Wednesday 24 January 2018

Drama Naik Bus Wisata Jakarta Karena Tak Paham Rute Perjalanannya

Hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira? 

Ayo keliling Jakarta naik bus wisata gratis, yuk, Faiz sering menyebutnya dengan nama bus tingkat. Hahahaa, iya karena bus wisata yang disediakan oleh PT TransJakarta memang tingkat dua. Dari awal diluncurkannya sampai hari ini, teman-teman Faiz dan Fira tidak akan dipungut biaya apabila ingin berkeliling Jakarta loh. 


Faiz di bus wisata perjalanan cagar budaya (th 2017)

Faiz pertama kali naik bus wisata (2014)


Pertama kali Faiz naik bus tingkat, di bulan Maret 2014. Abinya mengajak Faiz jalan-jalan saat Fira masih bayi. Abinya penasaran banget dengan bus wisata gratis ini dan ingin mengenang jaman kecilnya dulu. Di era 1990-an bus tingkat masih mewarnai kota Jakarta, dan abi kangen masa itu. 

Faiz dan abinya, berangkat dari Tangerang menggunakan moda transportasi KRL. Turun di st. Sudirman dan kemudian naik TransJakarta menuju Halte Juanda. Setelah itu, jalan kaki ke Halte Masjid Istiqlal. Rute bus wisata saat itu menuju Sarinah melalui Monumen Nasional. Mereka berdua cuma jalan-jalan saja naik bus tingkatnya, enggak mampir mana-mana. Mampirnya ke Masjid Istiqlal saja untuk menunaikan sholat.




Faiz kebagian duduk di lantai dasar sepertinya

Selfinya bapak dan anak laki-lakinya (2014)

Rute Perjalanan Bus Wisata Gratis


And then, di tahun 2017 kemarin, berempat kami jalan-jalan ke Masjid Istiqlal. Rencananya hanya ingin ke museum Al Qur'an (ternyata sudah pindah tempat). Akhirnya, abi berinisiatif untuk naik bus wisata lagi. Duh, Faiz senangnya bukan main. Kalau Fira, ini adalah pengalaman pertama naik bus tingkat.

Dari Halte Masjid Istiqlal, terlihat 2 bus tingkat yang sedang parkir. Di luarnya banyak sekali orang-orang yang menunggu, entah menunggu apa. Ternyata saya baru tahu, bahwa ada pilihan wisata yang dapat mengantarkan penumpang keliling Kota Jakarta dengan tema perjalanan wisata sebagai berikut;

  1. Sejarah Jakarta ðŸ‘‰(Monas, Balai Kota, Museum Nasional, Gedung Arsip, Museum Bank Indonesia, Museum BNI 46, Pasar Baru dan Istiqlal)
  2. Jakarta Baru ðŸ‘‰ (Masjid Istiqlal dan Bundaran HI)
  3. Kesenian dan Kuliner ðŸ‘‰  ( Masjid Istiqlal dan Kota Tua)
  4. Pencakar La ngit  ðŸ‘‰ (Masjid Istiqlal, Bundaran Senayan)
  5. Ruang Terbuka  ðŸ‘‰ (Balaikota, RPTRA Kaliodo)
  6. Cagar Budaya  👉 (Masjid Istiqlal, Tanjung Priuk)
Faiz dan Fira tidak sabar naik bus tingkat yang ada di depannya. Mereka berdua bertanya-tanya, sedangkan abi mencoba melihat-lihat ke arah mana bus tersebut akan mengantarkan berkeliling. Bus yang ada di depan Faiz dan Fira tujuannya ke Kota Tua. Rencana abi ingin naik yang ke Sarinah, rencanya pingin makan di sana. Berhubung anak-anak sudah gak sabar, naiklah kami ke lantai atas. 

