Wednesday 30 September 2015

Cara Mudah Membangunkan Anak di Pagi Hari

Membangunkan anak pada pagi hari, merupakan ritual khas para orangtua, termasuk mi yang masih memiliki anak yang masih belum dewasa dan mandiri. Jangankan anak-anak mi, ketika mi masih kecil, bapak dan ibu mi juga berusaha sangat keras untuk menerapkan disiplin bagi anak-anaknya, kapan waktu bangun pada pagi hari.

Membangunkan anak ketika tidur seperti ini, maaah galau

Setelah kemarin mi menceritakan menidurkan bayi, sekarang mi ingin menceritakan hebohnya membangunkan anak pada pagi hari. Bapak mi yang sering sering membangunkan anak-anaknya pada pagi hari, karena ibu berkutat dengan panci dan masakan. Bapak dan ibu mi, termasuk orang yang sangat sabaaaaar sekali ketika membangunkan anak-anaknya ketika belum dewasa.

Bapak memberi contoh terlebih dahulu dengan bangun dipagi hari. Demikian juga dengan ibu, ibu menyiapkan sarapan dan keperluan sekolah anak-anaknya. Jadi, mau tidak mau, ya begitulah ibu dan bapak untuk memberikan contoh sekaligus menjalankan kewajibannya. Bapak membangunkan anak-anaknya dipagi hari dengan cara yang begitu lembut, tidak ada teriakan atau permohonan kepada anak-anaknya untuk bangun pagi. 

Membuka tirai dan jendela


Mengapa mi menulis ini? iya membangunkan anak pada pagi hari? karena tadi pagi kami semua kesiangan semuaaaaaan *tunjuk idung teddy bear. Iya sich, tadi malam kami semua tidur terlalu larut dan AC rumah sedang rusak remotenya, jadi dinginnya minta diampuni. Nah, sepagi ini pula, mi sudah merasakan mengantuk yang sangat dan leyeh-leyeh lagi di tempat tidur, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah plus memandikan bayi Fira dan mandi segar.

Saat sedang leyeh-leyeh tersebut, mi memandang tirai jendela kamar tidur yang tersinari matahari pagi, duuuuh jadi ingat bapak mi. Dan mengingat episode, bagaimana mi susahnya dibangunin ketika pagi hari. Semoga, mi yang memang sedang kewalahan juga dengan Faiz, yang kadang bisa bangun pagi, kadang bangun siang dan dibangunkan juga. Kali saja, mi bisa mengimplementasikan cara bapak ketika membangunkan anak-anaknya.

Masih ingat waktu itu, bapak memasuki kamar mi, enggak ada gedoran pintu atau ajakan "Banguuuun, banguuuuuun " dengan tenaga super jet. Jujur, mengeluarkan tenaga ketika menyuruh bangun, sama saja kalian berlari sepuluh kali lapangan bola *capeeeeh, cateeet itu ya,mi. Jadi, bapak hanya membuka tirai jendela lalu membuka jendelanya sedikit sekali. Berlalu lagi, keluar kamar. Sudah itu saja? enggaaaaaak, beliau kembali lagi...bersuara sediiiiiikiiit pelan "Bangun, Mba....." sembari membuka jendela sediiiiikiiit lagi.

Sudah, sampai disitu saja? enggak buuuuu, kalau mi belum bereaksi, baru deeeech, bapak memegang kaki, tangan dan kepala mi sembari membujuk untuk banguuun. "Mba, bangun, sholat subuh...." Huaaaa, kangen bapakku, kangen waktu mi masih kudu buru-buru bangun, sholat subuh lalu mandi, terus pakai seragam abu-abu putih.

Bapak sabaaaarnya minta ampun ketika membangunkan anak-anaknya pada pagi hari. Tunjuk diri mi sendiri, how me? how mi and my husband membangunkan Faiz?. Di mana sebetulnya yaaa... kehidupan sekarang itu, lebih enaaaak dari kehidupan saaat itu. Mi enggak kudu seperti ibu waktu dulu, masak nasi pakai dandang, nyuci baju dengan ucek ucek tangan *pyuh. Kenapa mereka bisa sabaaar begitu dan sekarang mi enggak?

Mi enggak mau bocorin bagaimana membangunkan Faiz untuk bangun pagi, hahahaa maluuu tujuh turunan. Namun, Alhamdulillah sekali kan, tadi pagi leyeh-leyeh dan melihat ketirai kuning mengkilap ntuh. Jadi, mi bisa mengingat ketika bapak membangunkan anak-anaknya pada pagi hari ketika masih polos semuaaaa. Tekad mi dan tentunya, iyaaah harus juga dilakukan bersamaan juga dengan suami. Yaitu, menciptakan aktivitas pagi yang menariiiiiik sekali untuk anak-anak, sholat tentunya harus menjadi alasan mengapa harus bangun pada pagi hari kan? Iya kaaaan?

