Saturday 23 July 2016

Lebaran di Rumah Nenek

Apa kabar anak-anak ummi? Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu hampir sebulan, namun ummi baru menuliskan cerita-cerita kalian di sini. Sebetulnya ummi ingin menuliskan setiap hari, setiap ada hal yang baru untuk anak-anak ummi. Halangan dan rintangannya ada saja, jadi, maaf ya.

Tahun ini, Faiz dan Fira sholat Hari Raya Idul Fitrinya di rumah nenek. Tahun kemarin, sholatnya sudah di rumah Uti dan Akung. Selain itu, Abi juga belajar dari pengalaman mudik tahun lalu, yang mengalami macet parah di Toll Cipali.

Malam takbiran, Faiz dan Fira masih di Tangerang. Masih menikmati petasan dan kembang api yang menghiasi langit dari teras rumah, menemani syahdunya takbir jauh dari keluarga. Alhamdulillah masih ada tetangga yang tidak dan belum mudik juga, jadi Faiz ikut berbaur dengan mereka.



Ummi menyiapkan keperluan mudik ke Jakarta dan ke Cilacap pada hari ke dua Lebaran. Jadi, meskipun jauh dari kumpul-kumpul keluarga besar, Alhamdulillah kalian senang, ya?. 

Pukul 3 pagi, ummi sudah bangun dan mengecek semua keperluan yang akan dibawa mudik. Faiz dan Fira akan mengikuti sholat Idul Fitri di Jakarta, di rumah nenek. Jadi harus berangkat pukul 4 dari Tangerang.

Faiz Alhamdulillah bangun dan mandi-mandi ayam gitu, kalau Fira, em..susyaaah sekali dibangunkan, akhirnya dibiarkan saja dan digendong lalu dimasukkan ke dalam mobil tanpa diganti baju.

Untuk melaksanakan sholat Idul Fitri, 
  • Faiz mengenakan baju koko biru tua dan celana biru dongker/ biru tua
  • Abi mengenakan baju koko putih dan celana biru dongker
  • Ummi mengenakan gamis putih dan kerudung hijau, niatnya sich menyamakan dengan mukena baru, hehee.
  • Fira, yang akhirnya mandi di rumah nenek, mengenakan atasan putih polkadot dan celana legging biru dongker motif bunga.



Dalam perjalanan ke rumah nenek di Jakarta, suasana Jalan Mogot ternyata tidak begitu sepi, cenderung ramai. Alhamdulillah tiba di rumah nenek pukul 5 pagi, satu jam perjalanan dari Tangerang, kemudian masih dapat melangsungkan sholat subuh.

Bersama-sama nenek, aunty, om, sepupu dan tetangga nenek, Faiz, Fira, Ummi dan Abi berangkat menuju Masjid Al-Mukaromah yang terdekat dengan rumah nenek. Jalan menuju shaf pria dan wanita dipisah, jadi berpisahlah rombongan kecil itu.

Faiz bersama Abi dan omnya jauh dari shaf wanita. Fira terlihat mengantuk saat tikar digelar dan semua sudah duduk di tikar. Di pangkuan nenek, Fira tertidur, lalu...karena ummi sedang berhalangan, jadi Fira bobonya di pangkuan ummi.



Sebelum ceramah selesai, Fira terbangun. Em...ternyata kegerahan, panas. melihat ada tukang penjual balon. Biasa banget nich, kalau Lebaran pasti banyak pedangan balon dengan aneka macam karakter. Karena penjualnya jauh, Fira cuma bisa menunjuk tangan dan berkata "BoBoiBoy..tu"

Lebaran di rumah nenek itu seru.

Ada semacam tradisi yang unik. Semua warganya yang tinggal dalam satu lorong, semuanya keluar rumah setelah sholat Idul Fitri. Semuanya saling bersalam-salaman, saling maaf memaafkan dan yang berlebihan harta atau diberikan kemurahan rezeki memberikan uang untuk anak-anak.

Faiz dan Fira, yang tidak tinggal di situ kecipratan juga ya, hehee. Senangnya berlebaran di rumah nenek, masih ada tetangga yang membagikan uang atau biasa disebut persenan atau angpau.

Setelah bersalam-salaman, baru dech, masuk rumah dan menyerbu masakan nenek, menyantap kue kering buatan aunty dan menyeruput es melonnya aunty. Nenek masak opor, sambal goreng kentang dan renadang serta membuat ketupat.



Satu persatu sanak keluarga nenek berdatangan dan memberikan persen untuk Faiz dan Fira. Ada berapa uangnya? sini ummi hitung, hehee.

Faiz juga sudah belajar untuk memberikan amplop untuk saudara-saudara nenek yang memiliki anak kecil. 

Lebaran di rumah nenek meskipun satu hari seru juga. Fira ganti baju sebanyak tiga kali pada hari lebaran pertama dari pagi sampai siang. Faiz tidur terlentang di atas sepeda motor aunty. Heeeem, ulah kalian memang benar-benar menggemaskan ya.



Malamnya, Abi mengajak Faiz dan Fira ke depan Islamic Center. Faiz sama sekali tidak tergerak untuk membeli sesuatu, uang persenan tersebut memang ingin disimpan untuk membeli PS4, oh NO.

Malam harinya, Faiz dan Fira tidak dapat tidur cepat. Kalian berdua mainan apa sich? sampai rumah nenek berantakan? Ini terjadi karena ummi dan abi tidak tidur dalam satu kamar. Ummi tidur bersama aunty dan Fira. Sedangkan Faiz tidur bersama abi di kamar aunty. Hm....jadi kalian bolak balik gitu ya.

Lebaran ke dua, atau pagi harinya, Fira mengamuk. Masih mengantuk, telingganya terganggu ummi yang membangunkan kakak Faiz. Duuuh, ampun, tetangga depan rumah sampai datang ke rumah nenek. Fira dikasih ice cream dan cokelat. Masih saja menangis dan akhirnya dibawa jalan-jalan ke minimarket.

Setelah itu, sleeping biuti dan gagal berangkat mudik ke rumah Akung dan Uti pagi hari. Kalian bangunnya siang siiiich. Jadi pukul 10.00 siang baru dech, perjalanan mudik ke Jawa Tengah dimulai. Hehee.

1 comment:

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^