blok, tadi belanja 2 blok cokelat. Nah, mencairkan cokelatnya dengan cara tim.
  4. Susu Kental Manis Cokelat, sebetulnya bisa putih , tapi biar lebih terasa cokelatnya, ummi pakai rasa cokelat. SKM yang ummi pilih SKM dari Frisian Flag.
  5. Gula halus 1/2 bungkus. 
  6. Meses warna-warni. Pertama membuat pakainya meses cokelat, biar ada warnanya, kali ini pakai yang warna warni. Ummi masih pakai meses dari Ceres. 
Setelah bahan-bahannya disiapkan, sekarang giliran untuk membuat camilan bola-bola cokelat bersama anak-anak. Pertama-tama, pastikan anak-anak sudah mencuci tangannya yak.


  1. Biskuit Marrie yang sudah dihancurkan, ditambahkan mentega, susu cokelat, cokelat cair. Campur menjadi satu adonan yang dapat dibentuk. Tidak terlalu berminyak dari margarine dan tidak terlalu keras.
  2. Buat adonan bulat-bulat menyerupai bola, ukurannya terserah nich, mau sekecil kelereng juga boleh. Hehehe. Anak-anak pasti senang nich diijinkan membuat camilan bola-bola cokelat.
  3. Setelah adonan habis dan menjadi bola-bola semua, kemudian masukkan ke dalam meses, kemudian gulung-gulung sampai semua permukaan terisi meses.
  4. Masukkan ke dalam frezzer kurang lebih 15-20 menit supaya mengeras dan enak untuk dinikmati.
  5. Keluarkan dari frezzer, taburi gula halus atau boleh langsung disajikan tanpa gula halus. Semua itu pilihan, kan. Anak-anak lebih suka tanpa taburan gula halus.
Membuat camilan bola-bola cokelat bersama anak-anak bisa banget loh, menjadi pilihan untuk menemani weekend besok. Bahannya mudah didapat dan cara membuatnya juga sangat mudah.  

#ODOPOKT5

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

Tuesday, 13 June 2017

Memilih Mainan yang Aman untuk Anak-Anak, Tangung Jawab Orang Tua

Hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? Hari ini kalian sudah bermain apa saja? Kalian bermain dengan siapa? duh pasti senang banget ya, bermain dengan mainan yang kalian sukai. Apa sich mainan yang kalian sukai? mainan yang edukatif? mainan sesuai dengan jenis kelamin kalian atau bermain kinestetik? berlarian ke sana kemari, menyentuh apa saja yang kalian temui? Banyak banget ya jenis-jenis mainan yang bisa kalian mainankan. Ummi jadi kepingin menceritakan mainan-mainan yang ada di rumah Faiz dan Fira.

Jenis-Jenis Mainan di Rumah Faiz dan Fira


UNICEF mendefinisikan anak sebagai penduduk yang berusia antara 0 sampai dengan 18 tahun. Undang-Undang RI Nomor 4 tahuhn 1979 tentang Kesejahteraan Anak, menyebutkan  bahwa anak adalah mereka yang belum berusia 21 tahun dan belum menikah. 

Anak-anak ummi masih kecil-kecil banget. Faiz berusia 7 tahun dan Fira berusia 2 tahun. Jenis kelamin mereka berbeda, laki-laki dan perempuan. Mainan mereka juga berbeda sekali. Namun terkadang, mainan Faiz dimainkan oleh Fira dan mainan Fira juga dimainakan oleh Faiz. Ummi sempat khawatir mengenai perkembangan anak-anak ummi, kalau mereka saling bergantian mainan.

Seperti diketahui secara umum. Mainan anak laki-laki paling banyak mobil-mobilan, hewan-hewanan, pedang-pedangan sampai mainan karakter seperti BoboiBoy. Sedangkan mainan untuk anak perempuan paling banyak adalah boneka baby, mainan masak-masakan sampai mainan karakter seperti kuda poni.


Jenis mainan di rumah Faiz dan Fira sendiri ada banyak sekali. Dari permainan edukatif untuk memberikan stimulasi kecerdasan serta melatih motorik halus dan kasar. Ada juga permainan yang berasal dari karakter yang bermula dari film dan miniseri, contohnya BoBoiBoy, Winnie The Pooh. Ada permainan ketangkasan berupa bola kaki, bola basket sampai mainan ring donat untuk melatih ketangkasan dan kemampuan berlogika.

Memilih Mainan untuk Faiz dan Fira


Sejak kelahiran bayi Faiz di tahun 2009, tugas untuk memilihkan mainan untuk bayi Faiz adalah ummi. Ummi akan memilihkan mainan untuk Faiz dan Fira yang benar-benar aman dan nyaman untuk mereka.

Jenis mainan yang dipilihkan untuk Faiz dan Fira harus sesuai dengan hal-hal seperti berikut;

  1. Sesuai dengan usia Faiz dan Fira
  2. Ukuran mainan
  3. Jenis mainan
  4. Bahan untuk membuat mainan
  5. keamanan mainan dari segi tekstur
  6. Harga mainan
Memilih mainan untuk anak-anak menurut ummi adalah tanggung jawab orang tua. Tanggung jawab ummi dan abi. Alasannya lebih ke arah keamanan dan pertanggungjawabannya. 