Turun di Halte Tujuan Wisata


Kursi penumpang di lantai atas sudah penuh. Ada yang ksoong tapi, hanya tinggal satu satu. Jadi, saya dan abinya duduk terpisah. Faiz dipangku abinya, sedangkan Fira saya pangku, 😔. Sebetulnya masih ada bangku kosong, tapi Faiz enggak mau terpisah, huhuhuu, sedihnya saya, Faiz belum berani terpisah, padahal sudah saya sarankan untuk duduk di depan, jadi saya dan abinya bisa melihatnya.

Faiz dan Abi di bus wisata (2017)


Tak lama, bus tingkat mulai berjalan. Horeeey, Fira enggak tantrum dan enggak kaget, walau ini adalah kali pertama naik bus tingkat yang pada saat itu ramai penumpangnya. Jalanan hari itu, macet dan panas. Sayangnya, kemacetan menjadi penyebab perut kelaparan, niatnya mah makan di Kota Tua yaak. Di tengah perjalanan, kami tak sanggup berada di tengah kemacetan tersebut. Akhirnya turun di Halte pemberhentian pertama di Arsip Nasional.

Bingung mau makan di mana? coba berhenti di depan Bakmi Gajah Mada, kan yum yum. Beruntungnya ada Mall yang tak ramai itu di dekat Gedung Arsip. Setelah makan, abi hendak memesan taksi online menuju ke Masjid Istiqlal, tempat mobil di parkir. 

Drama terjadilah : Anak pertama merengek belum puas naik busnya dan minta naik bus lagi. Anak ke dua, merengek minta tetap di Mall karena melihat ada play ground yang rame mainan anak-anak. Emak dan Babe, lirik-lirikan 😱.

Alhamdulillahnya, Faiz mau dirayu dan dibujuk naik bus TransJakarta yang haltenya tepat di depan mall tersebut. Fira, tantrum dan saya gendong dengan penuh perjuangan. Naik tangga menuju Halte TransJakarta gendong anak yang nangis, gimana sich rasanya? anaknya sudah 3 tahun dan badannya lumayan lah. 

Drama Mengajak Anak-Anak Naik Bus


Menaiki gunung, menuruni lembah dan berbasahan di sungai, 4 kartu berhasil memasukkan kami ke dalam halte bus TransJakarta. Sayangnya, keberuntungan kami, tidak dibarengi dengan satupun bus yang mengangkut kami. Hampir 1 jam menunggu tanpa kepastian, disebabkan kemacetan di Kota Tua. Hm, repotnya mau piknik yak.

Faiz memulai drama lagi saat abi merayu naik taksi sampai Istiqlal. Iya, abinya gak tega melihat saya gendong Fira yang tidur tanpa gendongan atau kain, murni pakai tangan booo. Berkali-kali Faiz menolak, diiming-imingi apapun senyumnya tak keluar, hanya mulut tertutup dan mata nangis, 😭, dan saya berusaha kuat gendong Fira.

Alhamdulillah anak sholeh  mau juga, naik taksi. Jadilah kami menaiki gunung lagi, menuruni lembah lagi dan berbasah di kolam renang. Nunggu taksi dan bersambut baik dengan kabar pak supir yang mengatakan kemacetan luar biasa di Kota Tua. Coba kalau nekat ke Kota Tua, pasti ngadepin kemacetan lagi kan. 

Perhatikan Tujuan Bus Wisata


Sampai Halte Masjid Istiqlal, tanpa ba dan bu melihat ada bus tingkat parkir, abi mengajak kami semua naik. Horeeey, lunas ya, Faiz...yang dari tadi merengek minta naik bus lagi dan lagi.

Kami naik di lantai atas, kebetulan agak longgar, jadi bisa duduk berempat, eh Fira masih tidur saat itu. Jadi, abi dan Faiz, Fira tetap sama saya.

Fira menikmati bus wisata 


Tak lama bus berangkat, melewati Monas, saking asyiknya dan akhirnya kaget, loh kok bus wisatanya naik toll? saya dan abinya anak-anak, pandang memandang tak henti-hentinya bingung. Dan, jedeeer, di depan, tepatnya di kaca besar itu, ada tulisan digital yang terbaca Makam Mbah Priok. Hahahaaaa, langsung dech saya dan abinya anak-anak ketawa dan nahan gemes.

