Saturday 2 January 2016

Jalan-Jalan ke Ancol Seharian Bersama Faiz

Ceritanya sedang mengenang beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2012, Faiz pernah jalan-jalan satu hari, keliling Ancol. Sebuah daerah yang ada Taman Impiannya, daerahnya dekat dengan rumah nenek, di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Apa pasalnya sehingga menceritakan kembali jalan-jalan satu hari di Ancol? karena eh karena, kemarin, 1 Januari 2016, Abi mengajak Faiz ke Ancol. Apa yang diingat Faiz? tidak mengingat sama sekali, pernah ke Ancol. Ummi dan Abi kaget, ya..mungkin Faiz sedikit sekali mengingat apa yang pernah dilakukannya ketika berusia dua tahun.

Jadi, mi dan bi menceritakan bahwa Faiz pernah loh, satu hari ke Ancol, mengendarai sepeda motor, dari Karawaci ke Ancol, kemudian ke Tanjung Priuk dalam satu hari. Perjalanan yang dipikir menggunakan nalar, adalah melelahkan sekali.

Perjalanan satu hari di ancol


Karawaci Menuju Ancol


Awalnya, ini merupakan salah prediksi hari libur. Jadi, abi menganggap Hari Senin besok adalah tanggal merah. Jadi, Abi mengajak ke rumah nenek di Hari Minggu dan mampir jalan-jalan dulu di Ancol.

Berangkat dari Karawaci pagi-pagi sekali, kurang lebih pukul 7 pagi. Jika dilihat di google map, waktu tempuh menggunakan mobil dan menggunakan jalan tol Tangerang-Jakarta adalah 55 menit untuk jarak 41,4 km. Jika menggunakan commuter line, akan memakan waktu 5jam lebih, huaaaaah?. Nah, ini menggunakan sepeda motor, kenangan yang sangat memorable sekali dech.

Menggunakan sepeda motor Revo merah kenangan, mi masih mengingat dengan jelas rute-rutenya. Dari Karawaci, berhenti di Taman Royal, Poris Plawad untuk makan pagi, kemudian melalui Jalan Daan Mogot, Pesing, Kawasan Kota Tua kemudian masuk ke Ancol.

Persiapan dan Perbekalan Perjalanan ke Ancol


Sama sekali tidak mempersiapkan persiapan dan perbekalan apapun. Tidak ada niat untuk melakukan perjalanan satu hari di Ancol pada Hari Minggu itu. Jadi, yang dibawa juga hanya air minum saja dan tas ransel hitam kenangan.

Lupa tiket masuk ke Ancol untuk sepeda motor dan tiga orang, waktu itu. Abi mengingatnya sekitar enam puluh ribu rupiah untuk tiket masuk Ancol pada tahun 2012. Sekarang berapa? tunggu di postingan selanjutnya, hehee.

Jalan-Jalan ke Ancol, Tidak Masuk Dunia Fantasi


Ancol identik dengan Dunia Fantasi. Tapi mi dan bi tidak mengajak Faiz untuk masuk ke Dunia Fantasi. Kenapa? alasannya, tiket masuknya terlalu mahal untuk kami dan untuk ngayem ngayemi mi dan bi, mengemukaan alasannya. Pada usia dua tahun, masih belum merekam banyak hal apa yang pernah terjadi, nanti saja tunggu usianya sudah enam atau tujuh tahun. Dan sekarang, usia Faiz sudah enam tahun, dan punya adik usia satu tahun, masih belum masuk ke Dunia Fantasi. Duh, kasihan kamu, Nak.

ancol
Bukti Motor Revo Merah dan Helm Pink kesayangan


Teori tentang anak usia dua tahun masih belum merekam banyak hal, Itu teori mi dan bi sekenanya ya. Tidak semuanya tidak terekam kok, otak anak-anak malah banyak menyerap informasi dan merekamnya dengan bagus pada usia tersebut. Tapi mengapa, Faiz lupa ke Ancol itu ya? Sudah jangan dibahas, Faiz masih mengingat kok, waktu tinggal di Karawaci, yang menemani di rumah ketika mi bekerja itu siapa? om Afif!