Berikut beberapa mainan anak yang menurut ummi berbahaya dan pertanggungjawabannya sangat besar;

  1. Ketapel. Meskipun ketapel dipergunakan untuk membantu tugas-tugas orang-orang yang bekerja di hutan atau lapangan. Namun ummi pernah menjumpai anak-anak membuat mainan ketapel ini. Ummi juga pernah melihat di abang penjual mainan, menjajakan mainan ketapel lengkap dengan pembidiknya berupa batu kecil/ kerikil. Whaaaatz!!! Ummi sempat kesal dengan adanya ketapel diperjualbelikan di abang penjual mainan. Bayangkan saja, apabila ada anak berusia di bawah 15 tahun membeli maianan, kemudian memainkan ketapel tersebut dan mengenai kaca rumah orang/ lebih parah lagi, mengenai badan orang. Bagaimana pertanggungjawabannya? Kaca rumah yang pecah bisa diganti, kalau badan orang/ anak-anak seusianya yang terkena? Semoga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan, aaamiin.
  2. Pistol Mainan berpeluru menyerupai bulatan kecil. Hal sama seperti ketapel di atas. Beberapa tahun silam, ummi pernah membaca berita tentang permasalahan Pistol Mainan berpeluru ini. Ummi pernah melihat bentuk Pistol Mainan ini, pelurunya meskipun berasal dari plastik namun sangat keras. Pada sebuah berita, peluru tersebut mengenai mata seorang anak. Astaghfirulloh, semoga anak-anak kita semua selalu diberikan keselamatan, aamin.
  3. Mainan dalam bentuk terlalu kecil dan berbahan dasar berbahaya. Ada banyak sekali ummi jumpai mainan masak-masakan untuk anak perempuan. Bentuknya kecil dan tajam, bahan yang digunakan juga tidak ramah anak. Mulai dari warna sampai tekstur mainannya sangat kasar. Meskipun saat bermain anak-anak selalu diawasi, namun terkadang ada khilaf dari orang tua, mainan tersebut masuk ke dalam mulutnya. Fitrah anak-anak yang masih berusia di bawah 7 tahun kan, memasukan apa saja ke dalam mulut. 
Saat memilih dan membeli mainan, ummi harus mengetahui apa yang dibeli oleh Faiz dan Fira. Salah satunya dikarenakan banyaknya jenis mainan yang kurang aman untuk dibeli dan dimainkan oleh anak-anak.

Orang tua bertangung jawab dalam pemilihan mainan anak-anak

Daripada menanggung resiko, lebih baik berhati-hati saat membeli mainan untuk Faiz dan Fira. Faiz dan Fira juga perlahan-lahan mengerti mainan apa saja yang boleh dibeli dan mainan apa saja yang tidak diperbolehkan untuk dimainakan.

Mempertimbangkan Keamanan Mainan 


Pernah anak-anak menangis dan merengek di toko mainan, anak-anak meminta mainan pilihan mereka sendiri. Ummi enggak setuju karena ada beberapa hal yang sebaiknya mainan tersebut tidak dibeli. Contohnya, sewaktu Faiz meminta dibelikan mainan mobil truk. Bahannya menggunakan plastik yang kasar dan warnanya yang sangat mengkilat. Serta bagian-bagian mobilnya sangat kasar dan ada beberapa yang tajam.

Alhamdulillah setelah diberikan pengertian, akhirnya Faiz merelakan mainan pilihannya kembali ke rak mainan. Kemudian mainan yang ummi sarankan untuk dipilih diangkut dan pindah tempat ke rumah. Pertimbangan untuk menyarankan mainan pilihan ummi daripada pilihan anak, lebih untuk menjaga keamanan mainan tersebut dan pertanggung jawaban sebagai orang tua.

Mainan edukatif bayi Faiz

Dimainkan juga oleh Fira, sekarang


Menurut ummi, tidak ada orang tua yang mau membiarkan anak-anaknya bermain dengan mainan yang kurang aman untuk dimainkan. Hal ini untuk mengajarkan lebih ke masa depan si anak itu sendiri. Dari kecil diberikan pengertian tentang keamanan mainan untuk mereka, saat besar nanti, anak-anak akan lebih bijak untuk memilih permainan-permainan lainnya. Apalagi, saat ini permainan anak didominasi permainan berteknologi, seperti Play Station, Game Online dan lain sebagainya.

Tanggung Jawab Orang Tua


Alhamdulillah saat ini, ummi berkesempatan untuk selalu mengawasi anak-anak di rumah. Ummi juga mengetahui jenis mainan apa saja yang sedang dimainkan oleh anak-anak. Ummi juga mengawasi bagaimana anak-anak bermain dengan mainannya. La wong, ada satu mainan anak-anak ngumpet, umi juga tahu.

Salah satu pekerjaan yang menyenangkan adalah merapikan mainan anak-anak. Sebetulnya bisa juga mainan anak-anak ditumpuk begitu saja. Tapi alangkah indahnya apabila ummi juga turun tangan membereskan mainan anak-anak. Toh mainan sebanyak itu, adalah jerih payah ummi dan abi. Jadi, ummi dan abi juga harus turut andil menjaga mainan tersebut.

Faiz dan Fira sebetulnya bisa membereskan mainan mereka sendiri. Tapi ya, itu tidak sesuai dengan tempatnya. Tempat-tempat mainan mereka ummi pisahkan sesuai dengan jenis dan kepemilikannya. Ada mainan Faiz dan ada mainan Fira. Ada mainan dinosaurus ada mainan masak-masakan.