Salam
Astin

Sunday 27 September 2015

Menidurkan Bayi

Aduuuh, gimana sich caranya menidurkan bayi? gimana siiich kok sudah diayun dan digendong-gendong, ini anak enggak tidur-tidur? Kok anak ini tidurnya sebentar saja ya, padahal sudah digendong dan dipuk-puk lamaaaaa hampir menghabiskan lusianan kembang kol *lah apa hubungannya?

Pernah mengalami hal seperti di atas? pernah mengalami bayi kita tidak tertidur-tidur? hampir putus asa menidurkan bayi, lalu digletakin begitu saja di tempat tidur?. Sepertinya mi pernah dan itu adalah sesuatu yang sangat-sangat ingin menelepon travel lalu kepingin diajak keliling dunia, traveling dulu gitu, lalu balik lagi ke rumah...menidurkan bayi lagi.

Sebenarnya ada pelajaran cara menidurkan bayi enggak to? cara yang mudah dan cara yang mungkin sangat mudah alias instan? ternyata setelah mi bertanya sampai ke profesor kimia, ada juga ketika menidurkan bayinya juga mengalami kegalauan, sudah ditimang-timang, sudah diputarkan musik dangdutan ****klik klik... sampai akhirnya yang menidurkan bayipun tertidur. Tidak ada pelajaran atau rumus baku, cara menidurkan bayi. Sudah fix, mi pernah menangis di pojokan kamar di sebuah rumah di perumahan Klipang Asri, Semarang. Menangis karena bayi Faiz, enggak tidur-tidur, minya sudah teramat lelah dan abi belum juga pulang, sekedar mijitin bahu yang pegel.

Menggenggam Jari Tangan


Menidurkan bayi Faiz adalah hal pertama bagi mi, anak pertama, jauh dari orangtua, enggak kenal sama tetangga, karena waktu itu baru pindahan. Huhuuuuuu, ada saat galaunya enggak habis-habis, yang mi tulis di atas, serasa ingin berkeliling dunia dulu, ada juga laaah kok anak mi dah sepi saja, tertidur juga rupanya.

Hm...yang sering niich, baru juga melangkah satu langkah dari tempat tidur, sudah ngeeeeek, minta dikelonin lagi. Mau tanya jurus jitu menidurkan bayi ke ibu RT kok, nanti dipertanyakan status ibunya. Hahaaa...daaan salah satu yang  paling urgent untuk bayi Faiz ketika akan tidur adalah....menggenggam jari tangan.


Menggenggam jari siapa? jari ummi, jari abi atau ternyata ketika ada pengasuh dan usianya sudah hampir empat tahun gitu...menggenggam jari tangan ketika akan tidur masih jurus jitu untuk Faiz. Iya, dong, kalau bayi Faiz menggenggam jari ketika mau tidur, cepet juga meremnya...tapi kelemahannya adalah tidak bisa terlepassss. Heran dech, sampai sekarang usianya mau enak tahum, kalau lagi inget sama umminya yang cantjik ini *kertas plastik? mau muntah...kadang masih, miiii tangaaaan dong, agar jari umminya yang lentik ini bisa digenggamnya.

Menggunakan Musik


Setelah episode menggenggam jari tangan umminya, Faiz memiliki adik dooong, dan ternyata adiknya cewe cantjik. Apakah mi memiliki cerita seram ketika menidurkan bayi Fira ini? apakah ada menangis di pojokan yang kali ini sudah tidak tinggal di Semarang. Kebas-kebasin jemuran, cling clingin piring dan pel pel lantai dengan cerah ceria ketika menidurkan bayi Fira.

Lah kok bisa? menidurkan bayi dengan mengebaskan jemuran sembari mengepel lantai juga? hihii iya, pingin tahu? apa pingin tahu banget? Alhamdulillah sekali, bayi Fira yang sudah menjelma menjadi puteri cantjik ini mudah sekali tertidurnya. Iya...dengan catatan aktivitas bayi Fira tinggi, maksudnya enggak duduk diem mengekruk atau hanya diayun-ayun ria dalam gendongan.

Jadi, mi memberikan kebebasan untuk bayi Fira bereksplorasi, terserah dia mau ngapain. Namun mi harus memastikan bahwa kondisi tempat bereksplorasi bayi Fira aman tentram. Setelah lelah dan mata kiyip-kiyip, udah saja, beri susu sampai kenyang, nyalakan televisi lalu putarkan ChuChuTV yang memutarkan lagu-lagu nursery rhymes.

Menidurkan bayi Fira cukup seperti itu, bisa ditinggal nyapu, ngepel, nyuci piring, mandi dan menjemur pakaian, lalu mi tinggal me time. Alhamdulillah, punya bayi yang mengerti bahwa mi pernah memiliki kegalauan ketika menidurkan bayi Faiz.

Jadi, apakah ada para ibu yang seperti mi..yang pernah menangis di pojokan kamar ketika menidurkan bayi enggak sukses. Atau bisa disambi menjemur pakaian ketika menidurkan bayi. Seru juga kan menjadi ibu, yang ternyata enggak ada rumus baku, rumus paten untuk menidurkan bayi, yuk ach..terus belajar dan selalu belajar dari anak, karena dari anaklah rumus-rumus baku seorang ibu tercipta.

Salam
Astin