Tuesday 28 February 2017

Penemuan Lebih Dini Kanker pada Anak

Hallo apa kabar? apa kabar Faiz dan Fira? sehat-sehat selalu ya, Nak. Selalu bersyukur dan selalu bahagia. Anak-anak Indonesia lainnya, apa kabar? semuanya sehat, ya, Nak. Meskipun ada yang sedang sakit, selalu bersemangat, selalu bersyukur, selalu sabar dan selalu optimis bahwa semua akan dilalui dengan baik.

Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal dan baik. Dapat bersekolah dan bersosialisasi tanpa batasan, karena anak-anak tersebut adalah anak-anak yang sehat. Orang tua juga berupaya untuk dapat melakukan pola hidup yang sehat dan seimbang. Supaya apa, Nak? supaya orang tua tetap sehat dan melahirkan anak-anak yang sehat pula. Banyak sekali upaya untuk senantiasa hidup sehat, Nak. Salah satunya adalah program pemerintah yang beberapa waktu ini diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Gerakan tersebut adalah GERMAS. Germas merupakan kependekan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bahagia sekali ya, Nak. Pemerintah membantu para orang tua dan anak-anak dengan selalu mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk hidup sehat. Para orang tua, diharapkan untuk menerapkan pada dirinya dan mengajarkan perilaku CERDIK kepada anak-anaknya sejak masa kanak-kanak.

Apa itu CERDIK? 
  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok dengan menghindarkan penggunaan tembakau
  • Rajin berkatifitas fisik
  • Diet sehat dan seimbang
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stress
Bagaimana tips yang oke sekali kan dari pemerintah. Apakah susah untuk mewujudkan CERDIK mulai dari para orang tua? Anak-anak diajak untuk melakukannya pasti senang dan bahagia. Pasa usia anak-anak, adalah masa-masanya menjadi sorang peniru ulung. Orang tuanya melakukan pola hidup sehat dengan mengikuti CERDIK, pasti anaknya juga selalu mengikutinya.

Dengan melakukan CERDIK, masalah kesehatan yang terdiagnosa di awal, dapat segera teratasi. Masalah kesehatan yang teratasi sejak dini, dapat memperoleh pengobatan yang maksimal. Apalagi jika masalah kesehatannya adalah masalah kesehatan yang dalam angka menunjukan angka kesembuhan yang kecil.

Salah satu masalah kesehatan yang secara global memiliki tingkat kesembuhan kecil adalah Kanker. Menurut Riskesdas 2007, Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 di Indonesia, dengan presentasi sebesar 5,7 %. Angka kejadian Kanker adalah 4,3 % per penduduk, ini berarti setiap 1000 orang ada sekitar 4 orang yang terkena Kanker. (*)

Tahukan teman-teman sesama orang tua, di antara sekian banyak jenis Kanker, ada Kanker yang kerap menyerang anak-anak. Anak-anak di sini adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan.

Sehingga bukan hanya di satu negara, tapi di seluruh dunia setiap tahunnya ada peringatan hari Kanker sedunia. Hari Kanker ditetapkan berdasarkan Piagam Paris (Charter of Paris) tanggal 4 Februari 2000 pada pertemuan World Summit Against Cancer for the New Millineum.
  1. Hari Kanker ditetapkan pada tanggal 4 Februari
  2. Hari Kanker pada anak ditetapkan pada tanggal 15 Februari
Tema hari Kanker sedunia 2016-2018 adalah Kita Bisa, Aku Bisa (We Can, I Can), yaitu untuk menyebarkan pesan bahwa setiap orang, baik secara bersama maupun individual bisa mengambil peran dalam mengurangi beban dan permasalahan kanker.