Nah, kalau sudah membereskan mainan anak, ummi jadi mengerti, mainan apa yang paling sering dimainkan oleh Faiz dan Fira. Semua itu bisa terlihat dari kotak mainan apa yang paling berantakan dan menjadi campur-campur.

Sebagian mainan-mainan yang ada di rumah Faiz dan Fira

Mainan Kesukaan Faiz dan Fira


Faiz cenderung bermain dengan teratur dan tertib. Meskipun kadang kurang konsisten ketika sedang bermain. Faiz hobby sekali mengkoleksi mainan dinosaurus dan terkadang bermainnya agak kurang aman. Faiz memainkan dinosaurus ini dengan cara disebar ke seluruh penjuru rumah. Jadi, sewaktu ada penghuni rumah lainnya lewat, kalau tidak hati-hati, bisa-bisa tersandung. Selain dinosaurus Faiz juga sedang bermain Hot wheels. Ummi dan abi memperblehkan memilih mainan tersebut karena ke-dua mainan tersebut tergolong aman. Apalagi dengan mainan dinosaurus, Faiz jadi mengetahui tentang hewan-hewan pada jaman purbakala.

Fira cenderung suka memberantakan mainan. Beberapa kotak mainan ditumpahkan di lantai. Kemudian pergi meninggalkan mainan tersebut. Tapi bila mood Fira sedang baik, saat bermain boneka, Fira mampu bermain dalam jangka waktu lama. Boneka-boneka tersebut ditata sedemikian rupa, diberi selimut, diberi makan dan diberikan dialog. Lucu dech, melihat anak-anak bermain sesuai dengan usianya. 

Kadang pernah anak-anak bermain loncat-loncatan sembari membawa pedang atau pistol mainan tanpa peluru. Ummi sering memperingatkan dan selalu cerewet untuk berhenti. Bayangkan saja, anak-anak berlarian di dalam rumah. Loncat dari kursi, loncat dari tempat tidur, di lantai ada karpet, ada mainan dan lantai juga kadang licin ada tetesan air dari air minum anak-anak. Kecerewetan ummi ini, sudah menjadi makanan mereka sehari-hari. Alasan ummi melakukan hal tersebut dikarenakan menjaga supaya tidak terjadi apa-apa dengan Faiz dan Fira.

Ummi malah memperbolehkan memberantakkan mainan di lantai. Boleh bermain sepuas-puasnya dengan mainan mereka, tapi satu syaratnya. Apabila sedang bermain dengan mainan yang diberantakan di lantai, tolong jangan lari-larian. Tolong jangan meloncat-loncat dan jangan saling berebutan. Semuanya demi keamanan Faiz dan Fira. Kalau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan? siapa yang rugi coba? hayo loh, Faiz dan Fira.

Tempra Syrup Penurun Panas Anak


Meskipun dalam pengawsan ketat oleh ummi, ada saatnya Faiz ataupun Fira terjatuh, sakit karena kelelahan, tidak ada mood untuk bermain seperti biasanya. Kalau sudah begini, ummi dan abi merasakan kesedihan yang luar biasa. Biasanya mainan berantakan di mana-mana. Bisanya ummi cerewet memperingatkan untuk tidak lompat-lompat, untuk tidak lari-larian di antara mainan yang berserakan.

Kalau sudah begini, ummi langsung mengontrol suhu tubuh Faiz atau Fira yang sedang mengalami penurunan kondisi tubuh. Ummi mengambil termometer untuk mengukur suhu badannya. Menemani di tempat tidur dan memberikan semangat untuk lekas baik dan mengajak Faiz atau Fira untuk mengusir rasa sakitnya. Ummi juga tidak akan lupa memberikan penurun panas, Tempra Syrup. Di rumah masih selalu sedia Tempra Syrup untuk Faiz dan Fira. Persediaan dan untuk jaga-jaga sewaktu-waktu anak-anak mengalami suhu tubuh yang tinggi. Bisa disebabkan juga kan , karena mereka kelelahan bermain.

Ummi memilih Tempra Syrup ini karena memiliki banyak sekali kelebihan. Apalagi anak-anak ummi ini, suka banget minum obat dan pinginnya mengambil obat sendiri dari tempat obat. Kalau kakak Faiz yang sakit, Fira berinisiatif mengambilkan dan ingin membantu memasukan ke dalam mulut kakaknya.

Berikut kelebihan Tempra Syrup;

  1. Sediannya dalam bentuk Syrup sangat disukai oleh anak-anak
  2. Kemasannya bukan terbuat dari kaca
  3. Terdapat tutup pengukur, jadi tidak perlu menggunakan sendok
  4. Sistem penutupan dan pembukaan menggunakan proses tekan. Jadi lebih aman saat anak-anak membawa Tempra Syrup.

Ngobrolin tentang mainan anak-anak, tidak akan ada habisnya. Abinya Faiz dan Fira sampai mengatakan bahwa 1/3 isi rumah adalah mainan anak-anak. Ya memang benar, mainan Faiz sewaktu kecil masih bagus dan masih disimpan rapi. Mainan Faiz yang rodanya hilang satupun masih disimpan dan tidak boleh dibuang. Jadi, kalau ummi tidak benar-benar menjaga dan mengawasi anak-anak saat bermain, rasanya ada yang kurang.

