Friday 29 January 2016

Acer Liquid Z320 Satu Smartphone untuk Anak-Anak dan Saya



[Teknologi] : Gadget Ramah Anak dan Orang Tua

Sebagai seorang ibu dengan dua orang anak yang masih dalam fase tumbuh dan kembang, ada hal yang harus dipertimbangkan, ketika memutuskan untuk membeli atau menggunakan smartphone. Tidak menutup kemungkinan, smartphone yang saya dan abinya gunakan, akan dibuka dan dimainkan oleh mereka.

Anak saya yang pertama, berusia enam tahun bernama Faiz. Saat ini, Faiz sedang senang-senangnya meng-instal aplikasi game di smartphone. Sedangkan adiknya, baru berusia satu tahun, namun suka sekali, membuka dan menggeser-geser layar smartphone. Fira namanya, akan marah, jika layar smartphone saya kunci.



Thursday 28 January 2016

Menentukan 5 Pilihan Hadiah untuk Faiz di Lazada



Sudah lama saya tidak memberikan hadiah secara khusus kepada Faiz. Saya merasa rindu untuk melakukannya kembali, membungkus minuman atau makanan kesukaannya dengan kertas kado, kemudian memberikannya sebagai hadiah.

Hadiah tersebut sebagai ungkapan rasa rindu, setelah seharian saya tinggal bekerja, diluar rumah. Memang sich, saat ini saya sudah tidak bekerja, mungkin tidak ada salahnya, saya menerapkan kebiasan itu kembali.

Saat ini, Faiz sedang menyukai aktivitas bersepeda dan shalat berjamaah di mushola sebelah rumah. Sepeda kesayangannya dibawa, meskipun mushola bersebelahan dengan rumah. Ada beberapa barang yang Faiz inginkan, tapi belum saya belikan. Ada banyak kendala, sehingga susah untuk belanja di luar rumah.



Tapi ada satu hal yang memudahkan untuk mencari hadiah tersebut. Yaitu, belanja lebih seru di Lazada, tinggal buka laptop, siapkan internet, mencari barang-barang yang dibutuhkan, kemudian tunggu dech di rumah.  Praktis dan efisien serta tidak perlu keluar rumah.

Sarung Instan Anak


Satu-satunya sarung Faiz yang dimiliki, adalah sarung yang harus dilipat ke samping, digulung dan memastikan terpasang dengan kuat secara manual. Jadi ketika akan pergi ke mushola atau sholat di rumah, Faiz membutuhkan bantuan saya atau abinya. Sebetulnya, Faiz dapat melakukan sendiri, namun kadang melorot/ lepas gulungannya dan teman-teman di mushola akan meledeknya.



Pernah saya akalin dengan mengikat menggunakan tali rafia, tapi malah membuat repot ketika akan melepasnya. Jadi, akhir-akhir ini, Faiz seringnya menggunakan celana panjang untuk sholat. Celana panjang Faiz ada beberapa yang sudah mengatung di atas mata kaki. Pertumbuhan Faiz sangat cepat ya, padahal baru dibeli tahun kemarin. 

Jadi, tidak salah, jika saya sebaiknya membelikan sarung instan anak untuk Faiz. Sarung instant ini, menggunakan karet yang sudah paten, jadi seperti memakai rok saja, ketika menggunakan sarung instan ini. Tujuannya adalah memberikan kemudahan untuk Faiz melaksanakan ibadah sholat, baik di rumah maupun di mushola. Jika ibadahnya sudah semangat dan rajin, aktivitas lainnya pasti akan mengikuti.

Helm Sepeda


Teman bermain sepeda Faiz di rumah, rata-rata anak-anak laki-laki. Kemarin, saya melihat aktivitas bersepeda mereka sangat ekstrim. Ada yang jumping (mengangkat roda depan sepeda ke atas), ada yang ngepot (menyampingkan roda belakang ke samping, ketika berhenti), ada yang lepas tangan(gerakan seperti berdoa, dengan mengangkat kedua tangannya). Sepeda Faiz yang lama sudah diganti, saya memberikan himbauan kepada Faiz, untuk tidak meniru aktivitas teman-teman yang sangat berbahaya.



Aktivitas tersebut memerlukan arahan dan cara belajar yang tepat dan juga menggunakan type sepeda tertentu. Sewaktu ada pengendara sepeda yang menggunakan helm sepeda, Abi mengatakan kepada Faiz, bahwa dengan menggunakan helm khusus sepeda, bersepeda menjadi lebih nyaman dan aman.

Saya setuju sekali, hal ini untuk mengajarkan Faiz tentang arti keselamatan dan keamanan dalam mengendarai, bahkan ketika mengendarai sepeda. Abi juga suka mengajak Faiz bersepeda di luar komplek yang melewati jalan raya, tentu sudah menjadi pilihan tepat, memberikan helm, sebagai hadiah untuk melengkapi aktivitas bersepedanya.

Saya pilihkan helm sepeda berwarna biru dan hitam. Senada dengan warna sepeda Faiz kombinasi biru dan putih. 

Sandal Gunung Anak


Mengapa sandal gunung anak, menjadi salah satu pilihan hadiah untuk Faiz? Alasannya, Faiz adalah salah satu anak, yang susah diajak pergi berbelanja, sedikit rewel. Jadi, sandal yang digunakan adalah sandal japit. Sandal tersebut dibeli di toko samping rumah. Dua kali dalam tiga bulan, sandal tersebut rusak, talinya lepas dan Faiz tidak mau menggunakan kembali.



Bagaimana tidak? aktivitas bersepeda dan lari-larian, sangat tidak aman jika menggunakan sandal japit saja. Untuk pergi ke toko sepatu dan sandal, itu hal yang mustahil dilakukan saat ini. Aktivitas abinya sangat padat, jika pergi bertiga untuk membeli sandal tidak mungkin. Solusinya, belanja sandal gunung untuk Faiz di Lazada.

Sandal gunung memiliki tingkat keawetan yang tinggi, bahannya kuat dan aman ketika menggunakannya. Jadi, saya tidak perlu khawatir, ketika Faiz sedang bersepeda atau berlari-lari bersama teman-temannya, sandalnya tidak menyusahkan kakinya. Sandal gunung ini memiliki pengait dan melindungi kaki agar tidak terlepas dari sandalnya.

Lemari Penyimpanan Mainan


Tempat penyimpanan mainan Faiz ada dua tempat. Di dalam box transparan dan di rak yang terbuka, jadi debu dan kotoran dapat masuk ke dalamnya. Faiz memainkan mainannya saat malam hari, setelah lelah bermain sepeda dan belajar. Mainan kesukaan Faiz salah satunya adalah dinosaurus. Sebelumnya dinosaurus tersebut dimasukkan ke dalam box transparan, namun sudah berganti menjadi keranjang penyimpanan, untuk menggantikan penyimpanan mainan adiknya.





Beberapa hari yang lalu, saya melihat ada kotoran yang ada di dalam keranjang tersebut. Saya sedikit takut, jika kotoran tersebut berbahaya apalagi, sampai ditelan oleh adiknya. Adik Faiz memang senang bermain mainan kakaknya. Faiz juga tidak segan untuk berbagi mainan bersama sang adik.

Lemari penyimpanan mainan yang tertutup, memungkinkan menjaga mainan Faiz dari debu dan kotoran. Dengan diberikannya lemari penyimpanan yang unik, Faiz akan belajar banyak hal. Faiz sangat senang menata mainannya sendiri, hal ini menumbuhkan tanggung jawab dan kreatifitasnya dalam menata dan menjaga mainannya.

Jam Tangan Anak


Jam tangan anak, menjadi list terakhir untuk hadiah Faiz. Alasannya, beberapa kali memberikan jam tangan, memang harganya harga pasar malam, selalu ditinggal di mana saja. Jika saya memberikan hadiah berupa jam tangan, sesuai apa yang disampaikan kepada saya suatu hari,
"Mi, belikan jam tangan dong, nanti kalau sudah jam setengah enam sore, ummi gak perlu panggil Faiz. Faiz tinggal lihat jam berapa sekarang, kalau sudah setengah enam sore, Faiz pulang."


Saya menangkap hal positif dari kalimat yang Faiz sampaikan. Faiz ingin mandiri, ingin bertanggung jawab dan tidak ingin merepotkan saya, untuk memanggilnya ketika jam setengah enam sore tiba. Permintaannya itu sudah lama sekali, tapi karena saya banyak mikirnya, permintaannya masih menjadi pertimbangan tingkat tinggi.