Pesan kunci Hari Kanker sedunia 2016-2018 adalah sebagai berikut :



Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan workshop yang bertema "Akses Pelayanan yang lebih Baik untuk Anak dan Remaja di mana saja". Workshop tersebut diadakan pada Hari Senin, 20 Februari 2017. Dihadiri teman media dan blogger. Pembicara pada workshop tersebut memaparkan hal-hal yang sangat penting untuk disebarluaskan kepada masyakarat luas. Dengan tujuan ;
  1. Meningkatkan deteksi dini, penemuan dan tindak lanjut dini Kanker
  2. Meningkatkan kualitas hidup penderita Kanker
  3. Menurunkan angka kematian akibat Kanker
Pembicara dalam workshop tersebut, adalah ;
  1. dr. Lily Sulistyowati, MM dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  2. dr. Edi Tehuteru, Sp. A (K), Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Dharmais
  3. Siti Julia, Penderita Selamat Kanker Bola Mata/ Retinoblastoma

Cek Kesehatan Secara berkala, Upaya untuk Deteksi Dini


dr. Lily mempresentasikan Sistem sriKandi (registrasi Kanker di Indonesia) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian Kanker anak (0-17 tahun ) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita Kanker. Pada anak usia anak 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.



Hal tersebut dikarenakan Kanker pada anak lebih sulit untuk diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu  untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Inilah tugas orang tua. Pada hari pertama kelahirannya, semua orang tua menginginkan anak terlahir sebagai anak yang sehat. Sehat jasmani dan sehat rohani. Beberapa cek kesehatan setelah anak lahir dilihat. Pastikan selalu mengecek secara berkala sampai usia anak berusia 5 tahun.

Jangan berhenti sampai anak berusia 5 tahun. Selalu menanyakan kondisi anak setelah beraktifitas baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Segera cek kesehatannya apabila menunjukan hal-hal yang tidak normal.

Yuk para orang tua, untuk selalu menyempatkan waktunya. Untuk selalu memperhatikan apabila ada tanda-tanda seperti di bawah ini ;
  1. Anak terlihat pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang.
  2. Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
  3. Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, bentuk yang menetap atau sesak nafas dan berkeringat di malam hari.
  4. Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata. Hilangnya penglihatan, memar atau bengkak di sekitar mata.
  5. Perut yang membuncit.
  6. Sakit kepala yang menetap, muntah yang dapat memburuk dari hari ke hari.
  7. Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi.

Tahukah para orang tua apa itu Kanker?


Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.

dr Edi dari Rumah Sakit Dharmais, mengibaratkan Kanker itu adalah sel yang pertumbuhannya tidak terkendali, sel yang pandai dan sel preman. Sel akan menyebar dan mengambil makanan yang masuk untuk membesarkan sel yang abnormal. Sehingga penderita Kanker rata-rata memiliki tubuh kurus.



Faktanya : Penyebab Kanker pada anak tidak diketahui secara pasti. Kanker pada anak tidak dapat dicegah.  Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab Kanker pada anak. Hal berikut di duga merupakan interaksi dari 4 faktor sebagai berikut :
  1. Genetik
  2. Zat Kimia
  3. Virus
  4. Radiasi
Untuk dapat mendeteksi dini dan pengobatan Kanker, dapat dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan sebagai berikut :
  1. Puskesmas, adalah tempat yang paling dekat dengan tempat tinggal
  2. Rumah Sakit.

Retinoblastoma Kanker Bola Mata pada Anak


Salah satu Kanker pada anak adalah Retinoblastoma. Kanker bola mata merupakan satu dari sekian jenis Kanker pada anak yang dapat dideteksi secara dini. Deteksi dini untuk Retinoblastoma dapat dilakukan dengan sebuah tes. Tesnya bernama "Tes Lihat Merah". Pemeriksaannya dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan yang telah dilatih sebelumnya di PUSKESMAS. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Oftalmoskop

Orang tua harus memperhatikan gejala dan tanda-tanda Retinoblastoma, seperti berikut ;
  1. Juling
  2. Manik mata putig
  3. Mata merah
  4. Kornea mata membesar
  5. Peradangan jaringan bila mata
  6. Penglihatan buram
  7. Refleks mata kucing
Segera periksakan anak ke dokter, konfirmasi ke dokter apabila ada salah satu dari tanda di atas. Konfirmasi merupakan salah satu langkah untuk mendeteksi dini. Hasilnya bisa tidak bisa iya. Apabila tidak, bersyukurlah namun tetap luangkan waktu untuk mengecek lagi. Jika iya, dan apabila masih pada stadium kecil, kesempatan untuk sembuh dan selamat akan besar.