Makan Siang di Ancol, Makan Sederhana Saja


Membawa bekal makanan mungkin menjadi pilihan, jika akan melakukan perjalanan ke suatu tempat. Apalagi jalan-jalan ke Ancol. Membawa makanan ringan atau nasi timbel, bisa menjadi pilihan. Waktu itu mi dan bi jauh-jauh dari fastfood, alasannya apa lagi? maha;! titik.

Jadi, Abi mengajak berkeliling dan akhirnya menemukan minimarket yang di depannya ada yang berjualan nasi ramesan. Beeuh, senangnya bukan main. Tempatnya kalau tidak salah mengingat ada di dekat parkiran bis. Semoga masih ada ya di tahun 2016 ini.

Kami makan nasi dan sop, segarnya bukan main. Sembari melepas lelah, istirahat untuk menurunkan makanan agar nyaman di perut. Cuaca Ancol waktu itu, lumayan cerah, tidak terlalu menyengat panasnya, apa kami yang terlalu senang ya.

Sholat Dzuhur di Pasar Seni, Ancol


Abi mengajak untuk jalan-jalan ke Pasar Seni Ancol. Enaknya di Ancol begini, bisa berkeliling keliling sepuasnya, menggunakan kendaraan. Efisien lah, meski memang kalau pas waktu liburan seperti tahun baru kemarin, beeeuh, macet tidak ketulungan.

Di kawasan Ancol ini, ada banyak toilet dan mushola kok, jadi jangan khawatir tidak menemukan sarana umum yang satu ini. Waktu Dzuhur, dihabiskan di Pasar Seni, Ancol. Melihat-lihat hasil karya tangan, orang-orang Indonesia. Karyanya keren-keren sekali.

Pasar Seni Ancol

Di Pasar Seni Ancol juga sering diadakan acara, itu terlihat dari panggung yang masih sedang dipersiapkan. Luas juga loh, Pasar Seni. Faiz melihat ada patung-patung, ada lukisan dan ada kerajinan dari kerang.

Setelah sholat dzuhur kami berkeliling lagi. Istirahat secukupnya dan tarik nafas sedalam-dalamnya kemudian hembuskan, Alhamdulillah kami enjoy liburan waktu itu, menggunakan sepeda motor bersama anak dua tahun itu.

Dermaga Hati di Ancol


Menurut abi jembatan cinta untuk menamai sebuah jembatan yang pernah disinggahi tahun 2012 tersebut. Semalam kami mencarinya, tapi karena kemacetan parah, sudahlah pupus keingian membawa Faiz dan Fira.

Setelah mi searching di google, jembatan tersebut memang merupakan jembatan, tapi ada namanya sekarang, yaitu Dermaga Hati. Beeuh, tempatnya memang bagus sekali untuk melakukan pengambilan foto. Menjelang waktu ashar, kami ke sana, empat tahun lalu.

Dermaga Hati Ancol


Dermaga Hati Ancol


Jembatannya terbuat dari kayu dan berada di atas air, ya iyalah jembatan ya. Pokoknya cantik sekali, Faiz juga senang sekali berada di sana, semilir angin membuat deg-degan dan serasa berada di tengah laut.

Sayang seribu sayang, melihat foto-foto di google, bentuk hatinya bagus sekali. Setelah mi melihat di koleksi foto yang diambil, hatinya tidak terambil semuanya, heheee.... Next time, kita melakukan perjalanan satu hari di Ancol, lagi ya.

Masjid Baitul Rohmah, Ancol


Masuk waktu ashar, Faiz merengek minta ke toilet. Ada beberapa toilet yang kami datangi, tapi Faiz menolak, tidak mau, bau dan tidak bisa dipaksa. Akhirnya, Abi mengajak berkeliling mencari masjid untuk sholat ashar.

Faiz memang termasuk anak yang susah, untuk urusan toilet yang bersih dan nyaman menurut dia. Alhamdulillah sewaktu kami menemukan sebuah masjid, toiletnya bersih menurut Faiz. Masjid tersebut berada di dekat Seaworld dan Pasar Seni.

