Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal dan baik. Dapat bersekolah dan bersosialisasi tanpa batasan, karena anak-anak tersebut adalah anak-anak yang sehat. Orang tua juga berupaya untuk dapat melakukan pola hidup yang sehat dan seimbang. Supaya apa, Nak? supaya orang tua tetap sehat dan melahirkan anak-anak yang sehat pula. Banyak sekali upaya untuk senantiasa hidup sehat, Nak. Salah satunya adalah program pemerintah yang beberapa waktu ini diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Gerakan tersebut adalah GERMAS. Germas merupakan kependekan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bahagia sekali ya, Nak. Pemerintah membantu para orang tua dan anak-anak dengan selalu mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk hidup sehat. Para orang tua, diharapkan untuk menerapkan pada dirinya dan mengajarkan perilaku CERDIK kepada anak-anaknya sejak masa kanak-kanak.
Apa itu CERDIK?
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok dengan menghindarkan penggunaan tembakau
- Rajin berkatifitas fisik
- Diet sehat dan seimbang
- Istirahat yang cukup
- Kelola stress
Dengan melakukan CERDIK, masalah kesehatan yang terdiagnosa di awal, dapat segera teratasi. Masalah kesehatan yang teratasi sejak dini, dapat memperoleh pengobatan yang maksimal. Apalagi jika masalah kesehatannya adalah masalah kesehatan yang dalam angka menunjukan angka kesembuhan yang kecil.
Salah satu masalah kesehatan yang secara global memiliki tingkat kesembuhan kecil adalah Kanker. Menurut Riskesdas 2007, Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 di Indonesia, dengan presentasi sebesar 5,7 %. Angka kejadian Kanker adalah 4,3 % per penduduk, ini berarti setiap 1000 orang ada sekitar 4 orang yang terkena Kanker. (*)
Tahukan teman-teman sesama orang tua, di antara sekian banyak jenis Kanker, ada Kanker yang kerap menyerang anak-anak. Anak-anak di sini adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan.
Sehingga bukan hanya di satu negara, tapi di seluruh dunia setiap tahunnya ada peringatan hari Kanker sedunia. Hari Kanker ditetapkan berdasarkan Piagam Paris (Charter of Paris) tanggal 4 Februari 2000 pada pertemuan World Summit Against Cancer for the New Millineum.
- Hari Kanker ditetapkan pada tanggal 4 Februari
- Hari Kanker pada anak ditetapkan pada tanggal 15 Februari
Pesan kunci Hari Kanker sedunia 2016-2018 adalah sebagai berikut :
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan workshop yang bertema "Akses Pelayanan yang lebih Baik untuk Anak dan Remaja di mana saja". Workshop tersebut diadakan pada Hari Senin, 20 Februari 2017. Dihadiri teman media dan blogger. Pembicara pada workshop tersebut memaparkan hal-hal yang sangat penting untuk disebarluaskan kepada masyakarat luas. Dengan tujuan ;
- Meningkatkan deteksi dini, penemuan dan tindak lanjut dini Kanker
- Meningkatkan kualitas hidup penderita Kanker
- Menurunkan angka kematian akibat Kanker
- dr. Lily Sulistyowati, MM dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- dr. Edi Tehuteru, Sp. A (K), Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Dharmais
- Siti Julia, Penderita Selamat Kanker Bola Mata/ Retinoblastoma
Cek Kesehatan Secara berkala, Upaya untuk Deteksi Dini
dr. Lily mempresentasikan Sistem sriKandi (registrasi Kanker di Indonesia) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian Kanker anak (0-17 tahun ) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita Kanker. Pada anak usia anak 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.
Hal tersebut dikarenakan Kanker pada anak lebih sulit untuk diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Inilah tugas orang tua. Pada hari pertama kelahirannya, semua orang tua menginginkan anak terlahir sebagai anak yang sehat. Sehat jasmani dan sehat rohani. Beberapa cek kesehatan setelah anak lahir dilihat. Pastikan selalu mengecek secara berkala sampai usia anak berusia 5 tahun.
Jangan berhenti sampai anak berusia 5 tahun. Selalu menanyakan kondisi anak setelah beraktifitas baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Segera cek kesehatannya apabila menunjukan hal-hal yang tidak normal.
Yuk para orang tua, untuk selalu menyempatkan waktunya. Untuk selalu memperhatikan apabila ada tanda-tanda seperti di bawah ini ;
- Anak terlihat pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang.
- Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
- Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, bentuk yang menetap atau sesak nafas dan berkeringat di malam hari.
- Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata. Hilangnya penglihatan, memar atau bengkak di sekitar mata.
- Perut yang membuncit.
- Sakit kepala yang menetap, muntah yang dapat memburuk dari hari ke hari.
- Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi.
Tahukah para orang tua apa itu Kanker?
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.
dr Edi dari Rumah Sakit Dharmais, mengibaratkan Kanker itu adalah sel yang pertumbuhannya tidak terkendali, sel yang pandai dan sel preman. Sel akan menyebar dan mengambil makanan yang masuk untuk membesarkan sel yang abnormal. Sehingga penderita Kanker rata-rata memiliki tubuh kurus.
Faktanya : Penyebab Kanker pada anak tidak diketahui secara pasti. Kanker pada anak tidak dapat dicegah. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab Kanker pada anak. Hal berikut di duga merupakan interaksi dari 4 faktor sebagai berikut :
- Genetik
- Zat Kimia
- Virus
- Radiasi
- Puskesmas, adalah tempat yang paling dekat dengan tempat tinggal
- Rumah Sakit.