Anak-anak penderita Retinoblastoma ada di usia bayi (0-5 tahun). Hadir bersama di tengah workshop adalah Siti Julia. Penderita Selamat Retinoblastoma dai Purwakarta. Merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Anak perempuan satu-satunya ini, menderita Retinoblastoma pada usia 4 tahun. Saat ini Siti Julia menggunakan mata palsu (protesa) yang masih akan terus diganti seiring bertambahnya usia Julia.

Siti Julia di antara dr. Edi dan dr Lily


Berikut jenis Kanker lainnya :
  1. Leukimia. Ini adalah jenis Kanker yang berada di sel darah.Kanker jenis ini sangat sulit untuk dideteksi. Kanker ini juga tidak ada istilah stadium, karena stadium adalah milik kanker yang padat. 
  2. Neuroblastoma
  3. Limfoma Malignum
  4. Osteosarkoma
  5. Karsinoma Nasofaring




Pesan yang ingin disampaikan pemerintah Indonesia dalam rangka Memperingati Hari Kanker Anak 2017 adalah : Penemuan lebih dini kasus Kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian Kanker pada anak. 

Untuk orang tua, diharapkan dapat mengecek dan membawa anaknya ke Rumah Sakit, apabila dijumpai tanda-tanda di atas. Untuk para petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosa Kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan.

Segera mungkin apabila anak dicurigai terkena Kanker, maka sebagai orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Ditambahkan oleh dr. Edi, ada kecurigaan terkena Kanker, bukan berarti anak positif terkena Kanker. Konfirmasi dan berdoa semoga bukan Kanker.

Pemerintah juga mengharapkan pelayanan yang lebih baik untuk anak dan remaja penderita Kanker. Mulai dari lingkungan rumah atau keluarga, sekolah dan teman-teman bermainnya sampai pada tingkat fasilitas kesehatannya.

Ayo dukung dan berikan semangat kepada anak penderita Kanker untuk kesembuhannya. Berikan seluas-luasnya ruang untuk mereka berkreatifitas dan belajar. Dampingi anak-anak penderita Kanker dan perhatikan juga faktor sosial psikologinya.

Di bangsal anak RS Dharmais, ruangannya tidak kaku seperti bangsal rumah sakit pada umumnya. Dituturkan oleh dr. Edi, bangsal tersebut didesign sesuai dengan karakter anak. Warna-warna yang cerah dan ceria, ada ruang belajar dan ruang bermainnya. Dokter yang akan visit memeriksa anak-anak, tidak memakai jas putih yang bisa dokter kenakan. Hal ini untuk memberikan anak-anak ini rasa tenang dan senang.

Sebagai orang tua, inilah tugas dan tanggung jawab yang paling penting. Menjaga kesehatan anak-anak penerus bangsa. Melahirkan mereka dengan penuh rasa cinta, memastikan kesehatan mereka dalam kualitas yang baik. Apabila ternyata ada masalah kesehatan pada anak-anak tersebut. Jangan menyerah, jangan takut, jangan malu untuk menceritakan dan memeriksakan kepada tenaga kesehatan untuk penanganan lebih dini.

Wednesday 22 February 2017

Fira Menjadi Peniru : Bekerja dengan Note Book

Pada suatu hari, di sebuah siang yang panas. Ummi dan Fira berada di rumah hanya berdua saja. Ummi sedang bekerja di note book di meja kerja. Sedangkan Fira sedang bermain di ruang depan. Ummi dan Fira saling menyapa, saling bertanya supaya ada komunikasi, meskipun sama-sama sedang menyibukkan diri dengan hal yang berbeda.