Intinya adalah memilih mainan yang aman untuk anak-anak adalah tanggung jawab jawab orang tua. Bukan hanya saat memilih dan membelikan sebetulnya, tapi saat mereka sedang bermain, juga diperlukan pengawasan dan bimbingan dari orang tua. Contohnya saat Faiz yang sudah berusia 7 tahun menginginkan Lego. Tahu sendiri kan Lego itu bentuknya kecil. Sedangkan Faiz masih memiliki adik yang masih berusia 2 tahun. Harus benar-benar diberikan pengertian kepada Faiz saat sedang memainkannya. Fira juga akhirnya memegang lego milik kakaknya, tentunya harus benar-benar di awasi.

Pertanggung jawaban mainan yang dimainkan oleh anak-anak adalah pada orang tua. Usia anak masih terlalu kecil untuk mempertimbangkan apakah mainan ini aman atau tidak. Jadi, lagi-lagi semuanya masih dalam pengawasan orang tua demi keamanan saat bermain si anak tersebut. 

Apabila saat membeli orang tua tidak mengetahui, bisa pada saat membereskan mainan si anak. Kan bisa ketahuan, ada mainan baru apa di wadah mainan anak-anak (untuk ibu-ibu yang bekerja). Bagi ummi, tidak sulit untuk membereskan mainan anak. Semua demi kepada rasa kasih sayang, rasa peduli kepada anak-anak dan untuk keamanan dan kenyamanan anak-anak.

Mainan-mainan dipisah dalam wadah

Yuk, mulai sekarang perhatikan mainan yang dipilih dan dibeli oleh si anak. Tidak hanya itu, orang tua juga memiliki tanggung jawab saat anak-anak tersebut memainkan mainannya. Lebih serunya lagi, orang tua juga ikut bermain dengan koleksi mainan si anak. Anak-anak pasti akan merasakan kebahagian dan kenyamanan dengan mainan yang aman untuk mereka. Betul begitu?

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional. 

Saturday, 27 May 2017

Yuk Menghafal Nama Nabi/ Rasul



[Belajar] : Mengenal Nama Nabi

Hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira.

Bagaimana sahurnya hari ini? Alhamdulillah Faiz bangun sahur. Fira nih, yang belum bangun. Semoga ibadah puasa dan ibadan lainnya dimudahkan dan dilancarkan ya, Nak. 

#Ramadanday1

Setelah sahur, Faiz enggak bobo lagi. Anaknya sich lagi asyik main tablet-nya. Huhuu, ummi enggak bisa nyimpen tabletnya.  Gak apa-apalah, yang penting anaknya anteng di rumah. Trus ummi deketin dech. Ummi ngetes, seberapa banyak hafalan nama nabi atau rasul yang Faiz ketahui.

Yuk teman-teman Faiz ikutan menghafal nama nabi atau rasul yang wajib diketahui. Ada 25 nama nabi atau rasul yang wajib diketahui. Apakah teman-teman Faiz dan Fira sudah diajarkan di sekolah? atau menghafal bareng ayah-bunda, abi-ummi, bapak-ibu di rumah?. Waaah Alhamdulillah, seneng banget ya.

 

Tuesday, 9 May 2017

Serba Serbi Toilet Training untuk Zhafira

Hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira?. Sehat-sehat selalu ya. Kalian sedang main apa sekarang? apa sih permainan yang lagi nge hit detik ini? permainannya diajarin sama siapa? sama ibu apa sama teman-temannya?. Hehehe, seru banget pastinya dech.

Sama dong, dengan Fira. Kalau Fira sedang seru-serunya belajar toilet training nich. Alhamdulillah, kesuksesannya sudah bisa dibilang 90%. Karena masih ada kendala sewaktu ummi tinggal Fira bareng abi saja, di rumah dan sewaktu malam hari. Malam hari, Fira masih pakai diapers.

Toilet Training itu Apa?


Istilah akungnya Faiz adalah "di-tatur" artinya, proses untuk mengetahui kebutuhan alamiah si kecil untuk buang air kecil dan buang air besar.  Penjabaran yang lebih luas lagi adalah, proses belajar anak, untuk melakukan buang air kecil dan buang besar pada tempatnya (toilet / kamar mandi) seperti orang dewasa, pada umumnya.



Ditatur, sering dilakukan oleh orang tua jaman dahulu. Akung pernah memberikan contoh ketika menatur Faiz bayi. Jadi, ummi dan abi, harus mengetahui jam alamiah Faiz sewaktu akan buang air kecil. Contohnya, 15 menit setelah minum ASI, Faiz pipis. Nah, setelah 15 menit memberi ASI, Faiz dibawa ke kamar mandi atau bagian rumah mana yang memungkinkan untuk ditatur.

Cara menaturnya, akung akan membuka popok atau celana Faiz. Kemudian membopong di depan. Sembari jongkok, badan Faiz disandarkan di dada akung, kemudian kedua tangan akung, membuka kedua kaki Faiz. Atuhlah gimana penjelasan ummi? bisa dibayangkan ya. Ah tapi, semua pasti udah paham bagaimana proses menatur ya, untuk bayi usia 3-7 bulan.

Sedangkan toilet training lebih kepada proses melatih si kecil untuk membiasakan BAK dan BAB di toilet. Jadi, si kecil sudah paham istilah BAK dan BAB ya di toilet. Waktu Faiz usia 7 bulan ke atas atau sudah bisa berdiri meski rambatan. Ummi membawa Faiz bayi ke kamar mandi. Popok dan celananya dibuka, trus Faiz diberdirikan dengan bantuan ember isi air yang ditutup. Guna ember berisi air ini, untuk pegangan Faiz sewaktu berdiri. Jadi, toilet trainingnya masih berdiri. 😮

Kapan Sebaiknya Memulai Toilet Training?


