Berusaha untuk tidak panik dan menjadi ibu yang selalu kuat, selalu tabah dan langsung bertindak saat mendapati si kecil mengalami gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan yang sering dialami oleh si kecil di bawah lima bulan adalah gumoh. Pengalaman mendapati si kecil Faiz (3 bulan) mengeluarkan cairan putih, banyak, hampir menutupi sebagian wajah, telingga, hidung dan matanya adalah merasa kaget.
Pertama-tama saya angkat kepala Faiz karena bapak meminta melakukan hal tersebut. Pertanyaan berkelebatan dalam otak saya, jantung saya deg-degan dan beneran gak bisa mengucap apa-apa. Bapak yang menjelaskan bahwa tadi Faiz itu gumoh. Saran pertama yang saya terima dari Bapak (Tiga bulan setelah melahirkan saya berjauhan dengan suami, karena ingin dekat dengan bapak dan ibu) adalah :
- Setelah menyusu Faiz harus disendawakan terlebih dahulu, jangan langsung dibaringkan.
- Ambil handuk kecil, letakkan di dekat kepala Faiz yang sudah tertidur, takutnya nanti gumoh lagi.
Dan, ternyata kejadian itu berulang. Meskipun sudah mengikuti saran dari Bapak. Apakah Faiz terlalu kenyang? apakah Faiz perutnya menolak minum ASI saya? apakah Faiz marah kepada saya? Faiz usianya sudah 6,7 tahun loh, sekarang. ;)
Pengalaman kedua, balita Fira (1,2 bulan) mengalami kesakitan saat hendak poop. Awalnya poop Fira berupa cairan kuning yang sangat kental. Mungkin makanan Fira adalah sayuran yang banyak kuahnya, jadi poopnya begitu. Tapi suami saya menerka itu diare, saya membantah, kalau diare, poop yang sering, bisa sehari lima kali, Fira enggak, cuma satu kali tapi poop-nya cairan tidak berbentuk.
Cerita berganti lagi setelah Fira menyantap makanan yang berbeda, bukan lagi sayur dengan banyak kuah. Di sini awal mula, saya ikutan nangis meraung-raung melihat Fira kesulitan mengeluarkan poonya. Waktu Fira menangis sampai keluar poop-nya, berbeda-beda, kadang hanya lima belas menit, kadang setengah jam, kadang hampir satu jam, Fira menangis kesakitan untuk poop. Poop-nya keras dan berbentuk kelereng. Sedih.
Fira sekarang sudah berusia 1,9 bulan, sudah jarang kesakitan saat poop dan bentuk poop-nya bagus, warnanya hijau kekuningan jika banyak mengkonsumsi sayuran, baunya juga khas poop. Saya melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Berseling memberikan sayur berkuah.
- Selalu meminta Fira mengkonsumsi buah, saat ini Fira menjadi fruitholic
- Saat terlihat poop-nya akan kesakitan lagi, saya ajak Fira jalan-jalan.
Apakah Gangguan Pencernaan Itu?
Beberapa minggu yang lalu, saya menghadiri sebuah acara yang membahas mengenai kesehatan pencernaan anak. Meskipun saya sudah mengerti bahwa kejadian di atas yang dialami oleh anak saya adalah gangguan pencernaan, tapi bener dech, saya masih belum bisa ikhlas mengatakan anak saya memiliki gangguan pencernaan. Kalem ;)
Gangguan pencernaan atau bisa disebut dispepsia yaitu kondisi ketidaknyamanan pada bagian perut. Anak yang sering mengalami gangguan pencernaan akan menghambat tumbuh kembang anak. Contohnya saat anak mengalami gangguan pencernaan seperti sering buang angin dan perut kembung, ia mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nutrisi yang seharusnya diperlukan untuk aktivitas dan proses belajarnya.
Gangguan pencernaan yang sering terjadi dapat disebabkan oleh sistem pencernaan si kecil yang masih berkembang dan peka. Jadi, agar pencernaan si kecil tidak mengalami gangguan, harus dijaga dengan tepat dan diberikan asupan nutrisi yang bagus untuk kesehatannya.
Sampai di sini saya menjadi paham dan mengakui bahwa hal tersebut bukan karena faktor-faktor yang lain ya. Saya bersama-banyak ibu lainnya pernah menyangkal juga ;(
Gelaja Umum Ketidaknyamanan Pada Pencernaan
Moms pernah mendengar kasus perut sensitif/ peka yang dialami si kecil dalam 6 bulan pertama kelahirannya? Yuk, sama-sama belajar secara garis besar mengenai gangguan pencernaan. Saya juga akan contohkan tips selain jangan panik saat anak mengalami gangguan pencernaan tersebut.