Masjid Baitul Rohmah di Ancol


Mi mencari di google, nama masjid tersebut adalah Masjid Baitul Rohmah. Masjidnya besar dan bersih. Selain itu, berada di dalamnya, terasa adeeeem sekali. Cocok lah untuk beribadah di tengah jalan-jalan di kawasan Ancol.

Menunggu Sunset di Ancol


Setelah sholat ashar, Abi mengajak memulai lagi perjalanan untuk mencari tempat yang nyaman. Tempat yang paling nyaman menurut kami, ya..tempat yang ada Dermaga Hatinya tadi. Di pantainya ada batu-batuan untuk duduk-duduk santai menunggu matahari tenggelam.

Duduk-duduk di atas batu, mengingatkan masa kecil mi dengan teman-teman. Kembali seperti anak kecil lagi, jika bertemu batu, air dan pantai. Faiz juga senang sekali, sesekali dia merasa takut untuk melihat ke bawah, karena jarak antara batu dan air pantainya cukup tinggi.


Sunset di Ancol

Belum juga matahari ingin tenggelam, Faiz sudah merengek pulang. Abi juga sudah terlihat lelah dan kemudian, kami berkendara lagi ke arah pintu ke luar. Menuju rumah nenek ditemani matahari tenggam di ufuk barat. Gagal melihat di Ancol, tapi perjalanan satu hari di Ancol bersama Faiz, sangat membahagiakan.

Tiba di rumah nenek, berbincang sebentar dengan adiknya, Abi langsung menepuk dahinya. Oooh...minggu depan yang Hari Seninnya libur? dah ach, tidur saja di Priuk, besok subuh baru dech, pulang ke Karawaci. Subhanalloh, perjalanan empat tahun yang lalu, kebahagian kami sekarang. [2016:01]

24 comments:

  1. wih Faiz asyik jalan-jalan ke Ancol, Alvin gak diajak nih

    ReplyDelete
  2. Kelihatannya gak ramai ya Ancol, biasanya kalau liburan anak sekolah rame.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu bukan pas liburan...kalau foto pas liburan tahun kemarin, beeeuh, gak dapat moment yang bagus.

      Delete
  3. wah anak - anak pasti senang yah diajakin liburan meski hanya sehari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Faiz waktu itu, senang sekali, makasih kunjungannya, Mbak

      Delete
  4. Walau Abi salah inget tanggal jadinya malah jadi kenangan mbak... ditunggu cerita liburan di Ancolnya Faiz...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, liburan tahun baru 2016, akan tayang..hehee

      Delete
  5. Baru sekali ke Ancol, dibelain nginep segala di hotel sebelah. Norak ya heheee

    ReplyDelete
    Replies
    1. wallah...saya juga baru sekali mbak lusi :D

      Delete
    2. wallah...saya juga baru sekali mbak lusi :D

      Delete
    3. Mbak Lusi, keren dong, malam-malam bisa jalan-jalan di Ancol..hehee

      Delete
  6. wah seru ya...saya malah baru sekali ke ancol...hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sudah beberapa kali, tapi ya gitu dech, jalan-jalan sajah.

      Delete
  7. Aku belum pernah ke Ancoool. Pingin deh sesekali ke sana juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. main, Mbak, Biasanya kalau ke Jakarta belum ke Ancol, belum afdol, hehee

      Delete
  8. Waah aku jadi kangen Ancol. Dek Faiz lucu banget sih ih.

    ReplyDelete
  9. Heee naik motor dari Karawaci? Hebaat!!
    Saya blm pnh ke sana krn jauh dari Depok, Mba. Suamiku malesan klo jauh :(

    ReplyDelete
  10. Ah seru banget sih Faiz, tante ikut dong.

    ReplyDelete
  11. Seru ya, Mbak, jalan-jalan seharian ke Ancol. Puasss pastinya. Trus yang biasanya naik mobil, eh ini naik sepeda motor lagi. Memorable banget pastinya :)

    ReplyDelete
  12. asyik juga jalan2 ke Ancol. Pernah ke Ancol tapi ke Dufannya

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^