Retinoblastoma Kanker Bola Mata pada Anak
Salah satu Kanker pada anak adalah Retinoblastoma. Kanker bola mata merupakan satu dari sekian jenis Kanker pada anak yang dapat dideteksi secara dini. Deteksi dini untuk Retinoblastoma dapat dilakukan dengan sebuah tes. Tesnya bernama "Tes Lihat Merah". Pemeriksaannya dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan yang telah dilatih sebelumnya di PUSKESMAS. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Oftalmoskop
Orang tua harus memperhatikan gejala dan tanda-tanda Retinoblastoma, seperti berikut ;
- Juling
- Manik mata putig
- Mata merah
- Kornea mata membesar
- Peradangan jaringan bila mata
- Penglihatan buram
- Refleks mata kucing
Anak-anak penderita Retinoblastoma ada di usia bayi (0-5 tahun). Hadir bersama di tengah workshop adalah Siti Julia. Penderita Selamat Retinoblastoma dai Purwakarta. Merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Anak perempuan satu-satunya ini, menderita Retinoblastoma pada usia 4 tahun. Saat ini Siti Julia menggunakan mata palsu (protesa) yang masih akan terus diganti seiring bertambahnya usia Julia.
Siti Julia di antara dr. Edi dan dr Lily |
Berikut jenis Kanker lainnya :
- Leukimia. Ini adalah jenis Kanker yang berada di sel darah.Kanker jenis ini sangat sulit untuk dideteksi. Kanker ini juga tidak ada istilah stadium, karena stadium adalah milik kanker yang padat.
- Neuroblastoma
- Limfoma Malignum
- Osteosarkoma
- Karsinoma Nasofaring
Pesan
yang ingin disampaikan pemerintah Indonesia dalam rangka Memperingati Hari
Kanker Anak 2017 adalah : Penemuan lebih dini kasus Kanker anak merupakan kunci
keberhasilan pengendalian Kanker pada anak.
Untuk
orang tua, diharapkan dapat mengecek dan membawa anaknya ke Rumah Sakit,
apabila dijumpai tanda-tanda di atas. Untuk para petugas kesehatan diharapkan
dapat mendiagnosa Kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan
lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan.
Segera
mungkin apabila anak dicurigai terkena Kanker, maka sebagai orang tua harus
segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Ditambahkan oleh dr. Edi, ada kecurigaan terkena Kanker, bukan berarti anak
positif terkena Kanker. Konfirmasi dan berdoa semoga bukan Kanker.
Pemerintah
juga mengharapkan pelayanan yang lebih baik untuk anak dan remaja penderita
Kanker. Mulai dari lingkungan rumah atau keluarga, sekolah dan teman-teman
bermainnya sampai pada tingkat fasilitas kesehatannya.
Ayo
dukung dan berikan semangat kepada anak penderita Kanker untuk kesembuhannya.
Berikan seluas-luasnya ruang untuk mereka berkreatifitas dan belajar. Dampingi
anak-anak penderita Kanker dan perhatikan juga faktor sosial psikologinya.
Di
bangsal anak RS Dharmais, ruangannya tidak kaku seperti bangsal rumah sakit
pada umumnya. Dituturkan oleh dr. Edi, bangsal tersebut didesign sesuai dengan
karakter anak. Warna-warna yang cerah dan ceria, ada ruang belajar dan ruang
bermainnya. Dokter yang akan visit memeriksa anak-anak, tidak memakai jas putih
yang bisa dokter kenakan. Hal ini untuk memberikan anak-anak ini rasa tenang
dan senang.
Sebagai
orang tua, inilah tugas dan tanggung jawab yang paling penting. Menjaga
kesehatan anak-anak penerus bangsa. Melahirkan mereka dengan penuh rasa cinta,
memastikan kesehatan mereka dalam kualitas yang baik. Apabila ternyata ada
masalah kesehatan pada anak-anak tersebut. Jangan menyerah, jangan takut,
jangan malu untuk menceritakan dan memeriksakan kepada tenaga kesehatan untuk
penanganan lebih dini.
keren kontes ekspresikan cintamu
ReplyDeleteBelakangan ini rasanya makin sering baca berita/cerita ttg anak yang terkena kanker. Tulisannya bagus, Mak Astin. Supaya parents lebih aware. Thanks for sharing ya.
ReplyDeleteBetul Ges, makasih y
DeleteThanks for sharing, mbak. Kita oran gtua kudu aware ya sama gejala sekecil apapun.
ReplyDeleteBetul, hal kecil yang menentukan. Bisa iya, bisa bukan.
DeleteLihat senyumnya Julia semakin menunjukkan dia tetep semangat meskipun matanya palsu dan harus berganti seiring usianya. Memiliki anak-anak yang sehat memang harapan setiap orang tua ya mbak, trims artikelnya. Dengan begini mengingatkan saya untuk selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan beri
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak, semoga kita dan keluarga semua diberikan nikmat sehat, aamin
DeleteDuh jadi diingatkan untuk selalu mensyukuri nikmat sehat ya mba.. makasih mba artikelnya :D
ReplyDeleteIya Mbak Ida,
DeleteSediihnya kalau ada anak yang terkena kanker. Semoga mereka yang sakit diberikan kesembuhan dan kekuatan untuk keluarga. Aamin
ReplyDeleteaaamin, iya aku sedih ngelihat anak-anak sakit
Deletebeberapa bulan lalu di IG ada temen yg minta donasi utk anak penderita retinoblastoma.. ya ampun mba, aku ga tega liatnyaa... anaknya akhirnya dibawa ke Malaysia, tapi sedihnya ttp meninggal... kasiaaaan banget, anak sekecil itu harus ngerasain sakit yg luar biasa seperti itu :(
ReplyDeleteYa Allah. Di Indonesia menurut dokter Edi, untuk dokter kanker anak amsih sedikit. Sedih ya,
Deletemakasih infonya
ReplyDelete