Menurut ummi, tidak ada waktu yang baku harus usia sekian untuk toilet training. Pasalnya, ummi melatih Faiz toilet training sejak bayi. Ummi melatih toilet training Fira sudah sejak lama, tapi enggak konsisten. Satu bulan ini, Fira ummi ajak toilet training secara konsisten karena usianya sudah hampir 3 tahun.

Ternyata kapan sebaiknya memulai toilet training, jawabannya adalah tergantung kesiapan dari orang tua atau si pengasuhnya. Tanpa kesiapan dari orang tua atau pengasuh, toilet training tidak akan menemukan kesuksesannya.

Itu pengalaman ummi saat melatih toilet training Fira. Ada banyak sekali hambatannya. Misalnya, ummi sering di luar rumah. Meskipun ada abi atau ada embak, tidak bisa menjamin dua orang tersebut mampu menggantikan peran ummi.

Nah, solusinya adalah, mengajak abi atau pengasuhnya terlibat dalam proses toilet training Fira. Dulu ummi enggak, jadi berhenti sebelum toilet training sukses dan back to diapers.

Ummi memulai lagi toilet training Fira, sebulan ini. Alhamdulillah prosesnya sangat mudah dan cepat. Cuma ummi belum berani menerapkan sewaktu pergi ke minimarket atau sewaktu tidur malam. Alasannya bukan karena takut ngompol dan beberes sprei atau riweuh di jalan kalau saat pergi.

Alasan ngompol di malam hari, sudah banyak solusi untuk sprei anti air. Kalau riweuh saat jalan-jalan, sekarang di tiap mall ada toilet yang bersih. Kalaupun di jalan, ada banyak minimarket yang menyediakan toilet juga. Lalu apa?

Lalu kesiapan untuk mau bangun malam-malam sewaktu Fira, misalnya minta dianterin ke kamar mandi. Yihaaaaa, ummi mal-las ya, kamyu. Eh, jujur saja, kesigapan ummi sewaktu Faiz balita dan saat Fira balita sudah beda. Sekarang setiap mau bobo yang dipegang smartphone loh, dulu? mana adaaaa? oh lupakan!

Proses Toilet Training Fira


Menyadari anak gadis ummi ini sudah besar, sudah saatnya ummi harus siap. Siap untuk toilet training. Pikiran ummi, sebelum memulai adalah : duh, susah enggak ya? kan Fira sudah besar, sudah terbiasa dengan yang namanya diapers. Pikiran ummi sudah macem-macem, tapi hayolah dicoba.

Sebelum memulai toilet training ummi memberikan breafing kepada Fira. Hiyaaaa breafing, kek mau kerja kantoran aja, atau mau nerima job. Yup, tanpa breafing, toilet training akan mengalami kendala yang sebetulnya enggak berarti.

Jadi, ummi mengajak ngobrol Fira, memberikan cerita dan yaaah dongeng gitu. Isianya tentunya tentang toilet training ini. Atau secara enggak langsung, mengajak dan memberi tahu Fira. Bahwa BAK dan BAB itu ya di kamar mandi.

Setelah anak usia 2, 9 bulan ini memahami konsep tersebut. Em, anak usia Fira, sepertinya sudah dapat mengerti dan memahami sebuah konsep ya. Ummi suka ngetes Fira, salah satunya adalah tentang konsep kepemilikan. Fira keukeuh melarang ummi menggunakan sandal si embak. Padahal ummi sudah bilang, ummi pinjam, Fir. Atau, handphone Abi ya dipakai Abi, bukan dipakai sama ummi atau kakak Faiz.

Meskipun ummi berpikir, Fira sudah memahami konsep tersebut. Tapi ummi enggak bisa dong, memaksakan kehendak dengan berkata "Fira, kalau BAK dan BAB harus di kamar mandi ya!". Jelaslah ini melanggar hak anak usia 2 tahun. 

Jadi, langkah selanjutnya sembari menjalankan toilet training adalah, dengan memberinya afirmasi dan pertanyaan-pertanyaan;
  1. Fira kalau pipis dan pup di kamar mandi ya.
  2. Ayo, ke kamar mandi. Fira mau pipis kan?
  3. Kalau pipis di lantai, lantainya basah dan licin. Nanti Fira?
  4. Fir, kalau mau pipis dan pup di mana?
  5. Fira udah mau pipis? yuk, ke kamar mandi
  6. Fira kalau pipis jangan di kasur ya, di mana?
Bagaimana? gampang lah ya, kalau sekedar memberikan semangat kepada si kecil. Ummi terus mengulang-ulang contoh di atas. 

Hari pertama Fira  toilet training (Lagi). Ummi memakaikan celana dan baju yang mudah untuk dibuka. Tahu sendirikan, dress dan pakaian anak perempuan kan lucu-lucu. Kalau mau memulai toilet training ya, sebaiknya pakaian celana dalam saja dipadukan dengan dress atau kaos.


Kali pertama, Fira masih pipis di ruang tamu. Masih belum ngomong juga kalau Fira pipis. Jadi tuh air pipis sampai meleber ke mana-mana, karena ummipun enggak mengetahui dengan segera.