Pilihan saya, jam tangan di Lazada, cocok untuk Faiz dan semoga Faiz dapat lebih menghargai arti sebuah waktu. Waktu itu tidak dapat diputar kembali, semakin bijak menghargai waktu, semakin bijak pula untuk menghargai kesempatan bersama orang-orang yang menyayanginya.

5 pilihan hadian untuk Faiz di atas, saya cari di Lazada, karena pengalaman berbelanja di toko tersebut sangat memuaskan. Hadiah tersebut selain sebagai ikatan penguat antara saya dan Faiz, juga untuk menghargai Faiz telah mengingat barang-barang yang saya butuhkan.

Saya tidak mau menjadi egois untuk mewujudkan keinginan membeli peralatan dapur yang sudah ada, hadiah untuk Faiz lebih penting dan berguna untuk aktivitasnya. Sarung instan, helm sepeda, sandal gunung, lemari penyimpanan mainan dan juga jam tangannya. Jadi anak sholeh ya, Nak, aamiin.

Jika teman-teman ingin membuat wistlist barang-barang apa yang dibutuhkan di Lazada, bisa klik di sini ya. 



Ini adalah sebuah acara kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia. Diselenggarakan oleh ShopCoupons. Voucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.

[2016:01]

Wednesday 27 January 2016

Traveling Bersama Anak Seperti Nurul Noe

Salah satu kegiatan yang paling mengasyikan untuk mengisi liburan adalah traveling. Traveling bisa dilakukan ke tempat wisata di dalam kota, luar kota, luar pulau atau bahkan luar negeri. Traveling bisa bersama seluruh anggota keluarga atau hanya dengan anak-anak saja. Seperti Nurul Noe yang mem-branding dirinya adalah backpacker with children. Nurul Noe, biasa mengajak dua anaknya yang bernama Daffa dan Abiyan.

Faiz bersama Daffa dan Abiyan. Dua dari tiga putera Nurul Noe


Beberapa kegiatan traveling saya dilakukan bersama seluruh anggota keluarga. Sejak anak bungsu lahir, kegiatan traveling bersama jarang untuk dilakukan. Mungkin karena masih ada anak kecil yang masih baby, jadi kegiatan refreshing menyantap kuliner di dalam kota, dilakukan untuk menggantikan kegiatan traveling tadi.

Suatu ketika, Faiz merasa rindu dan ingin naik commutter line. Beruntung, masih punya art, jadi saya dan Faiz, hanya berdua saja, merencanakan untuk traveling ke Bogor naik commuter line. Karena rencananya mendadak, saya tidak membuat itinerary, mau pergi ke mana saja. Berangkat dari Tangerang kurang lebih pukul 8 pagi. 

Bekal Traveling ke Bogor


Sengaja saya membawa backpack, isinya botol minuman, berisi air putih, tissue kering dan tissue basah, minyak telon dan satu bungkus biskuit. Kebetulan uang yang diberi oleh suami, terbatas sekali, jadi mau tidak mau membawa bekal tersebut.

Awalnya, saya ingin mampir ke minimarket yang dekat dengan setasiun, tapi karena sudah terlalu siang, nanti saja lah, on the spot saja, kalau butuh apa-apa, baru beli. Mungkin ini yang membedakan saya dengan Nurul Noe sang traveller. Dipikiran saya, harus membawa bekal. Bagaimana dengan Noe sang traveller? setelah saya japri, ibu tiga orang lelaki ini menjawab, beli di minimarket dulu palingan. 

Perjalanan Menuju Tempat Tujuan


Memilih menggunakan commuter line sejak awal, karena Faiz ingin tahu lebih banyak tentang moda transportasi ini. Sepanjang perjalanan, Faiz tidak mau duduk, selalu berdiri dan memperhatikan sambungan gerbong. Faiz penasaran sekali, sambungan gerbongnya terbuat dari apa, kenapa sambungannya bisa bergerak-gerak.

Apakah saya menjawab pertanyaan Faiz? tentu saja, dijawab dengan jawaban yang saya tahu. Sambungan gerbong tersebut, terbuat dari bahan yang lentur dan itulah mengapa bergerak-gerak. Kalau sambungannya kaku, rangkaian gerbong tersebut, tidak dapat melalui jalan yang berkelak kelok. Duh, entahlah semoga sedikit nyambung ya.

Sampai di Bogor, saya bingung, mau kemana? smartphone tidak memiliki banyak kuota untuk searching tempat wisata di dekat setasiun. Yup, jujur, saya takut nyasar dan tidak dapat pulang. Ngehe banget ya? tapi itulah saya yang membedakan dengan Noe sang traveler. Entahlah, sejak menikah saya malah takut untuk pergi sendiri.

Tempat Wisata Paling Dekat dengan Setasiun Bogor


Akhirnya, saya memberanikan diri untuk memutuskan dan menjelaskan tujuan jalan-jalan kepada Faiz. Saya jelaskan, kalau jalan-jalannya yang dekat saja ya, ke Kebun Raya Bogor. Mudah kok transportasinya, naik angkot hijau satu kali saja.

Karena takut kehabisan uang, saya membeli tiket pulang terlebih dahulu. Tujuannya juga agar aman dan tidak terburu-buru sewaktu akan naik commuter line perjalanan pulang ke Tangerang. Entahlah, apakah Noe suka deg-degan soal kehabisan uang ketika traveling

Traveling
Sudah cocok menemani Noe traveling?


Kebun Raya Bogor


Masuk ke dalam Kebun Raya Bogor, melihat museum Zoologi, naik mobil keliling Kebun Raya Bogor dan setelah itu lelah. Saya mengajak Faiz untuk duduk-duduk di dalam Kebun Raya Bogor dulu, tapi Faiz sudah kelaparan dan minta makan di tempat makan kesukaannya.

Gagal untuk merasakan sensasi traveling berdua bersama anak-anak. Tidak ditemukan tempat makan tersebut, setelah bertanya-tanya kepada beberapa orang yang saya temui di jalan. Marah, ngambek dan segala rupa mewarnai perjalanan mencari makan.

Pernah juga, membaca kisah Noe sang traveler sewaktu sedang hami dan jalan-jalan ke negara Singapura. Mencari makan yang pas, tapi susah. Namun ada suaminya yang selalu menguatkan Noe yang sedang hamil baby Ranu kala itu.

Salut dengan ketegaran dari pemilik blog berjudul Buku Harian Noe, yang beralamat di www.duniamaska.com . Bagaimana perasaan dan sikap saya ketika Faiz marah, jengkel dan ngambek tidak menemukan makanan kesukaannya? apakah sesabar Noe yang mengajak dua puteranya yang mandiri itu? hm...teman-teman di group embak ceria pasti tahu, tanpa saya jelaskan di sini.

Tapi tenang dulu, awal tahun 2016 saya memiliki sebuah resolusi. Resolusi tersebut tidak saya tuliskan dan tidak(belum) saya ceritakan kepada siapapun. Saya berharap, resolusi saya yang satu ini, akan merubah sikap manja dan kekanakan saya supaya dapat membawa anak-anak untuk traveling dengan nyaman tanpa ada rengekan dari Faiz. Meskipun, anak-anak ada ngambek dan ngerajuknya. Aamiin. [2016:01]

Perkembangan Balita Usia Satu Tahun Ke Atas

Haaai, apa kabar? amsih cerita tentang Fira nich, di mana usianya sudah satu tahun lebih lima bulan. Kata Abi, Fira sudah besar tapi kalau kata ummi, Fira masih bayi, masih pingin ummi dekepin, ciumin dan peluuuukin sampai Fira marah. Hehee, iya, anak-anak ummi, jarang mau dipeluk lama-lama, paling cuma cium sebentar, dekap sudah dech.

Baiklah, mi ingin catet perkembangan balita yang menggemaskan penjuru dunia ini, eheeee. Sebelumnya, boleh dong, Fira mau kenalin teman-teman Fira yang rata-rata semuanya cowo. Tapi, Fira juga senang kok, dan mau untuk berbaur dengan teman-teman cewe. Cuma, ada satu yang Fira tidak suka, yaitu ketika tangan teman-teman cewe yang jauh lebih besar, menjiwel pipi Fira. Fira langsung nangis, lho dan tidak mau keluar rumah lagi.