1 | Gumoh
Dikatakan anak mengalami gumoh adalah keadaan di mana cairan ASI pada si kecil, mengalir dengan kecepatan sedang hingga cepat melalui mulut si kecil. Saya sering menjumpai, gumoh pada Faiz telah mengenangi sebagian sisi kepalanya dan membasahi bantal yang digunakan.
Kondisi ini terjadi setelah si kecil mendapatkan ASI dan umumnya dialami oleh si kecil baru lahir, hingga beberapa bulan. Faiz mengalami gumoh hingga usianya kurang lebih tiga bulan. Lumayan sering dan membuat saya panik, apalagi jika gumoh terjadi sewaktu Faiz sedang tidur dan sayajuga tertidur. Bagaimana jika air gumoh tersebut masuk ke dalam telingga ataupun hidung. Sedih ;(
Penyebab gumoh sendiri ada bermacam-macam, mungkin Faiz kekenyangan, atau ada aliran udara yang masuk ketika Faiz sedang menyusu, atau saat menangis terlalu lama.
Cara terbaik mengatasi agar si kecil tidak gumoh; menyendawakan Faiz, itupun awalnya sulit sekali, karena yang saya tahu, adalah diberdirikan dalam pelukan, kemudian ditepok tepok punggungnya dengan lembut.
Gumoh tidak akan berbahaya moms, jika volumenya tidak melebihi 10 ml dan tidak sering terjadi pada satu waktu. Jika volume gumohnya banyak dan sering, sudah bisa dikatakan dengan muntah.
2| Muntah
Cairan yang dikeluarkan ketika muntah, lebih banyak daripada gumoh dan melalui semburan keras dari perut si kecil. Kadang, cairan muntah juga dapat keluar dari hidung. Kebetulan Faiz pernah juga mengalami muntah, sewaktu usianya sudah lebih dari enam bulan.
Ada beberapa penyebab muntah yang salah satunya karena ada gangguan pada fungsi pencernaannya. Gangguan pencernaan ini dapat dikarenakan penyempitan pada pintu masuk lambung dan usus 12 jari.
Pengalaman Faiz saat berusia 3 tahun ke atas adalah muntah dikarenakan ada infeksi tenggorokan. Saat mendapati anak muntah, usahakan jangan panik, segera bersihkan bekas muntahannya, pertolongan pertamanya adalah mengelus bagian pundak si kecil, jangan berikan makanan dan minuman dengan banyak, cukup sedikit sedikit.
Jika muntah berlangsung terus menerus dan membuat anak lemas, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
3| Perut Kembung
Faiz dan Fira pernah loh perutnya kembung. Tandanya perut akan berbunyi nyaring saat diketuk pelan dan kentut dengan suara yang melengking. Nah, kalau sudah begini, anak-anak akan rewel dan tidak mau makan.
Perut kembung sering dialami oleh si kecil, sebaiknya moms tidak perlu khawatir nich. Salah satu yang harus diketahui adalah bagaimana mengatasi perut kembung itu sendiri. Yang saya lakukan saat perut Fira kembung adalah seperti ini :
- Saya tidak boleh panik dan tetap mengutamakan kontak mata dan fisik dengan Fira. Saya menenangkan dengan mengajaknya berjalan-jalan. Karena saya tidak suka mengayun Fira, cukup menggendong dan mengelus-ngelus punggung dan kepalanya.
- Saat Fira sudah tertidur, saya tidurkan di pangkuan atau seperti kebiasan tidur Fira, yaitu di atas dada saya. Nah, kalau sudah pada posisi begini, saya elus tuh punggung Fira dengan lembut.
- Ibu saya mengajari untuk meletakkan botol berisi air hangat di perut saat sedang kembung. Nah, karena Fira masih kecil, saya gunakan handuk hangat (jangan panas ya) di atas perutnya.
- Kalau ini kebiasan kakak perempuanku. Selalu berdiri 10-20 menit setelah makan, katanya biar makanannya turun dengan sempurna. Ternyata hal ini juga sangat dianjurkan loh, untuk anak-anak ketika selesai makan. Ini untuk mengatasi perut kembung.
Ada tips untuk mengatasi perut kembung yang saya baca di internet nich,
- Campur susu formula untuk mengurangi perut kembung. Ada yang harus diketahui nich moms, saat mengocok botol susu yang telah terisi air dan susu bubuk, jangan mengocok terlalu sering atau lama, karena akan semakin banyak gelembung udara di dalamnya dan hal ini yang akan menyebabkan perut si kecil menjadi kembung.
- Berikan posisi yang tepat untuk menghilangkan perut kembung si kecil. Ini adalah posisi untuk menyendawakan si kecil, coba berbagai cara agar gas dapat keluar dari perut si kecil.
