Friday 23 January 2015

Dahi Faiz Benjol di Sekolah

Faizzz...Faiz, anak mi yang ini terlalu aktif dan jika diingatkan harus beberapa kali hingga kamu mengerti bahwa mi atau bi sedang mengingatkan kamu. Faiz sayang, inget gaa..hari Rabu kemarin, apa yang terjadi pada kamu, di sekolahan?

Mi kaget waktu bu Neneng dari TK Mulia sms siang-siang, ada apa dengan Faiz? dah mi langsung kepikiran dengan kamu, sayang. Mi baca sms bu Neneng yang mengabarkan bahwa tadi, Faiz loncat-loncat di kelas setelah olah raga, lalu jatuh dan dahinya kejedot lantai. Faiz tidak nangis, dahinya benjol tapi sudah diberi minyak tawon sudah baikan.

Hm...mi bayangin Faiz itu memang tidak nangis, tapi ngambeknya kek apa tahu. lalu mi telepon ke bu Neneng di sekolah, ya Allah sayang... kalau diingatkan oleh bu guru, tolong ya sayang ummi paling ganteng.... dengerin dan ikuti apa yang bu guru sampaikan.

Pulang dari kantor, mi lihat Faiz sedang ngambek di pojokan *hadaah, apa lagi ini? ternyata sama abi, Faiz diminta istirahat, tapi Faiz pingin main sepeda. Mi hampiri anak lanang, mi...ya ampuuun itu dahi sudah kek apa tahu, memar dan merah, Alhamdulillahnya tidak begitu menakutkan. Embak Ria, pengasuhmu bilang, katanya sakit dan tidak mau dibasuh waktu mandi.

Dahi yang sudah kempes benjolnya

Mi lihat memang memar dan terlihat seperti terluka, tapi kata bu Neneng benjol, yo wes, lah. Abi saja masih ingin mi datang ke sekolahan dan memastikan bagaimana terjadinya. Iyeee...karena sudah mi belikan permen, mi pingin dong denger cerita dari Faiz secara langsung.

"Tadi, kan...Faiz lagi loncat-loncat, trus jatuh, trus kena lantai"
"Kena temenmu, enggak?"
"Iya, ada...eh, engga ada"
"Temenmu enggak kena?"
"Engga, mi...tadi Faiz loncat-loncat, Faiz yang salah"
Bawah mata yang merah yang dipertanyakan bi

Hm...baiklah, tapi kalau Faiz merasa kepalanya sakit, tolong kasih tahu mi ya, sakitnya seperti apa dan lama enggak sakitnya, haduh itu dahi jadi merah gitu.

Abi melihat lekat-lekat tuh, sampai ke bawah mata, yang katanya merah seperti habis ditonjok. Lalu mi mencoba menginterogasi Faiz, kembali.
"Ditonjok sama temanmu, Nak?"
"Jatuh, mi..."
"Kok, mata bawah merah, seperti bekas tonjokan? enggak mungkin jatuh kok bawah mata merah, gitu?"
"Sudahlah"

Selesai, karena mi sedang males ke sekolah Faiz, mi berharap itu semua memang kejadiannya, Faiz loncat-loncat dan jatuh, dahinya kejedot tembok. Lain kali, Faiz kudu hati-hati ya, Nak. Bagaimanapun pengawasan mi sebagai orangtua memang terbatas. Apresiasi untuk para guru TK Mulia, yang meng-handle anak-anak muridnya, khususnya Faiz yang sedikit diamnya.

Buat anak mi yang bernama...hallo, Faiz look at me, dengarkan ketika mi bicara, lihat mata mi dan sayaang....

Untuk para moms, yang jarang datang ke sekolah anak, sebaiknya;

  1. Menjalan hubungan baik dengan para guru dan meminta nomor telepon, agar mudah dihubungi
  2. Berkenalan dengan satu atau beberapa orangtua murid yang selalu  ada di sekolah, agar informasi apa yang terjadi di sekolah, kita mengetahuinya
  3. Mengusulkan membuat group di media sosial, agar apapun yang terbagi, dapat kita ketahui.

Salam Cinta dari Mi,

4 comments:

  1. Waduuuh Faiz akif banget ya. Zaidan juga pernah tuh dahinya dijahit karena locat dari kasur trus mampir ke sisi lemari :(

    ReplyDelete
  2. Punya anak laki-laki lebih deg-degan kali ya, Mak, dari pada anak perempuan, kalau soal aktifitas yang berbahaya. Anak perempuan lebih deg-degannya "takut diapa-apain", hehehe...

    ReplyDelete
  3. Sekarang benjolannya udah kempes, kan? Sehat terus ya, Faiz :)

    ReplyDelete
  4. medsos? ide bagus mbak. tapi sayang sekali mbak ya, guru-guru sekarang masih banyak yang gaptek :)
    semoga lekas sembuh

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^