Berikut beberapa perkembangan balita Fira, yang dapat mi catat:

  1. Bicaranya sudah mulai lebih tiga suku kata, mi bi pegi ja (mi abi, pergi kerja).
  2. Kosakatanya sudah mulai banyak, tuh (jatuh), nduk (handuk), ndi(mandi), gi(lagi), dan semuanya rata-rata adalah pengucapan bagian belakangnya. Fira cepat sekali untuk meniru. Oleh karena itu, mi, bi dan kakak Faiz, harus hati-hati ketika sedang berbicara atau menucapkan sesuatu.
  3. Sudah mulai buka tutup lemari es. Mi sudah memindahkan sebagian kosmetik, obat-obatan dan barang-barang yang membahayakan, keluar dari lemari es.
  4. Mulai senang mengacak-acak rumah dan isinya.
  5. Mulai senang membantu, sudah dapat menyapu, mencuci piring, mengepel, meletakkan barang-barang dan lainnya
  6. Sudah mulai mengenal teman-temannya
  7. Memberikan reaksi marah dengan menelungkupkan wajahnya ke bantal/menjatuhkan badannya ke lantai.
  8. Belajar membuka bajunya sendiri
  9. Memanggil kakak Faiz
  10. Becanda dengan caranya sendiri
  11. Makan sendiri
  12. Mendorong benda berat
  13. Menarik benda berat
  14. Mengangkat benda
  15. Sudah paham dirinya pada foto
  16. Lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan
  17. Mengikuti gerakan menari, berdisko, menyentuh kepala, perut dan kaki
  18. Mengikuti nyanyian
  19. Sudah paham urutan sebuah lirik lagu
Tapi sayang kata Abi, Fira belum bisa minum susu dengan gelas biasa. Sepertinya ini adalah PR untuk ummi, mengajarkan hal tersebut untuk Fira. Mengapa? karena ketika kakak Faiz berusia satu tahun, masalah mencuci botol susu sudah tidak ada ceritanya. Kakak Faiz lebih cepat khatam menggunakan diapers, khatam lebih cepat dari pegang botol susu...tapi ya, walaupun setiap anak berbeda-beda, kita sebagai orangtua, sebaiknya memberikan stimulasi kan ya, kepada semua anak-anaknya? [2016:01]

Monday 25 January 2016

Lagu Anak : Cicak- Cicak di Dinding untuk Fira

Halllo, mi sedang menjadi guru PAUD lho...kali ini untuk Fira yang sudah berusia satu tahun lima bulan. Setelah kakaknya, tumbuh menjadi anak yang sangat aktif di usianya yang ke enam tahun 3 bulan.

Mi menikmati masa ini, belajar banyak hal, mengingat kembali lagu-lagu anak yang mi ingat, yang mi pernah pelajari dan nyanyikan. Apalagi, Fira sudah menunjukan bakat untuk menyanyi dan menggoyangkan badannya.

lagu anak cicak cicak di dinding
Fira sedang menyanyi lagu cicak-cicak di dinding


Yup, ketika mendengar musik, lagu atau hanya suara mi yang rada-rada bagus ini didengarnya, Fira akan mengikuti dengan membuka mulutnya dan menggerak-gerakkan bibirnya. Persis gerakan menyanyi. Bukan itu saja, badannya akan menggoyang dan berdisko.

Saturday 23 January 2016

Seru dalam Perjalanan Bersama Kaos Bergambar Anak

Haaai, apa kabar Faiz, apa kabar Fira? senang sekali menjadi ibu dari kalian. Satu anak lelaki yang sangat aktif geraknya, satu lagi anak perempuan yang sedang belajar untuk menceritakan apa yang dia ketahui dan rasakan.

Setelah liburan lama di rumah Uti, mi ingin menceritakan nich, mengenai keseruan kalian dalam perjalan menuju Cilacap bersama kaos karakter anak. Mi sengaja memilihkan kaos bergambar berwarna biru untuk Faiz dan Fira. Mi dan abi, juga mengenakan kaos berwarna biru, tapi tentunya tanpa gambar ya.

Perjalanan dimulai pada waktu setelah subuh, jadi masih dingin begitu ya. Untuk Fira mi pilihkan kaos bergambar anak perempuan yang bertopi, dengan lengan panjang. Sedangkan untuk Faiz, kaos bergambar angry bird. Kaos itu semuanya favorite mi, jadi jelas ya, siapa yang paling menentukan ketika membelikan kaos untuk anak-anak.

Memilih kaos bergambar untuk anak-anak itu, susah-susah gampang lho. Tidak asal pilih dan tidak asal suka dengan gambarnya, tapi kualitas gambar dan kaosnya tidak membuat anak nyaman. Apalagi kaos untuk bepergian jauh. Jika untuk pakaian yang dikenakan sehari-hari, mi juga melakukan hal yang sama, namun tidak saklek sekali-lah. 

Thursday 21 January 2016

Yuk,Bermain Bersama Faiz dan Morinaga MI PlayPlan

Dunia anak-anak adalah dunia bermain dan dunia untuk mengeksplorasi dirinya sendiri dan lingkungannya. Saya merasakan pertumbuhan anak-anak begitu pesat, cepat dan tahu-tahu sudah besar, tahu-tahu sudah banyak bertanya, sudah banyak ingin tahu. Saya bersyukur memiliki Faiz, yang saat ini usianya sudah enam tahun tiga bulan. Anak yang sangat aktif dalam hal bergerak dan bertanya.

Jika sudah bermain, Faiz suka lupa waktu. Ada saja alasannya untuk tidak mau pulang. Padahal waktunya istirahat dan makan siang. Faiz lebih mementingkan menemani temannya yang sedang bermain. Faiz juga sangat susah untuk diminta duduk diam sebentar, ketika belajar. Tidak lebih dari sepuluh menit, kakinya sudah digerak-gerakkan, setelah itu, bibirnya yang mulai merajuk, sudaaah, sudaaaah.

Saya pernah merasa khawatir, namun suami selalu menguatkan bahwa anak memiliki karakter dan keinginan sendiri. Kita sebagai orangtua, mengarahkan dan mendampinginya agar karakternya dapat diolah dengan baik. Jika karakternya sudah baik, untuk menerima pengetahuan dan ilmu apapun, akan dapat mudah dicerna, tentunya pengetahuan dan ilmu yang baik, ya.

Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, , Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo/ FK Unair Surabaya menjelaskan, "Perisai pelindung yang dimaksud, tersusun dari tiga sisi yang terbingkai menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan. 
Sisi Pertama, terdiri dari struktur dan sirkuit otak yang terbentuk dengan sehat dan kuat. Sisi kedua, terbentuk dari sistem kekebalan tubuh yang mampu melindungi anak dari paparan begatif lingkungan sekitar. Dan yang ketiga terbentuk dari bangunan fisik tubuh yang mampu tumbuh sesuai dengan tahapan usia.  
Kekuatan bangunan Perisai ditentukan oleh bahan dasar penyusunnya, yaitu nutrisi sejak dini yang tepat dan seimbang.
Sejak Faiz kecil, saya sudah mengupayakan dari ketiga sisi tersebut, semuanya harus terpenuhi dengan seimbang. Sisi pertama dari asupan nutrisi selama masih berada di kandungan. Sisi ke dua, ketika lahir hingga sekarang sehingga sisi ketiga, mampu tumbuh sesuai tahapan usia Faiz.

Saya sering menerima komentar dari orang-orang yang belum mengenal Faiz. Mereka melihat dari kondisi fisik Faiz, yang jauh lebih tinggi dari anak seusianya. Banyak yang mengira, usia Faiz tiga tahun dari usia sebenarnya. Dulu, saya pernah memberikan stimulasi agar Faiz mampu memiliki kemampuan yang sama seperti usia yang orang-orang tersebut sebutkan.

Memang, menurut guru TK nya, Faiz mampu menyamai anak-anak di atas usianya dalam hal kemampuan membilang, menyebutkan benda-benda yang diketahuinya, namun ada satu hal yang menurut saya masih kurang.

Berangkat dari hal tersebut, pemilihan stimulasi ataupun kegiatan Faiz, tidak dapat disamakan dengan anak-anak lain, apalagi yang usianya di atas usia Faiz.
Saya juga baru menyadari, bahwa mengenali potensi Faiz sejak dini, membantu pengembangan karakter dan rasa percaya dirinya, dalam menghadapi tantangan global nantinya. Berangkat dari pemahaman tersebut, Moricare+Prodiges menghadirkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).



