Wednesday 27 January 2016

Traveling Bersama Anak Seperti Nurul Noe

Salah satu kegiatan yang paling mengasyikan untuk mengisi liburan adalah traveling. Traveling bisa dilakukan ke tempat wisata di dalam kota, luar kota, luar pulau atau bahkan luar negeri. Traveling bisa bersama seluruh anggota keluarga atau hanya dengan anak-anak saja. Seperti Nurul Noe yang mem-branding dirinya adalah backpacker with children. Nurul Noe, biasa mengajak dua anaknya yang bernama Daffa dan Abiyan.

Faiz bersama Daffa dan Abiyan. Dua dari tiga putera Nurul Noe


Beberapa kegiatan traveling saya dilakukan bersama seluruh anggota keluarga. Sejak anak bungsu lahir, kegiatan traveling bersama jarang untuk dilakukan. Mungkin karena masih ada anak kecil yang masih baby, jadi kegiatan refreshing menyantap kuliner di dalam kota, dilakukan untuk menggantikan kegiatan traveling tadi.

Suatu ketika, Faiz merasa rindu dan ingin naik commutter line. Beruntung, masih punya art, jadi saya dan Faiz, hanya berdua saja, merencanakan untuk traveling ke Bogor naik commuter line. Karena rencananya mendadak, saya tidak membuat itinerary, mau pergi ke mana saja. Berangkat dari Tangerang kurang lebih pukul 8 pagi. 

Bekal Traveling ke Bogor


Sengaja saya membawa backpack, isinya botol minuman, berisi air putih, tissue kering dan tissue basah, minyak telon dan satu bungkus biskuit. Kebetulan uang yang diberi oleh suami, terbatas sekali, jadi mau tidak mau membawa bekal tersebut.

Awalnya, saya ingin mampir ke minimarket yang dekat dengan setasiun, tapi karena sudah terlalu siang, nanti saja lah, on the spot saja, kalau butuh apa-apa, baru beli. Mungkin ini yang membedakan saya dengan Nurul Noe sang traveller. Dipikiran saya, harus membawa bekal. Bagaimana dengan Noe sang traveller? setelah saya japri, ibu tiga orang lelaki ini menjawab, beli di minimarket dulu palingan. 

Perjalanan Menuju Tempat Tujuan


Memilih menggunakan commuter line sejak awal, karena Faiz ingin tahu lebih banyak tentang moda transportasi ini. Sepanjang perjalanan, Faiz tidak mau duduk, selalu berdiri dan memperhatikan sambungan gerbong. Faiz penasaran sekali, sambungan gerbongnya terbuat dari apa, kenapa sambungannya bisa bergerak-gerak.

Apakah saya menjawab pertanyaan Faiz? tentu saja, dijawab dengan jawaban yang saya tahu. Sambungan gerbong tersebut, terbuat dari bahan yang lentur dan itulah mengapa bergerak-gerak. Kalau sambungannya kaku, rangkaian gerbong tersebut, tidak dapat melalui jalan yang berkelak kelok. Duh, entahlah semoga sedikit nyambung ya.

Sampai di Bogor, saya bingung, mau kemana? smartphone tidak memiliki banyak kuota untuk searching tempat wisata di dekat setasiun. Yup, jujur, saya takut nyasar dan tidak dapat pulang. Ngehe banget ya? tapi itulah saya yang membedakan dengan Noe sang traveler. Entahlah, sejak menikah saya malah takut untuk pergi sendiri.

Tempat Wisata Paling Dekat dengan Setasiun Bogor


Akhirnya, saya memberanikan diri untuk memutuskan dan menjelaskan tujuan jalan-jalan kepada Faiz. Saya jelaskan, kalau jalan-jalannya yang dekat saja ya, ke Kebun Raya Bogor. Mudah kok transportasinya, naik angkot hijau satu kali saja.

Karena takut kehabisan uang, saya membeli tiket pulang terlebih dahulu. Tujuannya juga agar aman dan tidak terburu-buru sewaktu akan naik commuter line perjalanan pulang ke Tangerang. Entahlah, apakah Noe suka deg-degan soal kehabisan uang ketika traveling

Traveling
Sudah cocok menemani Noe traveling?


Kebun Raya Bogor


Masuk ke dalam Kebun Raya Bogor, melihat museum Zoologi, naik mobil keliling Kebun Raya Bogor dan setelah itu lelah. Saya mengajak Faiz untuk duduk-duduk di dalam Kebun Raya Bogor dulu, tapi Faiz sudah kelaparan dan minta makan di tempat makan kesukaannya.

Gagal untuk merasakan sensasi traveling berdua bersama anak-anak. Tidak ditemukan tempat makan tersebut, setelah bertanya-tanya kepada beberapa orang yang saya temui di jalan. Marah, ngambek dan segala rupa mewarnai perjalanan mencari makan.

Pernah juga, membaca kisah Noe sang traveler sewaktu sedang hami dan jalan-jalan ke negara Singapura. Mencari makan yang pas, tapi susah. Namun ada suaminya yang selalu menguatkan Noe yang sedang hamil baby Ranu kala itu.

Salut dengan ketegaran dari pemilik blog berjudul Buku Harian Noe, yang beralamat di www.duniamaska.com . Bagaimana perasaan dan sikap saya ketika Faiz marah, jengkel dan ngambek tidak menemukan makanan kesukaannya? apakah sesabar Noe yang mengajak dua puteranya yang mandiri itu? hm...teman-teman di group embak ceria pasti tahu, tanpa saya jelaskan di sini.

Tapi tenang dulu, awal tahun 2016 saya memiliki sebuah resolusi. Resolusi tersebut tidak saya tuliskan dan tidak(belum) saya ceritakan kepada siapapun. Saya berharap, resolusi saya yang satu ini, akan merubah sikap manja dan kekanakan saya supaya dapat membawa anak-anak untuk traveling dengan nyaman tanpa ada rengekan dari Faiz. Meskipun, anak-anak ada ngambek dan ngerajuknya. Aamiin. [2016:01]

15 comments:

  1. Semog suatu saat saya bisa traveling juga ke luar kota. :)

    ReplyDelete
  2. banyak orang bilang kalau dah nikah susah jalan2nya. Buktinya enggak juga kan ya. Dibuktikan sama mbak Noe dan mbak Astin XD

    ReplyDelete
  3. hahaha udah cocok banget gaya duduknya tuh

    ReplyDelete
  4. asyik sekali kalo bisa traveling seisi rumah, bila perlu tetangga juga diajak hehe

    ReplyDelete
  5. Cocok banget kalau lihat lesehannya :D

    ReplyDelete
  6. Barangkali klo travelling bersama anak kudu nyiapin Plan A dan Plan B :)

    ReplyDelete
  7. Capek ya, Mbak Astin? Enak banget posisi duduknya ^_^
    Oiya, mbak Noe itu sabarnya luas banget ya ngurus 3 anak lanang

    ReplyDelete
  8. Wuih iya loh, Noe itu keren kemana2 'buntelan'nya dibawa :) Aku nih lebih sering pergi ga bawa anak, payah ya hihihiiii

    ReplyDelete
  9. Aku bisa tapi harus bawa mobil sendiri, kalau transportasi umum hanya bbrp kali atau krn harus naik pesawat. Rempong dg anak2. Hebatlah si Noe mah

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^