Kali ke-2, Fira minta pipis dan langsung dech ummi ajak ke kamar mandi. Eh bener, anak itu langsung mengeluarkan pipisnya. Emak mana yang enggak bahagia cobak? dikasih pemandangan, anaknya sudah bisa bilang mau pipis dan beneran pipis di kamar mandi aja sudah happy.

Daaan, 

Kali ke-3, ummi bertanya-tanya terus. Bertanya seperti pertanyaan di atas. Ada sewaktu Fira menjawab, "mau pipis" diajaklah ke kamar mandi. Luaamaaa banget enggak pipis-pipis. Malah anaknya main air, huhuuuuuu. 

Selanjutnya untuk menutup hari pertama, Fira sudah membasahi lantai kering lagi. Kali ini bercampur dengan pup di celana. Huaaaa, sabar dan kesiapan seorang ibu adalah tetap melanjutkan toilet training pada hari selanjutnya.

Hari ke-2 masih ada bolong-bolongnya. Sekali pipis di kamar mandi dan 4 kali di lantai. Pernah ummi pingin udahan dan lanjutin pakai diapers lagi. Tapi kasihan sama Fira,  masa iya ummi nyerah demi kebaikan si anak.

Berlanjut dong, sampai hari ke-5 Fira sudah memahami keinginannya BAK dan BAB. Fira sudah dapat menyampaikan kebutuhan alamiahnya untuk pipis mi. Fira sudah dapat menaham untuk mengeluarkan pipis dan pup-nya ya di kamar mandi.

Aaaaahiyaaa, emak mana yang enggak bahagia coba, setelah berpikir apakah akan sulit memulai toilet training di usia 2 tahun? ternyata enggak, loh. Alhamdulillah sampai hari ini, Fira sudah dapat menyampaikan keinginannya dan ummi ajak ke kamar mandi, trus lega dech.

Etapi, anaknya si embak yang bantu-bantu di rumah, juga sudah bisa sich. Usianya sama dengan usia Fira. Etapi, kan perjuangan keras dari pakai diapers setiap hari dan setiap detik dengan tanpa diapers di setengah hari. Yaaah, semuanya adalah atas dasar kesiapan orang tua, kesabaran orang tua dan pada saat yang tepat.

Gimana nich serunya toilet training kalian? pasti seru banget ya? sebetulnya ada banyak sekali drama, tapi enggak perlu diceritain ya. Dramanya juga hanya air pipis yang dimainin sewaktu Fira belum menyampaikan keinginannya untuk BAK.

Tips Memulai Toilet Training


Ummi akan memberikan tips yang diambil dari pengalaman melatih toilet training Faiz dan Fira nih.
  1. Jika khawatir menatur anak sewaktu bayi, bisa mempelajari mimik atau waktu, kapan si kecil akan pipis dan pup.
  2. Mimik anak sewaktu akan pipis dan pup, kadang lucu dan khas sekali pada tiap anak. Dulu, waktu Faiz bayi (di bawah 7 bulan), kalau mau pipis, tidurnya selalu gelisah. Ummi langsung tuh, buka celana Faiz, trus tutupin kemaluannya menggunakan kain ompol. Enggak nunggu lama, kain ompol yang digunakan untuk nutup langsung basah. Nah, untuk pup lebih mudah, kan pasti ada acara mengejannya.
  3. Pergunakan pakaian yang mudah untuk dibuka, tidak terlalu tebal dan siapkan lap ompol sebanyak-banyaknya. Ummi suka pakai, untuk mengelap terlebih dulu ompol di lantai, baru kemudian mengepelnya.
  4. Berikan dan ceritakan konsep toilet training kepada anak, jika usianya sudah besar (1,5 - 2 tahun lebih). Awalnya ummi berpikir akan sulit mengajarkan toilet training kepada Fira yang sudah terbiasa menggunakan diapers. Ternyata malah lebih mudah, apalagi ada komunikasi 2 arah, antara Fira dan ummi.
  5. Gak ada salahnya untuk selalu bertanya, mau pipis? sudah mau pipis belum? tentunya diberi jarak ya, takut anaknya bosan. Fira bosan juga ummi selalu nanya begitu. Ada sich yang ngejawab, "Fir, pipisnya di mana?", "di kamar mandi". Ngejawabnya ada yang halus ada yang pakai acara sewot.
  6. Berikan pujian setelah anak mampu menyelesaikan kebutuhan alamiahnya di kamar mandi. "Fira pinter dech, ummi seneng banget, Fira udah pipis di kamar mandi". Nah yang ini, bikin Fira tersenyum tersipu malu. Sewaktu abinya pulang dari kerjaan, "Abi, Fira sudah pinter loh, dari tadi, pipisnya di kamar mandi terus...." uuug, orang dewasa saja, dikasih pujian senangkan? apalagi anak kecil.
Nah, itulah pengalaman ummi melatih Fira toilet training. Terima kasih ya, sudah menyimak.


Salam

💗
Ummi Astin




Tuesday, 28 February 2017

Penemuan Lebih Dini Kanker pada Anak

Hallo apa kabar? apa kabar Faiz dan Fira? sehat-sehat selalu ya, Nak. Selalu bersyukur dan selalu bahagia. Anak-anak Indonesia lainnya, apa kabar? semuanya sehat, ya, Nak. Meskipun ada yang sedang sakit, selalu bersemangat, selalu bersyukur, selalu sabar dan selalu optimis bahwa semua akan dilalui dengan baik.

Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal dan baik. Dapat bersekolah dan bersosialisasi tanpa batasan, karena anak-anak tersebut adalah anak-anak yang sehat. Orang tua juga berupaya untuk dapat melakukan pola hidup yang sehat dan seimbang. Supaya apa, Nak? supaya orang tua tetap sehat dan melahirkan anak-anak yang sehat pula. Banyak sekali upaya untuk senantiasa hidup sehat, Nak. Salah satunya adalah program pemerintah yang beberapa waktu ini diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Gerakan tersebut adalah GERMAS. Germas merupakan kependekan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bahagia sekali ya, Nak. Pemerintah membantu para orang tua dan anak-anak dengan selalu mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk hidup sehat. Para orang tua, diharapkan untuk menerapkan pada dirinya dan mengajarkan perilaku CERDIK kepada anak-anaknya sejak masa kanak-kanak.

Apa itu CERDIK? 
  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok dengan menghindarkan penggunaan tembakau
  • Rajin berkatifitas fisik
  • Diet sehat dan seimbang
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stress
Bagaimana tips yang oke sekali kan dari pemerintah. Apakah susah untuk mewujudkan CERDIK mulai dari para orang tua? Anak-anak diajak untuk melakukannya pasti senang dan bahagia. Pasa usia anak-anak, adalah masa-masanya menjadi sorang peniru ulung. Orang tuanya melakukan pola hidup sehat dengan mengikuti CERDIK, pasti anaknya juga selalu mengikutinya.

Dengan melakukan CERDIK, masalah kesehatan yang terdiagnosa di awal, dapat segera teratasi. Masalah kesehatan yang teratasi sejak dini, dapat memperoleh pengobatan yang maksimal. Apalagi jika masalah kesehatannya adalah masalah kesehatan yang dalam angka menunjukan angka kesembuhan yang kecil.

Salah satu masalah kesehatan yang secara global memiliki tingkat kesembuhan kecil adalah Kanker. Menurut Riskesdas 2007, Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 di Indonesia, dengan presentasi sebesar 5,7 %. Angka kejadian Kanker adalah 4,3 % per penduduk, ini berarti setiap 1000 orang ada sekitar 4 orang yang terkena Kanker. (*)

Tahukan teman-teman sesama orang tua, di antara sekian banyak jenis Kanker, ada Kanker yang kerap menyerang anak-anak. Anak-anak di sini adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan.

Sehingga bukan hanya di satu negara, tapi di seluruh dunia setiap tahunnya ada peringatan hari Kanker sedunia. Hari Kanker ditetapkan berdasarkan Piagam Paris (Charter of Paris) tanggal 4 Februari 2000 pada pertemuan World Summit Against Cancer for the New Millineum.
  1. Hari Kanker ditetapkan pada tanggal 4 Februari
  2. Hari Kanker pada anak ditetapkan pada tanggal 15 Februari
Tema hari Kanker sedunia 2016-2018 adalah Kita Bisa, Aku Bisa (We Can, I Can), yaitu untuk menyebarkan pesan bahwa setiap orang, baik secara bersama maupun individual bisa mengambil peran dalam mengurangi beban dan permasalahan kanker.

Pesan kunci Hari Kanker sedunia 2016-2018 adalah sebagai berikut :



Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan workshop yang bertema "Akses Pelayanan yang lebih Baik untuk Anak dan Remaja di mana saja". Workshop tersebut diadakan pada Hari Senin, 20 Februari 2017. Dihadiri teman media dan blogger. Pembicara pada workshop tersebut memaparkan hal-hal yang sangat penting untuk disebarluaskan kepada masyakarat luas. Dengan tujuan ;
  1. Meningkatkan deteksi dini, penemuan dan tindak lanjut dini Kanker
  2. Meningkatkan kualitas hidup penderita Kanker
  3. Menurunkan angka kematian akibat Kanker
Pembicara dalam workshop tersebut, adalah ;
  1. dr. Lily Sulistyowati, MM dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  2. dr. Edi Tehuteru, Sp. A (K), Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Dharmais
  3. Siti Julia, Penderita Selamat Kanker Bola Mata/ Retinoblastoma

Cek Kesehatan Secara berkala, Upaya untuk Deteksi Dini


dr. Lily mempresentasikan Sistem sriKandi (registrasi Kanker di Indonesia) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian Kanker anak (0-17 tahun ) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita Kanker. Pada anak usia anak 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.



Hal tersebut dikarenakan Kanker pada anak lebih sulit untuk diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu  untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Inilah tugas orang tua. Pada hari pertama kelahirannya, semua orang tua menginginkan anak terlahir sebagai anak yang sehat. Sehat jasmani dan sehat rohani. Beberapa cek kesehatan setelah anak lahir dilihat. Pastikan selalu mengecek secara berkala sampai usia anak berusia 5 tahun.

Jangan berhenti sampai anak berusia 5 tahun. Selalu menanyakan kondisi anak setelah beraktifitas baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Segera cek kesehatannya apabila menunjukan hal-hal yang tidak normal.

Yuk para orang tua, untuk selalu menyempatkan waktunya. Untuk selalu memperhatikan apabila ada tanda-tanda seperti di bawah ini ;
  1. Anak terlihat pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang.
  2. Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
  3. Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, bentuk yang menetap atau sesak nafas dan berkeringat di malam hari.
  4. Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata. Hilangnya penglihatan, memar atau bengkak di sekitar mata.
  5. Perut yang membuncit.
  6. Sakit kepala yang menetap, muntah yang dapat memburuk dari hari ke hari.
  7. Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi.