Pengertian Kecerdasan Majemuk kini telah menjadi pengetahuan umum bagi para orangtua saat ini, bahwa setiap anak menyimpan kecerdasannya sendiri. Awalnya, kecerdasan hanya dikonotasikan dengan nilai IQ. Namun, Dr. Howard Gardner, pakar psikologidari Havard, memperkenalkan teori kecerdasan baru, yaitu, Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk, yang mengakui adanya berbagai kecerdasan lain yang dimiliki oleh Si Kecil sehingga setiap anak itu, pasti cerdas.
Saya mencoba sebuah inovasi dari Moricare+Prodiges, yaitu sebuah modul digital berjudul Multiple Intelligence PlayPlan atau MI PlayPlan. Teman-teman juga bisa melihatnya di www.morinagamiplayplan.com. Setelah registrasi, saya menemukan banyak hal baru, yang awalnya tidak saya dapatkan secara lengkap.

Ada 8 Tipe kecerdasan, yang dimiliki oleh Si Kecil. Dengan menjawab 64 pertanyaan di dalam modul tersebut, saya sangat terbantu sekali. Saya menemukan dan mengenali 8 urutan kecerdasan Faiz, lengkap dengan ciri-ciri dari Si Anak tersebut hingga cara untuk menstimulasi, agar kecerdasan tersebut dapat muncul.

Modul ini sangat mudak untuk diakses dan terdiri dari 3 langkah:


  1. Identifikasi. Berfungsi mengenali jenis kecerdasan yang dominan dan yang kurang dominan, guna menentukan stimulasi spesifik yang akan dibutuhkan Si Kecil.
  2. Stimulasi. Ini penting untuk bisa mendeteksi talenta, dari kecerdasan yang telah diidentifikasi. Talenta bisa diidentifikasi dengan memberikan stimulasi yang spesifik, yang sesuai dengan tipe kecerdasan dan usia Si Kecil. 
  3. Evaluasi. Tahap ini bermanfaat untuk mempertajam kecerdasan lainnya yang masih kurang dominan.

Rencana Bermain Morinaga MI PlayPlan



Dalam modul tersebut, disediakan rencana bermain MI PlayPlan. Di mana ada banyak sekali ide permainan yang sangat membantu saya, mengajak Faiz untuk bersama-sama bermain dan belajar.

Saya menyiapkan terlebih dahulu, peralatan yang dibutuhkan untuk bermain bersama Faiz dan Moronaga MI PlayPlan. Ada yang menggunakan barang bekas pakai, ada yang membutuhkan kertas warna, kertas HVS dan ada juga ide permainan yang menggunakan benda-benda yang ditemukan di sekitar rumah, lho.

Setelah peralatan yang dibutuhkan terkumpul, saya memanggil Faiz dan mengajaknya bermain dengan ide-ide yang ada di dalam modul tersebut. Berikut, salah satu contoh ide permainan yang telah Faiz kerjakan bersama Morinaga MI PlayPlan.




Dengan bermain menggunakan ide Matahari dan Bulan, Faiz dapat menceritakan mengapa bulan diletakkan di kertas berwarna hitam, mengapa matahari diletakkan di kertas berwarna biru. Selain mengasah Kecerdasan Naturalis dan Kecerdasan Visual Spatial, menurut saya, ide bermain ini dapat menstimulasi kecerdasan yang kurang dominan pada Faiz. Faiz mulai mau, untuk menceritakan menggunakan bahasanya sendiri, yaitu Kecerdasan Linguistik.




Ide bermain Perahu Spons, melatih Faiz untuk menjawab pertanyaannya sendiri. Faiz bertanya, mengapa spons tersebut dapat berjalan? mengapa sponsnya tidak tenggelam, mengapa spons Fira yang ada di kamar mandi tenggelam? semua pertanyaan dijawab sendiri.




Morinaga Chil Schoil Platinum Moricare+Prodiges


Bermain menggunakan ide dari Morinaga PlayPlan sangat membantu saya menemukan apa yang diinginkan oleh Faiz. Dari banyaknya ide yang ada di MI PlayPlan, Faiz sangat tertarik dengan ide bermain yang menggunakan bahan-bahan dari alam. Contohnya seperti bermain Pasir Garam Berwarna, Perahu Spons, Berkebun, Memahat Es, Bermain Es, Pohon Abjad yang menggunakan daun kering dan Jurnal Alamku.

Karena setelah melakukan pencarian peralatan yang dibutuhkan untuk bermain, Faiz sangat menyukai minum susu Chil School Platinum Moricare+Prodiges. Susu Pertumbuhan untuk anak usia 3-12 tahun. 

Usia pertumbuhan Faiz, sangat penting untuk diperhatikan nutrisi yang cukup dalam pola makannyas etiap hari. Dan Morinaga Chil School Platinum Moricare+ merupakan kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan anak seusia Faiz.

Meminum minimal 3 gelas susu Morinaga Chil School Platinum Moricare+ setiap hari, membantu Faiz memenuhi kebutuhan gizinya. Dengan kandungan Protein, Vitamin B12 dan Zat Besi, Zink dan Vitamin A dan Tinggi Kalsium dan Vitamin D.

Faiz menyukai untuk menambahkan es batu dalam segelas susu Morinaga Chil School Platinum Moricare+ yang diminumnya. Apalagi cuaca saat ini sangat panas, setelah minum badan akan terasa segar dan aktif kembali setelah bermain di luar rumah.

Kalbe Nutritional dan Morinaga, Mengerti Kebutuhan Anak Aktif


Kalbe Nutritional selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam meproduksi produk-pruduk nutrisinya. Salah satunya Morinaga Milk Industry Co.Ltd (Morinaga Jepang). 





Keseimbangan antara stimulasi dan nutrisi sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak. Morinaga+Prodiges merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi. Jadi mulai sekarang, jangan terlalu memaksakan anak-anak untuk melakukan apa, yang sebetulnya belum perlu untuk diberikan pada usianya saat ini.

Tiap anak memiliki tingkat dan jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Ketika saya menceritakan kecerdasan yang dominan dan kurang dominan pada suami saya, jawabannya adalah, Faiz menuruni kecerdasan yang dimilikinya. Kecerdasan dominannya dan kecerdasan yang kurang dominan. Semoga, setelah bermian ide-ide bermain menggunakan Morinaga MI PlayPlan, kecerdasan Faiz yang kurang dominan akan muncul. [2016:01]

Tuesday 19 January 2016

Cantiknya Fira Pakai Baju Batik

Baju batik anak perempuan modelnya tidak kalah dengan baju-baju anak perempuan pada umumnya. Model baju batik anak perempuan itu, membuat mi tertarik untuk membelinya dan mengenakan untuk Fira. Fira menggunakan baju anak perempuan yang lucu-lucu, sudah membuat mi takjub, apalagi menggenakan baju batik.

Oleh karena itu, ketika melihat di rumah Uti ada setumpuk baju batik , mi senangnya bukan main. Ternyata baju batik tersebut, merupakan barang jualan om Afif. Ada beberapa baju batik anak perempuan, tapi yang modelnya mi suka sekali, ukurannya 0 tahun. Duh, sayang sekali lho. Meskipun ini, bukan kali pertama, membelikan baju batik untuk Fira.

Baju Batik Anak Perempuan


Baju batik anak perempuan yang ukurannya pas untuk Fira, hanya baju batik santai. 2 buah baju batik, atasan dan bawahan, dan 1 baju batik model dress dan ada pitanya. Langsung dong, baju  batik tersebut, dikenakan di badan Fira oleh tantenya. Pertama melihatnya, mi senangnya bukan main. Fira terlihat seperti anak perempuan yang sudah besar, manis sekali penampilannya.

Dengan baju batik tersebut, kamera mi beraksi, apalagi, di rumah Uti, banyak spot menarik. Namun sayang sekali, Fira sedang tidak tenang untuk di ambil gambarnya. Jadi ya, seadannya lah ya, gambar-gambar yang menggunakan baju batik anak perempuan.

Melihat Fira memakai baju batik, Uti saja gemes, karena memang Fira itu ngemesin banget. Sudah tidak sabar, melihat Fira tumbuh besar dan memakai baju anak perempuan yang cantik-cantik. Untuk soal baju, Fira memang terlihat menyukai yang simple dan nyaman. Baju batik anak perempuan ayng diberi oleh om Afif, sangat simple dan nyaman untuk Fira pakai setiap hari. [2016:01]

Monday 18 January 2016

Cara Melatih Zhafira Mandi Menggunakan Air Dingin

Haaai, apa kabaaar? sudah lama sekali, mi tidak cerita tentang anak-anak di Buku Harian Anak Anak. Alhamdulillah, hari ini, keadaan rumah sudah lebih nyaman. Biasa kan ya, sehabis mudik selama satu minggu lebih, rumah seperti gudang.