- Ketahui lebih banyak hal untuk mendapatkan informasi dan penelitian mengenai perut kembung.
4| Poop Tidak Lancar
Poop tidak lancar bisa terjadi pada si kecil, jika pola asupan makanannya kurang berimbang antara serat dan proteinnya. Cara yang paling mudah apabila si kecil mengalami poop tidak lancara atau sembelit adalah memberikan buah pepaya. Tapi perlu diingat ya moms, pemberiannya jangan terlalu banyak.
Penyebabnya ada berbacam-macam, salah satunya yang paling umum adalah kurang serat. Hal ini dapat diatasi dengan cara pemberian buah pepaya, memberi pijatan pada perut si kecil, pada punggung atau lakukan gerakan pada kaki si kecil. Saya suka melakukan gerakan kaki seperti sedang bersepeda pada Fira. Anaknya malah ketawa ketawa dan saya senang melakukannya.
5| Sering Buang Gas
Gas dan si kecil tampaknya sulit untuk dapat dipisahkan. Namun moms jangan khawatir, mums hanya perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini :
- Untuk moms yang menyusui, cermati makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa makanan yang akan menimbulkan gas pada saluran si kecil. Contohnya, kacang kacangan, kembang kol dan brokoli.
- Ketahui jenis dot yang akan digunakan oleh si kecil. Dot memiliki jenis dan ukuran yang berbeda berdasarkan usianya. Hal ini untuk mengontrol arus susu formula. Untuk si kecil yang baru lahir, dibutuhkan dot dengan arus yang lambat sedangkan yang sudah besar dibutuhkan dot yang memiliki arus lebih cepat.
Bagaimana Jika Gangguan Pencernaan Si Kecil Terlalu Sering
Salah satu penyebabnya adalah saluran pencernaan si kecil yang masih berkembang dan masih peka itu tadi. Padahal pada saat kondisi sehat, sistem pencernaan anak mampu menyerap semua nutrisi makanan yang diasupnya. Namun, di awal-awal kehidupannya, enzim yang membantu mencerna protein dan laktosa yang dibutuhkannya tidak terserap dengan sempurna dan akhirnya masuk ke dalam usus besar, di mana di dalam usus besar ini menjadi rumah untuk berbagai macam bakteri hidup.
Bertemunya sisa nutrisi dengan bakteri akan menyebabkan hal yang lebih dari sekedar ngeri, yaitu pembusukan, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan seperti lima gangguan pencernaan di atas. Jika si kecil mengalami hal tersebut akan menyebabkan rewel yang tidak jelas dan moms menjadi panik serta semakin lelah.
Gejala-gejala di atas dapat terjadi pada saat si kecil tidur di malam hari. Nah kebayang kan bagaimana rasanya tidur terganggu, padahal saat tidur adalah saat terbaik untuk ia tumbuh dan berkembang secara optimal termasuk perkembangan otaknya.
Apabila moms sudah melakukan hal-hal yang saya contohkan di atas untuk mengatasi gangguan pencernaan si kecil. Namun masih terus berlanjut dan si kecil juga sering rewel sehingga mengurangi jatah istirahat si kecil dan moms, si kecil butuh formula yang lebih mudah dicerna yang mengandung protein halus dan cocok untuk perutnya yang masih peka.
Moms juga dapat mengetahui kondisi kesehatan pencernaan si kecil pada website Wikipoop. Di sana akan dapat diketahui kondisi kesehatan saluran si kecil melalui poop dan gejala yang ia alami dan moms akan mendapatkan tips dan solosinya. Moms dapat mendapatkan artikel mengenai banyak hal contohnya digestion.
Enfagrow A+Gentle Care, susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, degnan formulasi yang mudah dicerna, protein halus dengan teknologi PHP ( Partially Hydrolyzed Protein) yang diproduksi di Belanda. Diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12.
Setiap anak mengalami sakit gangguan pencernaan kita sebagai orang tua selalu khawatir ya mbak Astin, apalagi anak yang masih kecil. Yang penting kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan jika anak kita mengalami gangguan tersebut dan tidak perlu panik ya.
ReplyDeleteSemoga Enfagrow bisa memberikan solusi kepada kita saat anak mengalami gangguan pencernaan ya mbak :)
bener Mbak, kalau panik aduh dach,,,etapi kadang ada panik sich, diiikiiit,
DeleteMakan makanan sayur memang bagus untuk kesehatan usus
ReplyDeleteLengkap banget infonya, makasih banyak ya
ReplyDeletepengawasan 24 jam non-stop deh pokoknya buat anak-anak
ReplyDeletebetul.. gangguan pencernaan pasti berpengaruh buat tumbangnya
ReplyDeleteblognya bagus yah
ReplyDelete