Tahukah para orang tua apa itu Kanker?


Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.

dr Edi dari Rumah Sakit Dharmais, mengibaratkan Kanker itu adalah sel yang pertumbuhannya tidak terkendali, sel yang pandai dan sel preman. Sel akan menyebar dan mengambil makanan yang masuk untuk membesarkan sel yang abnormal. Sehingga penderita Kanker rata-rata memiliki tubuh kurus.



Faktanya : Penyebab Kanker pada anak tidak diketahui secara pasti. Kanker pada anak tidak dapat dicegah.  Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab Kanker pada anak. Hal berikut di duga merupakan interaksi dari 4 faktor sebagai berikut :
  1. Genetik
  2. Zat Kimia
  3. Virus
  4. Radiasi
Untuk dapat mendeteksi dini dan pengobatan Kanker, dapat dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan sebagai berikut :
  1. Puskesmas, adalah tempat yang paling dekat dengan tempat tinggal
  2. Rumah Sakit.

Retinoblastoma Kanker Bola Mata pada Anak


Salah satu Kanker pada anak adalah Retinoblastoma. Kanker bola mata merupakan satu dari sekian jenis Kanker pada anak yang dapat dideteksi secara dini. Deteksi dini untuk Retinoblastoma dapat dilakukan dengan sebuah tes. Tesnya bernama "Tes Lihat Merah". Pemeriksaannya dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan yang telah dilatih sebelumnya di PUSKESMAS. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Oftalmoskop

Orang tua harus memperhatikan gejala dan tanda-tanda Retinoblastoma, seperti berikut ;
  1. Juling
  2. Manik mata putig
  3. Mata merah
  4. Kornea mata membesar
  5. Peradangan jaringan bila mata
  6. Penglihatan buram
  7. Refleks mata kucing
Segera periksakan anak ke dokter, konfirmasi ke dokter apabila ada salah satu dari tanda di atas. Konfirmasi merupakan salah satu langkah untuk mendeteksi dini. Hasilnya bisa tidak bisa iya. Apabila tidak, bersyukurlah namun tetap luangkan waktu untuk mengecek lagi. Jika iya, dan apabila masih pada stadium kecil, kesempatan untuk sembuh dan selamat akan besar.

Anak-anak penderita Retinoblastoma ada di usia bayi (0-5 tahun). Hadir bersama di tengah workshop adalah Siti Julia. Penderita Selamat Retinoblastoma dai Purwakarta. Merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Anak perempuan satu-satunya ini, menderita Retinoblastoma pada usia 4 tahun. Saat ini Siti Julia menggunakan mata palsu (protesa) yang masih akan terus diganti seiring bertambahnya usia Julia.

Siti Julia di antara dr. Edi dan dr Lily


Berikut jenis Kanker lainnya :
  1. Leukimia. Ini adalah jenis Kanker yang berada di sel darah.Kanker jenis ini sangat sulit untuk dideteksi. Kanker ini juga tidak ada istilah stadium, karena stadium adalah milik kanker yang padat. 
  2. Neuroblastoma
  3. Limfoma Malignum
  4. Osteosarkoma
  5. Karsinoma Nasofaring




Pesan yang ingin disampaikan pemerintah Indonesia dalam rangka Memperingati Hari Kanker Anak 2017 adalah : Penemuan lebih dini kasus Kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian Kanker pada anak. 

Untuk orang tua, diharapkan dapat mengecek dan membawa anaknya ke Rumah Sakit, apabila dijumpai tanda-tanda di atas. Untuk para petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosa Kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan.

Segera mungkin apabila anak dicurigai terkena Kanker, maka sebagai orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Ditambahkan oleh dr. Edi, ada kecurigaan terkena Kanker, bukan berarti anak positif terkena Kanker. Konfirmasi dan berdoa semoga bukan Kanker.

Pemerintah juga mengharapkan pelayanan yang lebih baik untuk anak dan remaja penderita Kanker. Mulai dari lingkungan rumah atau keluarga, sekolah dan teman-teman bermainnya sampai pada tingkat fasilitas kesehatannya.

Ayo dukung dan berikan semangat kepada anak penderita Kanker untuk kesembuhannya. Berikan seluas-luasnya ruang untuk mereka berkreatifitas dan belajar. Dampingi anak-anak penderita Kanker dan perhatikan juga faktor sosial psikologinya.

Di bangsal anak RS Dharmais, ruangannya tidak kaku seperti bangsal rumah sakit pada umumnya. Dituturkan oleh dr. Edi, bangsal tersebut didesign sesuai dengan karakter anak. Warna-warna yang cerah dan ceria, ada ruang belajar dan ruang bermainnya. Dokter yang akan visit memeriksa anak-anak, tidak memakai jas putih yang bisa dokter kenakan. Hal ini untuk memberikan anak-anak ini rasa tenang dan senang.

Sebagai orang tua, inilah tugas dan tanggung jawab yang paling penting. Menjaga kesehatan anak-anak penerus bangsa. Melahirkan mereka dengan penuh rasa cinta, memastikan kesehatan mereka dalam kualitas yang baik. Apabila ternyata ada masalah kesehatan pada anak-anak tersebut. Jangan menyerah, jangan takut, jangan malu untuk menceritakan dan memeriksakan kepada tenaga kesehatan untuk penanganan lebih dini.