Sebelum mudik, mi sudah melatih Fira untuk mandi menggunakan air dingin. Waktu itu, alasan pertama karena mandi buru-buru. Jadi, tidak sempat memasak air panas terlebih dahulu. Pernah juga karena gas di agen penjualan gas dan air mineral di kompleks perumahan sedang kosong. Jadi, mi tidak dapat membeli gas di manapun, karena tidak bisa pasang sendiri.

Jadi, mi sudah melatih Fira untuk mandi menggunakan air dingin, kurang lebih satu bulanan yang lalu. Mandi buru-buru, karena mau pergi, tapi Fira baru bangun. Nah, berikut cara mi melatih Fira mandi menggunakan air dingin.

Persiapkan Awal,


Persiapkan terlebih dahulu, pakaian yang akan dikenakan. Mi selalu melakukan persiapan ini, meskipun menggunakan air hangat. Jadi mi mempersiapkan pakaian, minyak telon dan bedak. Biasanya, mi memakaikan Fira, pakaian di ruang depan atau di kamar. Tergantung ruangan mana yang rapih.

Handuk juga dimasukkan ke dalam kamar mandi. Ini penting, karena tidak mungkin, setelah mandi, baru mencari handuk kan? pernah mi jumpai, pengasuh yang seperti ini. Sedih.

Jika Baru Pertama, Mandi Singkat Saja


Pengalaman pertama mi memandikan Fira menggunakan air dingin, cukup tiga menit. Mandinya singkat saja, disiram, tidak perlu keramas, gunakan sabun dan siram, kemudian balut menggunakan handuk.

Yang petama dikeringkan adalah muka, rambut jika basah, kemudian bagian badannya. Balur menggunakan minyak kayu putih/ telon.

Air Panas Lebih Sedikit Dari Air Dingin


Waktu itu, Tangerang sedang hujan. Mi mencoba untuk memandikan Fira menggunakan air panas lebih sedikit dari air dinginnya. Jadi, airnya hangatnya samar, gitu. Alhamdulillah Fira malah keasyikan dan mengambil air dingin lagi, jadi airnya dingin gitu.

Mungkin jika takut-takut anaknya akan kedinginan, bisa dicoba perbandingan air dingin dan air panasnya, sesuai dengan perasaan ya. Mi biasanya menggunakan gayung, dua gayung air panas, kurangi secara bertahap, satu gayung air panas, lama-lama, tidak perlu menggunakan air panas.

Mandi di Kolam


Abi belum pernah mengajak Fira berenang. Berbeda dengan Faiz, yang ketika usianya satu tahun sudah diajak berenang di kolam pegunungan. Jadi, sewaktu kemarin pulang kampung, ke rumah Uti dan Akung di Cilacap. Fira bermain air di kolam rumah uti.

Airnya tidak dingin-dingin amat, karena rumah Uti menggunakan air PAM dan airnya hangat. Namun, Uti buru-buru meminta mi, mengangkat Fira, untuk keluar kolam, setelah lima belas menit di dalam kolam.

Cara melatih mandi mengunakan air dingin


Mi memandikan menggunakan air hangat. Pada kesempatan kedua, setelah bermain air di kolam, mi mengunakan air shower dingin saja. Hihiii, awalnya Fira kaget dan berteriak-teriak, tapi lama kelamaan malah seru.

Jadi, setelah pulang dari rumah Uti dan Akung, Fira mandi menggunakan air dingin terus. Kecuali, cuaca sedikit dingin dan kondisi sedang kurang fit.

Bagaimana? mandi air dingin segar kan ya?  Saat ini, usia Fira, satu tahun lebih lima bulan. Tergolong terlambat memang, melatihnya mandi menggunakan air dingin. [2016:01]

Friday 15 January 2016

Tips Menginap di Hotel Bersama Anak-Anak

Menginap di hotel, bagi anak-anak menjadi catatan perjalanan tersendiri untuk mi. Faiz dan Fira sudah beberapa kali menginap di hotel. Dari hotel budget di Bandung, hotel seram di Cirebon, hotel yang tidak begitu bersih di Sukabumi hingga menginap rame-rame bersama keluarga nenek di Bandung Selatan.

Hari Sabtu kemarin, Uti dan Akung mengajak menginap di Dominic Hotel. Dominic Hotel, merupakan hotel langganan uti dan Akung jika kemalaman di Purwokerto. Faiz senang sekali, apalagi menjumpai hotel yang bersih, nyaman dan luas sekali.

Berikut, beberapa tips yang mi terapkan ketika menginap di hotel bersama anak-anak. 

Membawa Pakaian Secukupnya


Jika menginap di hotel dalam perjalanan, tentu tidak perlu repot-repot menyiapkan pakaian. Namun, kalau membawa semua pakaian dari dalam mobil, ya repot. Sewaktu menyiapkan pakaian, sebelum berangkat dari Tangerang ke Cilacap, mi menyiapkan satu tas berisi, tiga set pakaian untuk seluruh anggota keluarga. Tiga set pakaian tersebut, pakaian tidur, pakaian bepergian dan pakaian santai.

Jadi tas berisi pakaian yang telah saya persiapkan tersebut, itulah yang dibawa ke dalam hotel. Untuk pakaian anak-anak, biasanya saya melebihkan jumlahnya, dua atau tiga, karena anak-anak, kadang menumpahkan sesuatu atau lebih mudah kotor pakaiannya.

Rata-rata, menginap di hotel bersama anak-anak, hanya satu malam saja. Jadi, tidak begitu repot, ketika menyiapkan pakaian. 

Membawa Air Mineral dan Makanan / Snack


Walaupun di hotel tersedia air mineral, ada baiknya membawa air mineral sendiri, apalagi membawa anak-anak. Air mineral di hotel, kadang hanya tersedia dua botol saja. Bisa saja, membeli air mineral di minimarket di sekitar hotel.

Makanan juga dipersiapkan sebelum masuk hotel. Biasanya, setelah masuk ke dalam kamar hotel, sudah mager alias malas gerak. Jadi, nyemil di kamar hotel, itu sesuatu. 

Membawa Mainan kesukaan Anak-Anak


Tidak ada salahnya membawa mainan yang disukai anak-anak. Mungkin mereka akan bosan jika, menginap di hotel hanya untuk sitirahat saja. Seperti ketika menginap di Vio Hotel di Cihampelas, Bandung.

Faiz bosan dan bermain tutup buka tirai, sedangkan Fira, bermain apa saja yang mudah dijangkau olehnya. Abi, istirahat untuk tidur setelah melakukan perjalanan balik, ketika lebaran kemarin. Mi? mengawasi mereka tentunya, karena Faiz, sudah dapat membuka pintu kamar hotel, sendiri.

Jadi, ketika menginap di Dominic Hotel, Mi membawa tas mewarnai Faiz, dan kebetulan ada meja kerja di dalam kamar. Fira? bermain tas peralatan kosmetiknya, karena Fira belum memiliki mainan kesukaan.


Picture menyusul, i'm so sorry. 

Mengamankan Benda-Benda di Kamar Hotel


Ini yang paling sering mi lakukan. Sebelum merebahkan diri di kasur atau menikmati air hangat, mi melakukan hal ini. Mengamankan pesawat telepon. Menggeser sofa atau meminggirkan tempat tidur, ke arah dinding.

Sewaktu menginap di Sukabumi, Fira masih kecil, namun mi sudah menggeser kursi untuk memberi pengaman agar Fira tidak terjatuh. Di Apita Hotel Cirebon, tempat tidurnya agak rendah, jadi hanya mengamankan pesawat telepon dan menutup pintu kamar mandi.

Di Dominic Hotel, selain mengamankan pesawat telepon, mi menutupi saklar yang jumlahnya lebih dari dua, dengan cara menutup menggunakan tas. Kemudian, bolak balik, memperingatkan Fira, untuk tidak membuka tutup lemari es. Namun, terjadi juga hal yang tidak diinginkan. Pintu lemari es, mampir di bibir atas Fira, berdarah sedikit.

Rasanya, mi ingin secepatnya anak-anak tumbuh besar. Tapi masa-masa inilah masa yanng sering dirindukan oleh para orangtua. masa ketika anak-anak sedang tumbuh, sedang mengeksplorasi lingkungannya. 