Alhamdulillah, ruang kerja ummi sekarang sudah dapat dibilang cukup ideal. Berada di tengah-tengah rumah. Dapat melihat ruang depan, melihat kamar depan, melihat ruang tengah, dapur, kamar belakang dan kamar mandi. Jadi, apa yang dilakukan Faiz dan Fira masih dapat terjangkau dalam pengawasan ummi. Pun juga dapat dilakukan komunikasi yang baik.

Sesekali Fira menghampiri ummi, sekedar bertanya. Sekedar meminta pertolongan untuk mengambilkan mainan yang kebetulan, berada tidak jauh dari tepat ummi duduk di meja kerja. Fira memperhatikan apa yang ummi lakukan. Ummi juga ikut mengambil peran dalam permainan Fira. Saat Fira sedang bermain masak-masakan, ummi pasti akan meminta dimasakin sesuatu. Dan...Fira akan menghampiri ummi untuk memberikan hasil masakan a la Fira.

Ikut terlibat dalam permainan anak-anak, merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua kepada anaknya. Anak bermain masak-masakan, ikutlah menjadi penikmat masakannya. Anak bermain dinosaurus, ikutlah merasakan kengerian dengan gigi-gigi tajam dinosaurus. Meskipun waktu orangtua sangat terbatas dan sedang mengerjakan pekerjaan.  ~Astin Astanti~

Silahkan Baca : Beli Mainan Dinosaurus 


Friday 3 February 2017

Clodi Little Hippo untuk Belajar Toilet Training

Hallo apa kabar? 

Setelah beberapa hari cuaca di luar rumah mendung dan hujan turun. Hari ini, cuaca sangat cerah dan Fira inginnya main di luar rumah. Main apa saja yang bisa dilakukan di lapangan di sebelah rumah. Dinamakan lapangan, karena memang untuk main bola, main bulu tangkis, walaupun berlantai semen.

Kalau Fira sudah main di luar rumah, susah sekali untuk diajak masuk ke rumah lagi. Bermain di luar rumah buat Fira memang sangat mengasyikan, anak ini suka sekali berlarian. Mungkin karena di dalam rumah ruangnya terbatas dan di lapangan, ruangnnya luas, kali ya.

Lamanya waktu bermain Fira di luar rumah, juga membuat ummi deg-degan. Ummi dan Fira kan sedang berlatih toilet training nich. Usia Fira sudah 2 tahun, masa toilet training masih belum berhasil?. Yang membuat ummi deg-degan kalau Fira bermain di luar rumah, saat ummi tidak memakaikan pospak adalah, tiba-tiba pipis atau poop, kan  enggak lucu.

Wednesday 1 February 2017

[Jalan-Jalan] Merah Meriahnya Kampung Cina Cibubur

Halloha, apa kabar teman-teman Faiz dan Fira.

Hari ini, dari badan Faiz terlihat tanda-tanda keluarnya cacar air. Semoga ya, benar-benar cacar air. ⏳ Bagaimana dengan Fira? hari ini Fira membuat hati ummi nano-nano. Alhamdulillah banget ya, Fira mau makan dengan teratur. Tadi sore makan banyak, pakai ayam goreng dan nasi. 🍗

Ummi pingin cerita nich, jalan-jalan Faiz dan Fira pada Hari Minggu kemarin. Setelah Hari Sabtunya adalah Tahun Baru Imlek. Faiz mah enggak libur sekolahnya, Abi juga keluar ke proyek. Jadi, jalan-jalannya direncanakan Hari Minggu, sekalian anter nenek pulang.

Rencana ummi pingin jalan-jalan ke Bumi Perkemahan Cibubur dan sekitarnya. Termasuk Kampung Cina dan Taman Buah Mekarsari.