OOTD Fira naik bus wisata

Muka kucel seharian jalan jalan naik bus wisata

Rencana di awal, setelah naik bus wisata, kami mau ke Tanjung Priuk ke rumah neneknya anak-anak. Lah, malah like this. Baiklah nak, mumpung jalan-jalan gratis yok, kan belum pernah juga mengunjungi makan mbah priok meski sudah sering lewat, kan.

Pengalaman Naik Bus Tingkat / Bus Wisata


Anak-anak : Mereka terlihat senang, gembira, nyaman dan menambah pengetahuan tentang moda transportasi bus. Anak-anak senang berada di kursi penumpang paling depan, jadi dapat melihat pemandangan kanan dan kiri dengan jelas.

Faiz mempelajari bentuk bus wisata yang tingkat, mulai dari lantai dasar, bagaimana tangga membawanya ke lantai atas. Faiz juga melihat di kursi bagian depan yang langsung dapat melihat jalanan. Setelah pulang dari naik bus tingkat, Faiz mengeluarkan mainan bus dan memainkannya.

Fira, asyik menikmati bagian-bagian bus yang kosong saat perjalanan ke Makam Mbah Priok. Fira asyik bernyanyi sepanjang jalan dan menikmati perjalanan malam dari Makam Mbah Priok. 

So far, saya menyambut baik dengan adanya tema perjalanan yang diberikan bus wisata ini. Hal ini akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata di kota Jakarta. Bisnya nyaman, tempat duduk standar bus, kebersihannya oke, petugasnya ramah dan informasi yang diberikan juga jelas.

Satu hal yang harus dibenahi tentunya unsur keamanan. Pada saat kami hendak naik ke bus pertama, ada kejadian kehilangan dompet. Penumpang lainnya sudah curiga dengan orang yang disangka pencopet tersebut, tapi takut untuk menegur. Mungkin ada baiknya di lantai atas, juga disediakan kondektur atau keamanan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang bus wisata.

Meskipun gratis dan tidak dipungut biaya, alangkah baiknya bagi penumpang untuk tidak melanggar aturan yang sudah disampaikan. Misalnya, tidak makan dan minum di dalam bus, tidak membuang sampah sembarangan. Yuk, berwisata keliling Jakarta menggunakan bus wisata gratis dan menjaganya supaya anak cucu kita kelak, juga dapat menikmatinya.

Ayo keliling Jakarta naik bus wisata, jelajahi tempat-tempat bersejarah, tempat modern di Jakarta. Asyik loh baik bus wisata, apalagi sekarang sudah banyak trasnportasi yang terhubung. Dari Tangerang, apabila ingin baik bus wisata bisa banget loh, dengan cara :
  1. Naik KRL jurusan Tangerang-Duri
  2. Transit Duri, Naik jurusan Jatinegara
  3. Transit di Kampung Bandan, Naik ke Jurusan Kota
  4. Sampai st. Kota menuju Halte TransJakarta
Gimana, teman-teman Faiz dan Fira sudah keliling Jakarta naik bus wisata? seru kan. 


3 comments:

  1. Mba, saya belum pernah naik bus ini. Penasaran banget.
    Hahahaha drama banget ya. Untung anak2 malah happy. Makasih infonya ya, mba.

    ReplyDelete
  2. Shidqi dulu maniak naik bis tingkat ini, sebelum dikasih tiket, itu anak gak mau turun-turun, dua sampai tiga kali putaran hehe. Kami biasa turun di stasiun Juanda untuk naik bis tingkat

    ReplyDelete
  3. Belum pernah naik bis wisata ini.. Suami yg kepengen banget, kalo aku, liat sikon dulu mba :p. Ga kuat macetnya hahahaha... Kalo anak2 mah pasti seneng naik bis begini

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^