Tips untuk mi sendiri adalah, istirahat secepatnya ketika anak-anak telah tidur dan bangun sebelum anak bangun. Hal ini, bertujuan, ketika anak-anak sudah bangun, mi dapat bermain bersama anak-anak. Kadang mi membereskan pakaian yang kotor dan dimasukkan ke dalam tas, kemudian dibawa masuk ke dalam bagasi mobil. Nah, ketika cek out, hal ini meringankan bawaan. 

Ada yang dapat menambahkan, tips menginap di hotel bersama anak-anak? pasti akan sangat bermanfaat sekali, untuk mi dan bi, yang ingin mengajak anak-anak melakukan long trip ke pulau Jawa,  aamiin. [2016:01]





Tuesday 12 January 2016

Ayo, Berenang di Rumah Utiku!

Jumat siang, pukul dua lebih dikit, Faiz dan Fira sampai di rumah Uti dan Akung. Menempuh perjalanan hampir delapan jam, dari Tangerang ke Cilacap, untuk berenang di rumah uti. Sudah lama, Faiz merengek ingin berenang di rumah uti, sejak uti memberitahukan, bahwa kolam yang sebetulnya, untuk kolam ikan, sudah jadi.

Membuka pintu garasi, Faiz langsung menuju belakang rumah uti. Mi juga pangling saat melihat pemandangan bagian belakang rumah uti. lahan tanah, disisakan hanya beberapa meter, karena uti membuat sebuah kolam dan menambah ukuran ruang makan, di depan kolam tersebut.

Faiz, tidak bisa langsung masuk dan berenang di dalam kolam tersebut, karena sedang diperbaiki. Awalnya kolam tersebut, menggunakan batu alam saja, dan dicat hitam. Tapi cat tersebut mengelupas dan akhirnya uti menggunakan keramik berwarna biru. Tidak lama, kolam tersebut, sudah selesai diperbaiki, dan om Afif mengisi kolam dengan air.

Ukuran kolam tersebut tidak begitu luas, tapi cukup untuk bermain air untuk cucu-cucu uti. kebetulan, hari itu, baru Faiz, Fira dan Zafran yang sudah berada di rumah Uti. Jadi, yang masuk ke dalam kolam, hanya Faiz dan Fira. Baru hari berikutnya, ada Vander yang ikut nimbrung di dalam kolam.

Kolam tersebut dibuat memang karena uti ingin cucu-cucunya bermain air di situ. Selain itu, jika uti dan akung sedang sendirian, kolam tersebut untuk pemandangan ketika sedang menikmati makan pagi. Ada air mancur dan air terjun untuk menambah keramaian kolam tersebut.

Berenang di rumah utiku


Seru sekali, waktu Faiz, Fira, Zafran dan Vander bermain air, berenang sesuka hati  di dalam kolam tersebut. Sayang, kakak Davin dan kakak Fariq belum datang, masih ada di gunung. Ayo kakak-kakak, kapan turun gunung? Faiz dan Fira menunggu, sampai selesai mobil abi diperbaiki? hihii.

Anak-anak pada dasarnya suka bermain air, jadi, membuat kolam di rumah, meskipun ukurannya tidak seberapa besar, lumayan membunuh kebosanan. Apalagi, cucu uti yang jumlahnya enam, hanya satu saja cewenya. Jadi, bisa dibayangkan ya, jika sedang berkumpul bersama. 

Apakah cucu-cucu uti bermain airnya lama? tidak, uti membolehkan Faiz dan Fira bermain air di kolam, namun dengan satu syarat. Tidak boleh terlalu lama, paling lama lima belas menit, hehee, dapat apa coba? tapi boleh setiap pagi dan sore.


berenang di rumah utiku

Teman-teman mau bermain air? ayo bermain air dan berenang di rumah utiku. Nanti seru-seruan bermain air, karena udara di Cilacap panasnya minta ampun. Mi melihat uti minum air ditambah es batu terus, mi juga ikut-ikutan dech. [2016:01]

Wednesday 6 January 2016

Kapan Anak Bisa Berjalan?

Haloooo, tahun 2016 semangatnya harus luar biasa ya, lebih baik dari tahun kemarin dan kemarinnya lagi. Tahun baru 2016 dibuka dengan perjalanan ke Ancol bersama Faiz dan Fira. Faiz dan Fira adalah anak-anak mi dan bi yang satu sama lainnya berbeda. Ya iyalah, kalian bukan anak kembar, tapi ya tidak bisa dibeda-bedain kan, meskipun mi masih melakukan sebuah prioritas. Prioritas karena Fira masih kecil.

Salah satu perbedaan Faiz dan Fira ketika bayi adalah proses belajar berjalan. Faiz dan Fira bisa berjalan pada usia yang berbeda juga dan dengan stimulasi yang berbeda juga. Mi saja tidak tahu mengapa bisa begitu, tapi yang jelas keduanya pasti memiliki kelebihan yang luar biasa.


Kapan anak bisa berjalan

Stimulasi Belajar Berjalan


Tahun baru kemarin, Faiz dan Fira bermain di Pantai Ancol. Ya...namanya anak-anak, meskipun mi melarang Faiz turun ke air, karena airnya tidak sebening di Cilacap, heheee. Tetap saja, Faiz turun ke air setelah berganti celana pendek, yang mi telah persiapkan dari rumah.

Fira, awalnya asyik duduk di stroller dan masih beradaptasi dengan hawa pantai. Mi masih ingat, ketika lebaran kemarin, Fira takut sekali menatap air laut di Pantai Cilacap. Mi biarkan saja, meskipun ada adek kecil yang aktif sekali berlarian dan mendekati Fira.

Nenek di adek kecil tersebut menjawab pertanyaan mi, tentang usia si adek kecil tersebut. Usianya baru sembilan bulan, tapi sudah lari-larian. Adek kecil perempuan tersebut, katanya sudah berjalan di usianya yang ke tujuh tahun. Waaaah...mi sampai bengong melihat keaktifan adek tersebut.

Namun neneknya mengatakan bahwa adek belum tumbuh gigi sama sekali di usianya yang ke sembilan bulan. Heeem...mi jadi ingat kata-kata orang tua nich, kalau anaknya jalan duluan biasanya tumbuh giginya belakangan, atau kalau sudah pinter ngoceh ceh, biasanya ada yang lambat pertumbuhannya. Terlepas benar atau tidak anggapan seperti itu, kita sebagai orangtua harus senantiasa memberikan stimulasi kepada anak-anak kan ya, agar pertumbuhannya sesuai dengan parameter pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Duh, bahasa ummi jangan diketawain ya.

Alat untuk Belajar Berjalan


Mi memberikan stimulasi untuk belajar berjalan kepada Faiz, dengan memberikan sebuah alat. Nama alat tersebut adalah, baby walker, kursi plastik dan container plastik yang memiliki roda di bawahnya. Ketiga alat tersebut di dorong-dorong di dalam rumah. Jika sedang di luar rumah, Faiz menggunakan sepeda roda empat yang terbuat dari plastik dan sapu.

Sama seperti Fira, ummi juga memberikan kursi plastik, container plastik beroda serta sapu. Alat lainnya yang diberikan kepada Faiz, baby stroller dan sepeda roda empat, tidak. Alasannya, mi tidak menggunakan baby walker, karena faktor keamanan saja. Sepeda roda empat belum atau mungkin tidak akan diberikan untuk Fira. 

kapan anak bisa berjalan


Satu lagi stimulasi dari mi untuk Faiz, dititah. Ini adalah cara konvensional tapi masih sering dipergunakan. Di titah jaman sekarang ada yang menggunakan alat seperti tali yang menghubungkan dengan badan si anak. Menurut mi, kok kasihan ya, lebih baik menggunakan tangan ibunya, meskipun memang jadi pegel punggung ibunya.

Proses menitah Faiz memakan waktu kurang lebih empat bulan, hingga pada akhirnya bisa berjalan sendiri di usia 14 bulan. Sedangkan Fira menitah hanya beberapa hari saja, kemudian dia berusaha sendiri untuk merambat dan mendorong-dorong benda yang bisa didorong, kemudian bisa berjalan sendiri di usianya yang ke 12 bulan.

Kapan Anak Bisa Berjalan?


Semua berbeda-beda pada masing-masing anak, seperti Faiz dan Fira. Cara untuk belajar berjalanpun berbeda-beda, ada yang mau dititah ada yang lebih suka belajar sendiri dan mencoba melakukan upaya agar dapat berjalan.

