Sunday 7 December 2014

Imunisasi DPT Fira Part 1

Membayangkan setelah bayi Fira akan mengalami demam setelah diberikan imunisasi DPT, rasa nyeriku mulai muncul, iya itu yang disampaikan bidan ketika Fira mendapatkan imunisasi BCG. Oleh karena itu, ketika bidan memberikan beberapa pilihan vaksin DPT, saya dan suami memutuskan untuk menggunakan vaksin Pentabio yang harganya menurut kami mahal, meskipun lebih murah dibandingkan opsi yang pertama dengan harga lima kalinya.

Imunisasi DPT merupakan salah satu imunisasi dasar di Indoensia untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis. Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali, boleh diberikan pada usia lebih dari 6 minggu dan diulang lagi pada usia 18 bulan dan 5 tahun. 

Hari Minggu kemarin, jadwalnya Zhafira untuk mendapatkan imunisasi DPT, di mana menurut cerita turun temurun bakalan panas setelah diberikan vaksin tersebut. Sayapun sudah harus memasang badan, meskipun sedang flu dan batuk tapi harus sehat jika bayi Fira bakalan rewel. 

Sampai di Rumah Sakit Muhammadiyah, antrian sudah panjang dan ternyata ini hari imunisasi di rumah sakit tersebut. Zhafira sebelumnya ditimbang, yup 6.1 kg pada usia 3 bulan 17 hari dan terlihat sudah meninggi badannya. Zhafira mengantri bersama bayi-bayi lainnya dan ketika disuntik, seperti biasa, saya terlebih dahulu ke luar ruangan imunisasi. Saya takut jarum suntik ****

Jadilah Pentabio, yang saya baru tahu pabriknya Bio Farma dan terdapat 5 jenis vaksin yaitu DPT, HB dan Hib, dan ini yang membuat bingung. Hibnya atau HBnya akan kelebihan jumlahnya, duuuh tapi menurut bidannya enggak masalah, yo wes...manutlah daripada menggunakan vaksin yang single tapi harganya mahalnya.

Informasi pentabio, bisa dilihat di webnya Bio Farma, numpang oot...pabriknya Bio Farma ada di Bandung, hasyaaah...intinya pasti terlihat jika sedang ke Bandung karena dekat dengan tol.

Sebelum berangkat Imunisasi

Kembali ke after imunisasi, Zhafira tidur pulas dan bangun sebentar kemudian minum susu lagi, tidur lagi nyenyak juga sampai saya bisa tidur cantik juga di hari Minggu. Sore harinya, saya cek untuk melihat apakah ada demam, ternyata tidak lalu saya mandikan. 

Alhamdulillah, Fira tidak begitu rewel setelah imunisasi jadi saya bisa fokus ke sulung yang akan menghadapi UAS TK (whaaat) hehee, etapi lalu Fira menangis dalam tidurnya beberapa kali, hingga akhirnya terbangun dan menangis kencang. Haduh, what happen inih? saya gendong dan peluk, pun masih menangis dan untungnya abi sudah pulang. Jadi drama seperti di sinetron gak terjadi *lebaay

Setelah imunisasi, mau bobo siang
Saya baringkan bayi Fira untuk tidur bersama di ranjang, saya ajak mengobrol dan Fira menyahuti dengan bahasa bayi yang membuat senyum dan aliran rasa senang di hati. Yup, baby Fira sedang ngobrolin bahwa pahanya sakit dan ngelu sekali, hehee kuat ya sayang. Entah, tidurnya bagaimana karena saya tinggal di depan komputer, Fira sudah terlelap dan bangun di pagi hari tanpa rewel. Inza Allah hasil imunisasinya bagus ya, Nak.

Love You


No comments:

Post a Comment

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^