Saat ini Faiz sudah besar, usianya sudah memasuki usia anak-anak dan Fira sedang aktif-aktifnya berlarian ke sana kemari dan jika pintu depan terbuka, sudah mejeng cantik di halaman tetangga depan atau tetangga samping. Tentu saja hal ini, membahayakan, karena meskipun tinggal di cluster, sepeda dan sepeda motor anak-anak di sini, kadang ada yang kencang jalannya. Saatnya mengawasi Fira dan tidak ada lagi pintu depan yang tidak terkunci atau tertutup rapat. [2016:01]

Monday 4 January 2016

5 Sekolah Dasar Pilihan di Sekitar Cipondoh

Memilih sekolah untuk Faiz, pertimbangannya adalah, sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah dan memilih sekolah dengan tetap mempertimbangkan kualitasnya. Tahun 2015 kemarin, mi dan bi sudah memilihkan dua sekolah untuk Faiz dan akhirnya hanya menjadi pilihan saja. Sebetulnya, nama Faiz sudah tercatat di dua sekolah tersebut. Di sekolah pertama, Faiz bersekolah dua bulan, di sekolah ke dua, hanya satu bulan saja.

Ada Faktor yang mengakibatkan Faiz urung bersekolah dan menjadi keputusan berat untuk mi dan bi menarik Faiz dari sekolah. Tahun 2016 ini, Faiz menyatakan sudah siap dan tidak akan mengulangi hal yang mengakibatkan mi dan bi menarik Faiz dari sekolah.  

Tahun ini, ada satu sekolah yang diinginkan Faiz, namun sayang sekali sekolah tersebut sudah menutup pendaftarannya. Di bulan Januari ini malah sudah menerima angusuran pertama. Tidaki bisa dibuka, waiting list begitu? katanya tidak bisa, sudah tutup. Okelah kalau begitu.

Berikut, mi rangkum 5 sekolah dasar pilihan di sekitar Cipondoh.

1. Sekolah Dasat Islam Terpadu Tunas Harapan Ilahi / SDIT THI Tangerang


Letak sekolahnya berada di belakang perumahan tempat kami tinggal. Alamatnya di Jl, Tugu Karya II Sambi Doyong, Cipondoh Makmur, Tangerang.

Bangunan SDIT tidak menjadi satu, dengan bangunan sekolah SMP dan SMA. Jadi cukup nyaman untuk anak-anak baru, yang akan masuk kelas 1. 

Bangunannya luas, bersih dan masih baru. Akses masuknya gang satu mobil, tidak begitu megah terlihat dari luar, namun di dalamnya segudang prestasi para murid, mengukir cantik di sekolah tersebut.

SDIT THI Tangerang, cukup favorit, itu terlihat dengan penutupan pendaftaran yang tidak bisa ditebak. Bulan Januari mi datang ke sekolah tersebut, sudah tutup. 

2. SD Islam Al- Ikhlas Tangerang


Letak sekolahannya berada di dalam komplek perumahan Garuda, Cipondoh Permai, Cipondoh, Tangerang.

Mi belum pernah sekalipun melihat bangunan sekolahnya. Tetangga mi ada yang bersekolah di sana, dan menurut informasi dari orangtuanya, kualitasnya sangat bagus.

Mi pernah seaching di google, biaya masuknya sangat mahal, sebelas dua belas dengan SDIT THI. Di SD Islam Al Ikhlas ini, juga menyediakan antar jemput dan jasa katering. Untuk ibu-ibu yang bekerja, yang tidak sempat membuatkan bekal anak-anaknya, sekolah ini mungkin bisa menjadi pertimbangan.

3. SD Islam Alexandria


Sekolah Dasar Islam Alexandria, dibawah yayasan Al' Mu'in. Bangunan SD Islam Alexandria menjadi satu dengan bangunan SMP dan SMK Al Mu'in. 

Bangunan yang terletak di Jl. Maulana Hasanuddin atau berdekatan dengan setasiun Poris. Dari luar bangunan terlihat besar dan megah, karena memang ada tiga sekolah di sini.

SD Islam Alexandria cukup menjadi favorit bagi masyarakat di sekitar Cipondoh. Selain biaya yang tidak sangat mahal, kulaitasnya juga bagus. Mi suka melihat seragam yang dikenakan anak-anak Sekolah Dasar Islam Alexandria. Kualitas kainnya sangat bagus dan nyaman untuk belajr dari pagi hingga siang.

4. SD Muhammadiyah Poris


Terletak di dekat perumahan Simprug di Poris, atau tepatnya di Jl, Maulana Hasanuddin. Sekolah Dasar Muhammadiyah ini, di dekat jalan raya persis, dan mudah terlihat. Bangunannya lama dan sedang proses pembangunan untuk melengkapi ruangan kelas, agar tidak ada yang berangkat siang.

Jika bersekolah di SD Muhammadiyah ini, akan mendapatkan ketrampilan tambahan, ilmu bela diri Tapak Suci. Mi sebetulnya senang Faiz bisa bersekolah di sini, Selain mendapat ilmu akademik, ada tambahan ilmu agama dan ilmu bela diri. Jadi tidak perlu lagi menambah jam pelajaran di luar sekolah, komplit lah intinya.

5. Madrasah Ibtidaiyah Darul Hasan


Darul Hasan memiliki pondok pesantren dan bangunannya juga sangat besar. Satu tahun lalu, waktu mi ke sekolah tersebut, MI nya menjadi satu dengan pesantren. Namun beberapa bulan belakangan ini, mi melihat di seberang bangunan lama, ada bangunan baru yang bertuliskan MI Darul Hasan.

Mi penasaran dan bertanya kepada abi, ternyata sekarang MI Darul Hasan dipisah dengan pondok pesantrennya. Tujuannya agar sama-sama belajar dengan nyaman dan fokus.

Bangunan MI Darul Hasan yang baru, letaknya berseberangan dan terpisah dengan irigasi Cipondoh. Jadi tinggal menyeberang saja. Bangunan baru MI Darul Hasan, agak masuk ke dalam, tentunya bertujuan, agar tidak terlalu dekat dengan jalan. Sama seperti SD Islam Alexandria.

MI Darul Hasan memiliki bangunan baru, ada dua pintu gerbang. Pintu gerbang utama, tempat berhenti para wali murid yang mengantarkan anak-anaknya. Pintu gerbang ke dua, merupakan pemisah antara ruangan kelas dengan lapangan upacara dan kantin.

PR besar untuk mi dan bi adalah menyupayakan agar Faiz dapat bersekolah dengan nyaman dan tenang, di sekolah yang menjadi pilihannya. Mi dan bi memfasilitasi, mendampingi dan berada di dekatnya agar dapat mendukung Faiz.

Jika ada teman-teman di sekitar Cipondoh, ada satu sekolah favorite yang sudah tutup pendaftarannya, lho. 5 sekolah dasar pilihan di sekitar Cipondoh, ini merupakan sekolah pilihan mi dan bi untuk Faiz. Jika ada yang memiliki pilihan lainnya, silahkan ditambahkan di kolom komentar ya. Terima kasih banyak, dan mohon doanya, agar di usia matang (enam tahun lebih 3 bulan) Faiz, ini dapat bersekolah dengan nyaman. [2016:01]

Saturday 2 January 2016

Jalan-Jalan ke Ancol Seharian Bersama Faiz

Ceritanya sedang mengenang beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2012, Faiz pernah jalan-jalan satu hari, keliling Ancol. Sebuah daerah yang ada Taman Impiannya, daerahnya dekat dengan rumah nenek, di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Apa pasalnya sehingga menceritakan kembali jalan-jalan satu hari di Ancol? karena eh karena, kemarin, 1 Januari 2016, Abi mengajak Faiz ke Ancol. Apa yang diingat Faiz? tidak mengingat sama sekali, pernah ke Ancol. Ummi dan Abi kaget, ya..mungkin Faiz sedikit sekali mengingat apa yang pernah dilakukannya ketika berusia dua tahun.

Jadi, mi dan bi menceritakan bahwa Faiz pernah loh, satu hari ke Ancol, mengendarai sepeda motor, dari Karawaci ke Ancol, kemudian ke Tanjung Priuk dalam satu hari. Perjalanan yang dipikir menggunakan nalar, adalah melelahkan sekali.

Perjalanan satu hari di ancol


Karawaci Menuju Ancol


Awalnya, ini merupakan salah prediksi hari libur. Jadi, abi menganggap Hari Senin besok adalah tanggal merah. Jadi, Abi mengajak ke rumah nenek di Hari Minggu dan mampir jalan-jalan dulu di Ancol.

Berangkat dari Karawaci pagi-pagi sekali, kurang lebih pukul 7 pagi. Jika dilihat di google map, waktu tempuh menggunakan mobil dan menggunakan jalan tol Tangerang-Jakarta adalah 55 menit untuk jarak 41,4 km. Jika menggunakan commuter line, akan memakan waktu 5jam lebih, huaaaaah?. Nah, ini menggunakan sepeda motor, kenangan yang sangat memorable sekali dech.

Menggunakan sepeda motor Revo merah kenangan, mi masih mengingat dengan jelas rute-rutenya. Dari Karawaci, berhenti di Taman Royal, Poris Plawad untuk makan pagi, kemudian melalui Jalan Daan Mogot, Pesing, Kawasan Kota Tua kemudian masuk ke Ancol.

Persiapan dan Perbekalan Perjalanan ke Ancol


Sama sekali tidak mempersiapkan persiapan dan perbekalan apapun. Tidak ada niat untuk melakukan perjalanan satu hari di Ancol pada Hari Minggu itu. Jadi, yang dibawa juga hanya air minum saja dan tas ransel hitam kenangan.

Lupa tiket masuk ke Ancol untuk sepeda motor dan tiga orang, waktu itu. Abi mengingatnya sekitar enam puluh ribu rupiah untuk tiket masuk Ancol pada tahun 2012. Sekarang berapa? tunggu di postingan selanjutnya, hehee.

Jalan-Jalan ke Ancol, Tidak Masuk Dunia Fantasi


Ancol identik dengan Dunia Fantasi. Tapi mi dan bi tidak mengajak Faiz untuk masuk ke Dunia Fantasi. Kenapa? alasannya, tiket masuknya terlalu mahal untuk kami dan untuk ngayem ngayemi mi dan bi, mengemukaan alasannya. Pada usia dua tahun, masih belum merekam banyak hal apa yang pernah terjadi, nanti saja tunggu usianya sudah enam atau tujuh tahun. Dan sekarang, usia Faiz sudah enam tahun, dan punya adik usia satu tahun, masih belum masuk ke Dunia Fantasi. Duh, kasihan kamu, Nak.

ancol
Bukti Motor Revo Merah dan Helm Pink kesayangan


Teori tentang anak usia dua tahun masih belum merekam banyak hal, Itu teori mi dan bi sekenanya ya. Tidak semuanya tidak terekam kok, otak anak-anak malah banyak menyerap informasi dan merekamnya dengan bagus pada usia tersebut. Tapi mengapa, Faiz lupa ke Ancol itu ya? Sudah jangan dibahas, Faiz masih mengingat kok, waktu tinggal di Karawaci, yang menemani di rumah ketika mi bekerja itu siapa? om Afif!

Makan Siang di Ancol, Makan Sederhana Saja


Membawa bekal makanan mungkin menjadi pilihan, jika akan melakukan perjalanan ke suatu tempat. Apalagi jalan-jalan ke Ancol. Membawa makanan ringan atau nasi timbel, bisa menjadi pilihan. Waktu itu mi dan bi jauh-jauh dari fastfood, alasannya apa lagi? maha;! titik.

Jadi, Abi mengajak berkeliling dan akhirnya menemukan minimarket yang di depannya ada yang berjualan nasi ramesan. Beeuh, senangnya bukan main. Tempatnya kalau tidak salah mengingat ada di dekat parkiran bis. Semoga masih ada ya di tahun 2016 ini.

Kami makan nasi dan sop, segarnya bukan main. Sembari melepas lelah, istirahat untuk menurunkan makanan agar nyaman di perut. Cuaca Ancol waktu itu, lumayan cerah, tidak terlalu menyengat panasnya, apa kami yang terlalu senang ya.

Sholat Dzuhur di Pasar Seni, Ancol


Abi mengajak untuk jalan-jalan ke Pasar Seni Ancol. Enaknya di Ancol begini, bisa berkeliling keliling sepuasnya, menggunakan kendaraan. Efisien lah, meski memang kalau pas waktu liburan seperti tahun baru kemarin, beeeuh, macet tidak ketulungan.

Di kawasan Ancol ini, ada banyak toilet dan mushola kok, jadi jangan khawatir tidak menemukan sarana umum yang satu ini. Waktu Dzuhur, dihabiskan di Pasar Seni, Ancol. Melihat-lihat hasil karya tangan, orang-orang Indonesia. Karyanya keren-keren sekali.

Pasar Seni Ancol

Di Pasar Seni Ancol juga sering diadakan acara, itu terlihat dari panggung yang masih sedang dipersiapkan. Luas juga loh, Pasar Seni. Faiz melihat ada patung-patung, ada lukisan dan ada kerajinan dari kerang.

Setelah sholat dzuhur kami berkeliling lagi. Istirahat secukupnya dan tarik nafas sedalam-dalamnya kemudian hembuskan, Alhamdulillah kami enjoy liburan waktu itu, menggunakan sepeda motor bersama anak dua tahun itu.

Dermaga Hati di Ancol


Menurut abi jembatan cinta untuk menamai sebuah jembatan yang pernah disinggahi tahun 2012 tersebut. Semalam kami mencarinya, tapi karena kemacetan parah, sudahlah pupus keingian membawa Faiz dan Fira.

Setelah mi searching di google, jembatan tersebut memang merupakan jembatan, tapi ada namanya sekarang, yaitu Dermaga Hati. Beeuh, tempatnya memang bagus sekali untuk melakukan pengambilan foto. Menjelang waktu ashar, kami ke sana, empat tahun lalu.

Dermaga Hati Ancol


Dermaga Hati Ancol


Jembatannya terbuat dari kayu dan berada di atas air, ya iyalah jembatan ya. Pokoknya cantik sekali, Faiz juga senang sekali berada di sana, semilir angin membuat deg-degan dan serasa berada di tengah laut.

Sayang seribu sayang, melihat foto-foto di google, bentuk hatinya bagus sekali. Setelah mi melihat di koleksi foto yang diambil, hatinya tidak terambil semuanya, heheee.... Next time, kita melakukan perjalanan satu hari di Ancol, lagi ya.

Masjid Baitul Rohmah, Ancol


Masuk waktu ashar, Faiz merengek minta ke toilet. Ada beberapa toilet yang kami datangi, tapi Faiz menolak, tidak mau, bau dan tidak bisa dipaksa. Akhirnya, Abi mengajak berkeliling mencari masjid untuk sholat ashar.

Faiz memang termasuk anak yang susah, untuk urusan toilet yang bersih dan nyaman menurut dia. Alhamdulillah sewaktu kami menemukan sebuah masjid, toiletnya bersih menurut Faiz. Masjid tersebut berada di dekat Seaworld dan Pasar Seni.

Masjid Baitul Rohmah di Ancol


Mi mencari di google, nama masjid tersebut adalah Masjid Baitul Rohmah. Masjidnya besar dan bersih. Selain itu, berada di dalamnya, terasa adeeeem sekali. Cocok lah untuk beribadah di tengah jalan-jalan di kawasan Ancol.

Menunggu Sunset di Ancol


Setelah sholat ashar, Abi mengajak memulai lagi perjalanan untuk mencari tempat yang nyaman. Tempat yang paling nyaman menurut kami, ya..tempat yang ada Dermaga Hatinya tadi. Di pantainya ada batu-batuan untuk duduk-duduk santai menunggu matahari tenggelam.

Duduk-duduk di atas batu, mengingatkan masa kecil mi dengan teman-teman. Kembali seperti anak kecil lagi, jika bertemu batu, air dan pantai. Faiz juga senang sekali, sesekali dia merasa takut untuk melihat ke bawah, karena jarak antara batu dan air pantainya cukup tinggi.


Sunset di Ancol

Belum juga matahari ingin tenggelam, Faiz sudah merengek pulang. Abi juga sudah terlihat lelah dan kemudian, kami berkendara lagi ke arah pintu ke luar. Menuju rumah nenek ditemani matahari tenggam di ufuk barat. Gagal melihat di Ancol, tapi perjalanan satu hari di Ancol bersama Faiz, sangat membahagiakan.

Tiba di rumah nenek, berbincang sebentar dengan adiknya, Abi langsung menepuk dahinya. Oooh...minggu depan yang Hari Seninnya libur? dah ach, tidur saja di Priuk, besok subuh baru dech, pulang ke Karawaci. Subhanalloh, perjalanan empat tahun yang lalu, kebahagian kami sekarang. [2016:01]